Prolog

2.2K 59 5
                                    

Hembusan angin malam mulai menyapa seorang gadis yang sedang menikmati cemilannya di bawah pohon yang berada di taman belakang rumahnya sambil sesekali tertawa karna tontonan kartun di ponselnya.

Srek srek srek

Suara tapak kaki berjalan ke arahnya dari belakang. Ia menoleh lalu mendapati seorang wanita cantik sedang tersenyum ke arahnya sambil menduduki tempat di sampingnya.

Wanita itu begitu cantik. Bahkan setiap hari dan setiap saat dia selalu terlihat begitu cantik di matanya. Ia selalu mengigatkan dirinya kepada  ibunya yang berada di negara yang berbeda dengannya.

Seorang bayi kecil yang berada di gendongan wanita tersebut menepuk tangannya lalu mengibaskan nya ke arah dirinya meminta supaya di gendong.

Raya mengambil alih bayi tersebut dan meletakkannya di pangkuannya sambil mengelus surai nya. Ia begitu menyayangi bayi yang berada di pangkuannya sekarang.

"Mommy"

Begitulah panggilan dari anak berusia satu tahun itu kepadanya.

"Iya sayang" jawabnya tersenyum manis sehingga membuat matanya menyipit.

Melihat interaksi antara dua manusia kesayangannya membuat wanita itu tersenyum hangat. Ia begitu bahagia melihat mereka bisa tersenyum dan ceria seperti ini.

"Raya" panggil Karina.

Wanita itu Karina, perempuan yang telah menjaga Raya dua tahun lamanya. Ia wanita yang begitu beruntung di mata publik, tapi tidak jika dilihat dari dalam. Wanita itu penuh dengan luka yang ia simpan sendiri sedari lama.

"Ina."

Raya menoleh lalu mematikan ponselnya. Ia tersenyum melihat tingkah anak satu tahun itu di pangkuannya yang sedang memanggil ibunya dengan sebutan 'ina'.

Bayi itu memasukkan jempol nya ke dalam mulut lalu menepuk dadanya sendiri yang artinya dia memberi tahu bahwa dirinya haus dan ingin menyusu.

Karina mengambil alih bayinya lalu menyusui nya. Sangat lama keheningan terjadi diantara mereka sampai bayi itu tertidur.

"Aunty mau ngomong sesuatu" Ujar Karina memecahkan keheningan.

"Ngomong apa aunty?"

"Kamu tidak ingin pulang ke indo?"

Deg

Raya mengerutkan keningnya bingung. Sangat bingung. Kenapa aunty nya menanyakan hal seperti itu? Bukan kah dulu dia yang bersikeras supaya Raya tinggal bersamanya di Amerika?

Karina tersenyum melihat kebingungan keponakannya. Raya terlihat begitu menggemaskan jika seperti ini. Sungguh Karina belum siap jika harus berpisah dengannya.

"Sekarang waktunya kamu pulang ke indo ya Ray"

Deg

Lagi. Mengapa kalimat itu sekarang kembali lagi? Ia sudah sangat nyaman tinggal di negara ini. Ia sudah menganggap ini sebagai rumah keduanya.

"Raya gak mau!"

"Why?" Tanya Karina dengan lembut sambil mengelus surai Raya.

"Raya gak mau hal itu terjadi lagi aunty. Raya takut. Raya gak mau lihat yang kesekian kalinya. Raya jijik!" perlahan air matanya jatuh membasahi pipi mulusnya.

Karina masih setia tersenyum sambil menghapus air mata gadis di depannya yang sudah dia anggap seperti anak kandungnya sendiri.

"Mommy udah berubah sayang, dia udah buktiin semuanya. Mommy juga udah menebus kesalahannya".

Still Stay mine‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang