Bukan jawaban Diana atas ajakan untuk menjalin hubungan yang didapatkan oleh Alan hari itu, melainkan sebuah surat dokter yang dikirimkan ke grup atasan area Balkan, menyatakan bahwa Diana jatuh sakit dan membutuhkan istirahat total selama tiga hari. Itu artinya dia tidak akan bertemu dengan Diana sampai awal pekan depan.
Suasana di tempat kerja semakin tidak menyenangkan bagi Alan karena Alexander sedang libur, dan Barbara izin tidak masuk kerja karena harus merawat ibunya yang sakit. Selain dengan dua karyawan itu, Alan tidak begitu dekat dengan anak-anak buah yang lain, sehingga interaksinya dengan mereka hanya sekadarnya saja.
Belum lagi fakta bahwa pihak kantor pusat setuju pada gagasan Alan dan Callum untuk merombak para karyawan, membuat Alan harus mulai menyeleksi surat lamaran yang datang satu per satu, perlahan-lahan memberhentikan karyawan yang lama dan mengganti mereka dengan orang-orang yang baru; yang lebih bersemangat dan setia terhadap pekerjaan mereka. Dan para karyawan lama tidak menyadari jika posisi mereka sedang terancam—mereka semua, kecuali Alexander dan Barbara.
Nuella Laughlin Corporation—kantor pusat perusahaan dagang ini—tidak pernah memberikan gaji yang main-main, sehingga mereka pantas menuntut kinerja yang juga tidak main-main. Karyawan pemalas akan ditendang dengan mudah karena mereka bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik dalam waktu singkat.
Dan Alan sudah mendapatkan kandidat yang menarik untuk diwawancarai besok. Dia segera mengirimkan email pada para kandidat tersebut, kemudian melakukan tugas-tugas utamanya seperti biasa. Tanpa Diana selama beberapa hari kedepan, dia juga menjadi orang yang harus mengerjakan daftar kulak dan mengawasi semua yang ada di toko.
Mengawasi toko adalah hal yang menyenangkan, karena seluruh tubuh bisa bergerak dengan leluasa dan tidak terkungkung oleh kursi kantor yang busanya sudah mulai menipis. Rak-rak yang bersih dan pernak-pernik yang ditata rapi juga sangat memanjakan mata, sangat bagus untuk mengobati mata yang lelah karena terlalu banyak menatap layar laptop. Tetapi, tanpa Alexander dan Barbara, toko jadi sangat sepi, karena karyawan yang lain tidak pernah sefrontal mereka dalam menawarkan produk ini dan itu, padahal para atasan sudah mati-matian memikirkan promo apa yang perlu dibuat demi menggaet minat konsumen.
...
Tekanan darah Diana sangat rendah, sehingga dia disarankan untuk mengonsumsi daging kambing dalam jumlah banyak, dan dilarang keras mengonsumsi apa pun yang mengandung semangka dan mentimun. Dia juga hanya menghabiskan waktunya untuk tidur, dan memesan makanan secara daring pada jam makan.
Helene tidak melakukan apa pun selain menonton televisi, membuka-buka majalah lama, dan ikut makan ketika makanan yang dipesan Diana sudah tiba. Dia sama sekali tidak mengganggu Diana di kamarnya, sampai akhirnya dia membuka pintu kamar Diana pada sore hari, melihat apakah Diana benar-benar beristirahat atau bermain ponsel.
“Ada apa?” tanya Diana ketika Helene akhirnya menjenguknya ke kamar. Ponselnya yang sudah agak ketinggalan jaman tergenggam di tangan dengan jelas.
“Kenapa malah bermain ponsel?” tanya Helene dari ambang pintu.
“Aku bosan hanya makan dan tidur sejak pulang dari dokter pagi ini,” keluh Diana, “sesekali aku ingin menonton sesuatu di Youtube.”
Helene memasuki kamar Diana, lalu matanya tertuju pada dua jam tangan di meja rias Diana. “Kau punya jam tangan baru? Bahkan kau beli dua?”
“Aku tidak membelinya,” sahut Diana sambil menelusuri beranda Youtube di ponselnya.
“Hadiah?” tanya Helene lagi.
“Mungkin,” kata Diana acuh tak acuh.
“Apa maksudmu ‘mungkin’?” Helene mengernyit. “Kalau benda-benda ini diberikan padamu oleh seseorang tanpa mengharapkan imbalan, itu namanya hadiah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Arden Manor Series #1: To Love Again
RomanceArden Manor Series #1: To Love Again Diana Antonopoulos tidak pernah meninggalkan Athena sejak dia dilahirkan. Hidupnya hanya dipenuhi oleh kesibukan bekerja sebagai supervisor toko, dan fokus menanggung kehidupan keluarganya. Segalanya hanya berpu...