3. Tiga ✨

174 19 2
                                    

Remaja laki-laki itu segera membasuh wajahnya, dan menatap kaca toilet dengan lekat. Nam Leo tidak memiliki ingatan apapun tentang Ryu Sing pemilik tubuhnya saat ini.

Remaja laki-laki itu menatap kaca itu, memperhatikan baik-baik wajah Ryu Sing.

"Mengapa kejadian tidak masuk akal ini terjadi padaku?"

"Apa ini benar-benar kesempatan?"

"Lalu, aku harus bertobat atau melakukan sesuatu?"

Nam Leo bertanya-tanya, mengapa dirinya bisa berada dalam tubuh Ryu Sing. Dirinya tidak pernah mengenal Sing sama sekali sebelumnya.

"Aku sudah mati. Jadi, apakah aku harus menjalani hidup baruku di tubuh Ryu Sing?"

"Apakah itu tidak apa-apa?"

Nam Leo memegangi pipi Ryu Sing yang kini menjadi tubuhnya itu.

"Wajahnya tidak bermasalah. Dia tampan dan kaya. Namun, yang bermasalah mengapa dia menyukai laki-laki?"

"Itu menjijikan, 'bukan?"

"Banyak perempuan cantik di dunia ini. Salah satunya adalah Jinny."

Remaja laki-laki itu sesaat kemudian terkekeh. "Sial. Mengapa aku mengatakan namanya. Dia mungkin cantik. Namun, dia tidak menyukai ku." Ada rasa sakit dari penolakan Jinny terhadapnya yang masih membekas itu.

Seseorang keluar dari toilet, seorang perempuan yang mengejutkan Nam Leo.

"Astaga. Kamu mengejutkan ku."

"Mengapa kamu masuk kedalam toilet laki-laki?" tanyanya.

Remaja perempuan yang untuk ketiga kalinya bertemu dengan dirinya itu mendekati wastafel dan mencuci tangannya.

"Aku tidak bisa buang air, karena kamu terus berisik. Jika kamu sedang menghafalkan naskah jangan disini, menganggu saja." ucapnya.

Remaja perempuan itu segera keluar.

Nam Leo buru-buru keluar untuk mengejar perempuan itu.

"Kamu tidak seharusnya pergi ke toilet laki-laki."

"Kamu bodoh, ya? Sekolah ini khusus laki-laki, mengapa ada toilet untuk perempuan?" ujarnya.

"Lantas, mengapa kamu berada di sekolah ini?"

Remaja perempuan itu berhenti dan menunjukan seragamnya ke Ryu Sing.

"Aku murid sekolah ini. Kamu tidak melihatnya, ya?"

Remaja laki-laki itu melihatnya dengan seksama. "Namun, ini sekolah laki-laki dan kamu perempuan. Apa jangan-jangan kamu?"

Perempuan itu menghela napas dan menepuk dadanya. "Kamu melihatnya? Apakah aku nampak seperti laki-laki untuk mu? Ini mungkin sekolah khusus laki-laki. Namun, ada lebih dari 10 siswi perempuan disini. Sudahlah. Jangan mengikuti ku. Aku tidak menyukai para siswa laki-laki disini." ujarnya.

Remaja perempuan itu pergi meninggalkan dirinya yang kebingungan.

"Kepala ku terasa ingin pecah."

Gynophobia || Sing ft Zayyan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang