04. Olahraga

395 19 3
                                    

HALO GUYS 👋🏻🥰

USAHAKAN VOTE SETELAH MEMBACA YA⭐❤️

TERIMAKASIH 💋😻

HAPPY READING ❤️ 🥰💗

°°°°°

Di tengah-tengah lapangan sekolah SMA Zenith High School, sudah berdiri tiga orang gadis pada posisinya masing-masing. Mereka sedang memperhatikan bullseye target yang sudah berdiri rapi di depan mereka.

Di tangan mereka masing-masing sudah ada busur panah jenis Compound dan dilengkapi dengan anak panah jenis Carbon yang sudah siap meluncur ke arah target di depannya.

"Siapa yang meleset harus traktir selama 24 jam." Ujar Raya mengajukan tantangan.

"Ayo. Siapa takut." Sahut Cessa sambil mencolek hidungnya menggunakan jari jempol.

"Oke." Jawab Velyn.

"Tapi beneran kan? Nanti Lo ingkar janji lagi."

"Sejak kapan Gue ingkar janji? Lo kali yang suka pura-pura lupa janji."

"Hehe. Lo masih ingat ya?" Cengir Cessa mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

Priitt... Priitt...

Dua kali letusan peluit, tanda untuk bersiap-siap. Raya, Velyn, dan Cessa maju menuju garis tembak. Memasang anak panah pada busur dan mengambil posisi siap.

"Gak kebayang sih Ray kalo Lo meleset."

"Kalo Gue meleset cowok Lo sama temen-temennya Gue traktir juga deh." Jawab Raya sombong.

"Ck. Kalian bisa gak sih jangan banyak bacot?" Kesal Velyn saat Ia tidak bisa fokus karna suara Raya dan Cessa yang berada di samping kanan dan kirinya.

"Iya... Iya Vel."

Hening. Mereka mulai memfokuskan perhatiannya pada target dan menunggu peluit selanjutnya di bunyikan.

Priitt...

CTAR

CTAR

CTAR

Tuk

Tuk

Tuk

Priitt... Priitt... Priitt... Priitt... Priitt...

Peluit untuk berhenti menembak dibunyikan. Mereka segera menghentikan tembakannya dan langsung memasukkan anak panah pada tabung anak panah mereka masing-masing.

Setelah membereskan peralatan panahan nya, Raya, Velyn dan Cessa kembali pada bangku istirahat yang sudah disediakan pada lapangan olahraga memanah.

Sedangkan di tempat lain, empat bersahabat sedang memperhatikan tiga gadis tersebut. Lebih tepatnya menemani Kean untuk melihat Raya. Mereka berdiri tidak jauh dari lapangan, namun masih bisa melihat dengan jelas pemanah yang berada dalam lapangan tersebut.

"Gue berharap Raya yang meleset." Ujar Kean ditengah-tengah keheningan mereka. Membuat seluruh atensi sahabatnya menuju kearahnya.

"Karna traktiran?" Tanya Daffa. Yang mendapat anggukan dari sang empu.

Still Stay mine‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang