[49] Welcome Baby

1.7K 102 62
                                    

03:00 WIB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03:00 WIB

Dini hari dan pembukaan Mayra pun sudah lengkap, dan saat ini tengah berjuang untuk melahirkan buah hatinya, tetapi anak mereka tak kunjung-kunjung lahir, sampai kapan dirinya harus merasakan rasa sakit yang teramat menyakitkan ini, rasa sakit yang begitu menyiksa dirinya. Bahkan tubuhnya terasa begitu sangat lemas, rasa-rasanya Mayra sudah kehabisan tenaga, rasa sakit ini terus menghujam dirinya, wajahnya pun juga sudah terlihat pucat pasi.

Melihat istrinya yang kesakitan seperti ini demi untuk melahirkan buah hati mereka, ada rasa sakit yang juga di rasakan oleh Athar. Rasa nyeri di dalam hatinya yang tidak tega melihat istrinya kesakitan seperti ini sejak semalaman.

Dengan kedua mata kepalanya sendiri, Athar menyaksikan bagaimana sakitnya masa masa kontraksi yang dialami istrinya sejak semalam. Bahkan Mayra pun belum sempat tidur dengan nyenyak semalam "Andai mas bisa menggantikan posisi kamu saat ini sayang, mas bersedia menggantikannya, biar mas yang merasakan sakitnya melahirkan. Mas tidak tega melihat kamu seperti ini sayang" batinnya berucap dengan air mata yang sudah lolos membasahi pipinya

Athar bisa merasakan cengkraman yang begitu kuat dari tangan istrinya, tangan Mayra itu terus mencengkram tangan Athar yang saat ini tengah mengengam tangannya.

"Sayang, kamu pasti bisa, kamu kuat, kamu hebat" lirihnya di samping telinga Mayra dengan tangan kanannya yang ia gunakan untuk terus mengusap-usap kening istrinya itu

Mayra pun terus melakukan instruksi dari Dokter, dengan terus mengedan perlahan, dengan tangannya yang mencengkram kuat tangan suaminya. Menyalurkan semua rasa sakit yang di rasakan nya lewat cengkraman kuat tangannya itu.

"Eunghh--"

"Iya bagus, lagi Bu pelan-pelan saja" ujarnya

"Huhh... eunghh--"

Athar tidak berani melihatnya, ia hanya menatap wajah Mayra saja sembari mengusap-usap pucuk kepala Mayra dengan sayang "Ayo sayang kamu pasti bisa" lirihnya memberikan semangat kepada istrinya itu

"Huhh.. huhh..."

Mayra menoleh menatap wajah suaminya dengan wajah yang sudah berderai air mata "Hiks..hiks.. nggak kuat mas, sa-sakit, Mayra nggak bisa hiks..hiks.. sa-sakit hiks..hiks.." ucapnya  menangis tersedu-sedu, saat kepala bayi belum juga keluar tetapi rasanya seperti ada yang mengganjal di tengah-tengah jalan lahir sana

Athar binggung harus berkata apa lagi untuk menguatkan istrinya itu "Sayang dengerin mas ya, hei lihat mas, kamu bisa. Kamu kuat. Kamu bisa melahirkan anak kita mas yakin itu, kamu jangan menyerah, anak kita juga sedang berjuang membantu ibunya, kamu harus kuat, sedikit lagi pasti bisa. Ada mas disini" ucapnya menangkup wajah Mayra dengan kedua tangannya

Dokter yang menangani Mayra pun tersenyum kecil saat melihat Athar yang begitu menyemangati istrinya "Tenang ya bu, sedikit lagi baby nya keluar nih, ayo tarik nafas lagi, buang" ujar Dokter tersebut yang kembali di ikuti oleh Mayra

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang