Makan malam romantis adalah hal yang sudah bisa diduga oleh Diana ketika Alan menjemputnya untuk merayakan Valentine bersama-sama. Tetapi dia sama sekali tidak menduga jika Alan akan mengajaknya ke restoran yang ada di atas atap Electra Palace Athens, salah satu hotel bintang lima di Athena. Dari sana, mereka bisa menikmati makanan enak yang dimasak oleh para juru masak andal sambil menatap pemandangan Akropolis. Dan untuk melengkapi semua itu, mereka menutup sesi makan malam mereka dengan bersulang, meneguk anggur merah yang manis dan bercita rasa kuat.
Tetapi, melebihi keterkejutannya atas restoran di atap hotel, Diana lebih terkejut lagi ketika Alan membawanya ke sebuah suite yang sudah disewanya di hotel yang sama. Kasurnya lebar, dekorasinya menawan, dan segalanya terkesan sangat mewah. Diana melongo, berani bertaruh jika harga suite ini pastilah sangat mahal.
Belum habis rasa terkejutnya atas kamar yang disewa oleh kekasihnya, Diana tiba-tiba mendapatkan ciuman yang sangat dalam dan bergairah. Alan memeluknya begitu erat, dan Diana bahkan tidak memiliki waktu untuk berpikir mengenai apa yang sedang terjadi. Dia menutup matanya, membiarkan Alan menciumnya sedalam yang diinginkan.
“Aku ingin memilikimu seutuhnya,” bisik Alan terang-terangan setelah mengakhiri ciumannya dengan Diana. Satu tangannya mendekap Diana dengan sangat erat, sementara tangan yang lain membelai wajahnya.
“Seutuhnya?” Diana menatap Alan dalam-dalam. “Bagaimana?”
“Jangan berpura-pura polos.” Alan meletakkan ibu jarinya pada bibir bawah Diana. “Aku tahu, kau mengerti apa maksudku.”
“Ya, aku tahu,” Diana mengakui dengan suara yang sangat lirih. “Tetapi, apakah kau menginginkannya hari ini?”
“Aku bukannya menginginkan hal itu hari ini, My Dear.” Alan mengecup kening Diana. “Aku menginginkanmu setiap saat. Aku selalu ingin memilikimu. Aku selalu ingin kau berada dalam dekapanku. Ijinkan aku.”
Alan mencium bibir Diana lagi, dan wanita muda itu memejamkan matanya, menyesap manisnya bibir Alan dalam sebuah ciuman mesra dengan jejak rasa anggur. Perlahan, Alan melepaskan kancing-kancing kemeja Diana, lalu menarik selembar pakaian itu turun hingga menampakkan pundaknya. Alan menunduk, mengecup-ngecup lembut kulit pundak Diana, mengirimkan gelombang panas dalam setiap pembuluh darahnya.
“Alan ....” Diana mendesah lirih, sementara Alan terus menyusurkan bibirnya pada kulit Diana, dari pundak menuju lehernya.
Diana menelengkan kepalanya ke satu sisi, membiarkan Alan menelusuri sisi yang lain menggunakan bibirnya yang lembut dan basah. Diana mendesah lirih sesekali, sementara Alan mulai membawa tangannya untuk meremas-remas payudara Diana yang masih tertutup oleh bra.
Dengan sangat lembut dan hampir tidak terasa, Alan melepaskan kemeja Diana dari tubuhnya, lalu menggunakan kedua tangannya untuk meremas payudara Diana, sementara bibirnya mulai mencium bibir Diana lagi. Dan di lain pihak, Diana mencengkeram lengan kemeja Alan dengan erat, takut terjatuh karena tubuhnya mulai melemas atas segala rayuan ini.
Alan menyudahi ciumannya, lalu mengangkat tubuh Diana yang ringan baginya, dan meletakkannya dengan lembut di atas kasur yang sangat empuk. Di atas kasur itu, Alan kembali menciumi bibir, pipi, leher, dan pundak Diana. Namun, tak hanya sebatas itu. Alan memutuskan untuk melepaskan bra Diana, melemparkannya sembarangan agar tidak mengganggu aktivitas mereka, dan mendaratkan bibirnya pada salah satu puting Diana yang kecil dan lembut. “Oh, Dewiku ....” Alan menjilat puting itu dengan mata terpejam.
Diana turut memejamkan mata, sementara kedua tangannya membelai pundak dan rambut Alan. Dia mendesah lirih kala Alan mulai mengisap-isap kedua putingnya dengan ganas secara bergantian. Dia membuka mata ketika Alan berhenti bermain dengan payudaranya, hanya untuk mendapati bahwa kekasihnya itu sedang menelanjangi diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arden Manor Series #1: To Love Again
Storie d'amoreArden Manor Series #1: To Love Again Diana Antonopoulos tidak pernah meninggalkan Athena sejak dia dilahirkan. Hidupnya hanya dipenuhi oleh kesibukan bekerja sebagai supervisor toko, dan fokus menanggung kehidupan keluarganya. Segalanya hanya berpu...