Harus Mengalah

82 4 0
                                    

Sonya berjalan ke suatu tempat yang telah ia janji kan kepada seseorang beberapa jam lalu, tepatnya selah rencananya gagal total.

"Liat! Sri malah ngejauhin gue gara-gara ide bodoh lu itu!!" kata Aldi setelah Sri pergi.

Sonya hanya menunduk mengakui kesalahannya, lebih tepatnya... hah entahlah.

"Elu cuman cemburu gara-gara Lucky juga suka sama Sri? Makannya lo bikin rencana kaya gini biar Sri ngerasain gimana jadi elo?! Iyakan?!!!" kata Aldi lagi.

Demi apapun itu, Sonya tidak pernah berniat balas dendam kepada Sri, dia hanya.. hanya... ingin tau apakah Lucky hanya mempermainkannya atau tidak. Dan bukannya Aldi sudah menyetujuinya? Bukannya ini simbiosis mutualisme? Tapi kenapa saat dia gagal yang disalahkan hanya Sonya?

Sonya hanya diam menerima omelan Aldi kepadanya, ia tau kondisi Aldi kali ini sedang tidak baik, seberapa pun usaha nya untuk membela diri pasti akan kalah di wilayah lawan.

Sonya duduk menunggu seseorang yang telah membuat janji dengannya, namun orang itu belum terlihat batang hidungnya sama sekali. Sonya berniat untuk menelepon orang tersebut..

"Maaf telat." Tiba-tiba saja orang dia tunggu datang, Sonya kembali menaruh ponselnya ke tempat semula.

Sonya tidak menjawab, dia hanya tersenyum dan memberikan orang tersebut ruang untuk duduk. Masalahnya sangat besar sampai-sampai iya tidak kuat untuk mengeluarkan suara yang di pastikan akan serak.

Namun mau tidak mau di harus mengeluarkan suara seraknya demi terselesainya masalahnya.

"Apa kabar Rafi?" kata Sonya tersenyum paksa.

~3~3~3~

Aldi mencoba menghubungi Sri beberapa kali namun hasilnya NIHIL, bahkan pesan-pesan yang dia kirimkan ke Sri sama sekali tidak ada balasan.

Rencana yang dia buat semua gagal total. Dia tau dia salah memilih lawan, Sri tidak mudah untuk di kalahkan apalagi dengan modal pengalaman sudah pasti dia kalah kelak.

Apakah hubungannya yang belum sebulan ini kandas secara mengenaskan seperti ini? Aldi benar-benar tidak habis pikir bagaimana memperbaiki semua ini.

Menurutnya percuma saja jika dia berusaha mendapatkan Sri, tapi hati Sri masih pada Rafi, dia sadar dia tak pantas menjadi orang yang sama dengan Rafi karena kenyataannya dia memang berbeda, apapun yang dia lakukan tidak akan bisa berubah.

Yang Aldi inginkan adalah Sri mencintainya karena dirinya sendiri, bukan karena kasihan atau sebagai pelampiasan.

"Al?" kata tante Demi menyadarkan lamunannya.

Aldi hanya diam tak menjawab.

"Ini titipan dari Sri tadi." Kata tante Demi memberikan sebuah kotak makan.

Aldi mengambil kotak makan itu dan membukanya, senyuman muncul seketika Aldi melihat apa yang ada di dalam kotak makan itu. Gambar wajah orang yang bertuliskan namanya dengan saos di ujung bawah.

Sie ist nicht meine erste Liebe, aber du bist meine letzte Liebe.

I miss you

Sebuah notes yang berada di sudut kotak itu, membuat Aldi tambah tersenyum, sebuah kata cinta dari bahasa Jerman yang artinya

Kamu memang bukan cinta pertamaku, tapi kamu cinta terakhirku.

Aku kangen kamu (Ini bahasa inggris)

Aldi mengambil jaket dan memakainya, niatnya sudah bulat untuk menemui Sri di kediaman tante Flo, ini adalah yang terakhir, jika Sri masih marah padanya dan tidak mau memperbaiki hubungannya maka dia akan mundur.

Sun FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang