Mick's Family

20 1 0
                                    

Hai, namaku Metas.

Orang-orang sering memanggilku dengan sebutan Mick. Aku adalah anak bungsu dari keluarga Opas-iamkajorn. Keluarga kami cukup berada dengan adanya usaha yang dibangun secara turun-temurun dari keluarga Papa. Kedua orang tua ku memiliki paras yang rupawan, sehingga menurun kepada semua anaknya termasuk aku, hehe.

Tidak bohong, aku ini tampan.

Bolehlah, kalau tidak tampan aku mungkin tidak akan bersanding dengan Queen of The Year saat perpisahan SMP tahun lalu.

Saat ini umurku masih lima belas tahun. Baru menduduki kelas satu SMA.

Sebagai anak bungsu, aku tidak diberikan beban yang cukup berat dan tekanan dari orang tua ku. Enak sekali, ya.

Kakak tertua ku bernama Mintra, atau sering disebut Kak Ming. Umurnya baru dua puluh lima, bekerja sebagai eksekutif perusahaan ternama. Wajahnya cantik, tapi dia cukup galak. Selain galak, dia juga sangat bucin pada tunangannya. Pokoknya kemana-mana harus bersama terus, gandengan tangan terus, ngikut terus, gamau lepas. Clingy banget, deh.

Kakak kedua ku bernama Messa, meski dia sekarang lebih suka dipanggil Ace, tapi aku tetap panggil dia Kak Messa. Umur kak Messa menginjak dua puluh tiga tahun, baru-baru ini menyelesaikan studi jenjang sarjana. Kak Messa juga berwajah cantik hingga ditawari menjadi model di beberapa majalah terkenal. Kak Messa cukup populer dan suka sekali berganti-ganti pacar, berbeda sekali dengan Kak Ming yang sangat setia hingga terindikasi bucin akut.

Kakak terakhirku adalah Metawin. Dia adalah idolaku. Umurnya baru menginjak dua puluh tahun, masih menjadi mahasiswa di salah satu universitas negeri ternama. Tinggi semampai, tampan sekali, kulitnya putih bersih dan menawan. Kalau dia tersenyum, dua gigi kelinci menongol malu-malu. Aku selalu memanggilnya Kak Win.

Kak Win baik sekali, juga sangat pintar. Saat masih menduduki bangku SMA, Kak Win sempat mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri dan akselerasi setahun sehingga berhasil masuk universitas lebih cepat.

Semua yang aku mau ada di diri Kak Win. Tampan, populer, baik hati, dan memiliki banyak teman. Dia adalah figur nyata yang ingin aku tiru selama ini.

Aku tahu sebagai anak laki-laki pertama, Kak Win sering diberikan beban yang sangat berat oleh Papa. Tapi setiap kali Papa meminta sesuatu, Kak Win tidak pernah protes dan tetap menurut. Tetap tersenyum dan menjalani dengan tulus.

Kak Win benar-benar idolaku.

Love Don't Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang