[64] Qodarullah

2.2K 150 121
                                    

3 Hari Kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 Hari Kemudian...

"Inalillahi wainailaihi rojiun..."

"Inalillahi wainailaihi rojiun... Ya allah Ning Mayra"

"Nggak mungkin, Mayra nggak mungkin ninggalin gw" lirih Atika saat mendengar penuturan Malik dan juga Halimah yang menyampaikan berita duka atas kepergian Mayra

Semua santri terkejut dan tertunduk lesu mendengar penuturan dan cerita  dari Malik mengenai Mayra yang mengalami kecelakaan sebelum akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya. Berita kepergian Mayra tak hanya menjadi duka untuk Athar dan juga keluarganya, tetapi juga menjadi duka para santrinya. Mau bagaimana pun Mayra juga sudah lama menjadi santri di ponpes Al-Azhar ini, semuanya mengenal Mayra dengan baik.

Para Santriwati dan Santriwan yang berkumpul di aula pesantren terkejut mendengar kabar yang disampaikan oleh Malik dan juga Halimah, selaku pemilik ponpes Al-Azhar. Bagaimana tidak terkejut setelah 3 hari kepergian Mayra, seluruh santri ponpes  Al-Azhar baru mengetahuinya.

"Maafkan saya dan juga istri saya yang baru memberitahukan kabar duka ini kepada kalian semua, ini adalah permintaan dari putra kami sendiri untuk tidak langsung memberitahukan kabar duka ini kepada kalian" ujar Malik menatap para santrinya

Di mata para santriwati lainya, Mayra dikenal sebagai wanita yang berhati lembut, baik dan juga santun. Mayra adalah salah satu santri putri teladan di ponpes Al-Azhar.

Tidak menyangka bahwa Mayra akan berpulang secepat ini, bagaimana nasib dengan putri kecilnya yang baru saja lahir? Bagaimana juga dengan Athar?

"Gus Athar duda dong sekarang" batin salah satu Santriwati

"Ada kesempatan buat aku jadi ibu sambungnya Humey ini mah, heheh"

"Nggak sia-sia menunggu duda nya Gus Athar"

Salah satu Santriwati yang melihat temannya senyum-senyum sendiri itupun langsung menyubit lengannya "Heh, ngapain kamu senyum-senyum, ini lagi suasana berduka loh" ujarnya menatap Santriwati tersebut dengan sedikit curiga

"Nggak siapa yang senyum, gatel doang ini bibir" sahutnya

"Heleh emang dikira nggak lihat apa, wong tadi kamu senyum-senyum sendiri kok" ucapnya

"Hustt, udah ah berisik" sahutnya

Atika yang menangis itupun dengan cepat langsung menghapus air matanya, menatap wajah Halimah "Bu nyai, apa boleh jika Atika izin untuk pergi berziarah ke makam Mayra?" ucapnya lirih

Halimah pun menganggukan kepalanya "Tentu, siapapun boleh pergi untuk berziarah ke makam almarhumah. Jika kalian semua mau, kita bisa pergi sama-sama sore ini" sahut Halimah sembari mengendong cucunya

°°°°°

Sedangkan disisi lain, lebih tepatnya di dalam kamar. Athar tengah menangis tersedu-sedu, sembari memeluk erat bingkai foto yang menampakan wajah wanita yang begitu sangat ia cintai, wanita yang sudah 1 tahun ini menemaninya.

GUS ATHAR  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang