1. Satu ✨

461 25 1
                                    

Seorang laki-laki yang membawa setangkai bunga, dengan seragam sekolah lengkapnya itu, tengah berdiri dengan gugup di tengah-tengah lapangan bola. Dirinya benar-benar sangat gugup sekarang.

"Aku gugup sekali, Sial." batinnya.

Tidak lama suara sorak-sorai terdengar begitu keras. Bagaimana tidak, saat ini adalah jam istirahat.
Remaja laki-laki itu berniat untuk mengungkapkan perasaannya kepada seorang siswi perempuan yang sangat dirinya sukai.

Semua orang yang berada disana sangat tidak sabar melihat apa yang terjadi.

Tidak lama sorakan semakin terdengar keras dan jelas.
Seorang siswi perempuan berparas cantik itu mendekati remaja laki-laki itu.

Remaja laki-laki itu nampak begitu sempurna, dirinya tampan bak seorang pangeran.
Rambutnya yang hitam lurus, kulitnya yang putih dan bibirnya yang merah alami.
Pesona remaja laki-laki itu pasti di sukai banyak perempuan.

Remaja perempuan berambut panjang dengan poni itu terdiam tepat di depannya.

Perempuan itu nampak gugup dan bingung.

"Jinny-ya."

"Aku ingin," Nam Leo menjulurkan setangkai bunga itu ke Jinny.

Perempuan itu segera memotong ucapan remaja laki-laki itu.

"Nam Leo,"

"Ya?"

"Apa kamu serius melakukan hal ini? Di depan semua orang?"

Remaja laki-laki itu mengangguk.

Dirinya sudah sangat siap, sudah memberanikan diri sejauh ini, hanya untuk mendapatkan cinta seseorang yang dirinya sukai.

Dengan percaya diri, Remaja laki-laki bernama Nam Leo itu memberikan bunga itu kepada Jinny. Remaja perempuan berparas cantik itu.

Nam Leo juga menyiapkan kalung indah untuk Jinny.

Namun, perempuan itu menolaknya.

Membuat Nam Leo terkejut.

Bunga itu di jatuhkan oleh Jinny.

Semua yang memperhatikan itu, terdiam tidak percaya.

Siswa-siswi yang melihat itu benar-benar tidak percaya. Bahwa Jinny bisa menolak Nam Leo.
Yang terkenal begitu sempurna, dan di sukai banyak siswi-siswi lainnya.

"Jinny-ya." Nam Leo benar-benar tidak percaya.

"Nam Leo. Kita masih terlalu muda untuk memiliki hubungan seperti ini. Aku tidak ingin terlalu dikekang." ucap Jinny.

"Mengapa? Kamu tidak menyukai ku?"

Jinny mengangguk. "Ya. Aku tidak menyukai mu, meskipun banyak yang menyukai mu."

"Leo-ya. Jangan habiskan masa muda mu untuk hal-hal tidak berguna seperti ini." jelas Jinny.

Apa yang dikatakan oleh Jinny berhasil membuat Nam Leo sedih, dan hancur.

"Jinny-ya. Namun, aku menyukai mu. Sungguh."

"Namun, aku tidak menyukai mu, Leo-ya,"

"Sungguh!"

Remaja perempuan bernama Han Jinny itu memilih untuk pergi meninggalkan Nam Leo yang terdiam disana.
Saat ini, remaja laki-laki itu sedang sedih, sekaligus malu.

Karena semuanya melihat dirinya tertolak.

Semua siswa-siswi yang menyaksikan itu, memilih untuk pergi dan meninggalkan Leo yang seakan-akan sedang berada di pandang pasir yang hampa dan sepi.

Gynophobia || Sing ft Zayyan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang