Tujuh hari berlalu dan kini saatnya kaum Vampire bersiaga setelah mendapat surat ancaman dari kaum Lycan.
Waktu berlalu begitu cepat begitu juga dengan perang yang berlangsung menimbulkan pertumbuhan darah. Semua kacau tanpa terkecuali Liera yang di kurung oleh sang mate di tempat tersembunyi. Liera tak pernah suka ketika dirinya diperlakukan seperti seekor kelinci kecil yang seolah butuh perlindungan.
Maka dia keluar, kabur dari sana. Dan tempat tujuannya merupakan medan pertempuran.
Kedatangannya berhasil menghentikan semua yang ada di sana. Hanya dengan gumaman kecil, sihirnya sudah mampu menaklukkan seluruh yang dihendakinya.
"Kalian berperang untuk apa? Mendapatkan darahku? Setelah bisa mendapatkannya, lalu kalian menginginkan apa? Kekuasaan? Kekuatan? Atau keabadian? Pantaskah?"
"Bukankah dalam dirimu juga terdapat darah lycan mengalir di dalamnya? Lantas kenapa kau juga membantai kaummu sendiri?"
"Kau pikir kau siapa bisa berbicara seperti itu padaku? Dan apa tadi? Kaumku? Kau pikir aku mau mengakuinya? Menjijikkan!"
Sejujurnya tak ada diantara mereka yang bisa berbicara setelah terkena mantra sihirnya, akan tetapi Liera membiarkannya berucap sebab ucapannya itu sangat menarik untuk dibahas.
"Baiklah, akan ku jelaskan sedikit padamu," ujar Liera sembari mendekati pemuda Lycan tersebut. "Appa dulu dibunuh oleh kaumnya sendiri. Appa dipenggal dihadapan seluruh kaumnya sebab telah menjalin hubungan dengan eomma, musuh mereka, kaum vampir. Dan berakhir aku terlahir di dunia ini.
Sebenarnya tidak hanya kaum lycan yang menentang, kaum vampir pun pasti juga menentangnya. Walaupun begitu, kaum vampir hanya mengasingkan eomma, tidak sampai berniat untuk membunuhnya seperti kaum kalian yang terlalu egois dan selalu murka," terka Liera sembari melakukan pembakaran pada Lycan tersebut.
Menjadi seorang Eve, bukanlah keinginan Liera. Kalau seandainya Liera bisa memilih, ia lebih memilih menjadi manusia biasa.
Liera meminum sebuah ramuan dan mengucapkan mantra pemusnahan. Tubuhnya penuh dengan segel hitam tak berselang lama tubuh mereka semua memanas, hanya hitungan detik, pembakaran besar terjadi. Kedua makhluk itu seketika berubah menjadi abu hitam. Hanya tersisa Niki dan sang Eve yang Liera kehendaki untuk pembakaran lambat.
Liera dengan senyumannya yang terlihat jelas. Tangisan kebahagiaan.
"Good bye, My Alpha. Kuharap kita bisa bertemu dikehidupan selanjutnya dengan identitas lain, bukan Vampir ataupun Lycan, apalagi Eve? Tidak. Namun yang kuinginkan hanyalah sama-sama menjadi manusia biasa."
Liera memilih mengakhiri semuanya, memusnahkan kaum Lycan maupun Vampir, segel terlepas dan pada akhirnya kedua mahluk itu musnah dengan kematian Liera yang menjadi kuncinya.
Liera mempertaruhkan darahnya, nyawanya untuk pembasmian kedua clan dalam dirinya.
Yang Liera inginkan sekarang hanyalah melenyapkan keduanya, sebab sampai kapanpun tak akan pernah ada yang namanya perdamaian jika kedua clan tersebut ada di dunia ini.
—END—
Anyeong Yeorobunnim 👐🏻
Dhee ucapkan banyak terima kasih ke kalian yang udah mau baca sampai sini. Maaf kalau kurang feel atau mungkin ga sesuai ekspektasi kalian. Tapi Dhee lega bisa nyelesain project Engene ini sampai sini.
Sejauh ini, bagian favorit kalian yang mana?
Oh, iya. Kalian vote keberapa, nich?
Ingin kenal Dhee lebih dekat? Resapi berbagai cerita DarkRomance yang Dhee buat!
Jangan lupa untuk Follow akun Dhee, ya ....
Temukan kisah-kisah penuh luka lainnya.
Mafia? CEO? Gangster? Atau sesuatu yang berbau fantasy? Semua ada, dari yang masih on going sampai yang sudah tamat!
Okay, segitu dulu ya informasi dari Dhee
Sekian dan Terima Leo jadi Tuan Muda kita, pyepye 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadvláda
VampireE-BOOK PROJECT ENGENE'S AUTHOR BY [@DECELIS-WORK × ©nadhealeer_] A Nishimura Riki fanfiction. [A. Romance Fantasy Dark Angst] Ketika gigitan penanda itu telah menandai kepemilikan. Semua yang ada dalam diri Juan Liera sekejap berubah. Jati diri yang...