Mungkin kalian udah banyak baca tentang mafia tapi semoga cerita aku jadi salah satu favorit kalian
Kini bella sedang termenung di kamarnya karna merasa seperti ada yang mengganjal di hatinya
"Apa ian marah yah sama ucapan gw"gumam bella
"Apa gw samperin aja yah,kan dia sempat sebutin nama kantornya"lanjutnya lagi
Setelah mengatakan itu bella segera mengganti bajunya dengan menggunakan baju kaos pink polos dan rok hitam
***
Setelah menempuh jalan beberapa menit kini bella berada di depan gedung yang menjulang tinggi yaitu Allaric company yang tak lain adalah kantor milik bianKemudian bella menuju Resepsionis ingin menanyakan keberadaan bian
"Hallo kak boleh nanya nggak"ujar ramah bella pada wanita yang menjabat sebagai Resepsionis walau ia menyadari tatapan kurang suka pada dirinya
"Kenapa kesini ini bukan tempat bermain buat anak anak"ujar ketus wanita tersebut
"Emmm..aku cuman mau tanyain ruangannya kak bian"ujar bella membuat tatapan wanita tersebut semakin sinis
"Ngapai cariin pemilik perusahaan ini"tanya wanita tersebut dengan nada tak bersahabatan
"Aduh kak jawab aja deh aku ada perlu"kesal bella pada resepsionis di hadapannya ini
"Ada apa ini?"Suara barinton menghentikan pertengkaran mereka
"Eh pak maaf,anak ini datang mencari ribut memaksa bertemu anda"ujar wanita tersebut dengan suara yang di lembut lembutkan selembut pantat monyet
"Apaan lo yah yang bikin gw kesel!"ujar bella menatap wanita tersebut kemudian menatap tajam bian
"Ian juga!!,tadi pergi gitu aja bikin ara gundah karna takut ian marah sama ara kesel aranya"ujar bella kesal langsung pergi dengan kaki di hentak hentakkan membuat bian gemas sendiri
"Keluar dari perusahaan saya"ujar dingin bian pada resepsionis di hadapannya
"Pak apa salah saya"ujar wanita tersebut tidak terima karna di pecat tanpa alasan yang jelas
"Membuat gadis saya kesal,jelas"ujar bian langsung meninggalkan wanita tersebut berniat pergi mengejar bella yang sedang mode kesal
*kembali pada bella
"Nyebelin banget dah,pengen gw kulitin tuh cewe gatel terus gw jual organnya pasti lebih bermanfaat bagi orang yang membutuhkan"crocos bella tanpa henti
"Udah ngomelnya hmm.."ujar suara lelaki tiba tiba di belakangnya,btw bella memang lagi duduk di kursi depan kantor bian yah
"Ngapain kesini pergi sana"usir bella berniat pergi terapi sebelum itu tangannya sudah lebih dulu di tarik hingga menabrak dada bidang bian
"Kamu milik saya Ashana Arabella Belvina Florenza"ujar bian sambil memeluk erat bella enggan melepaskan
"Jadi ian beneran marah karna ara bilang bukan siapa siapa?"tanya bella dalam pelukan bian
"Yes babe,tapi sekarang aku perjelas kamu milikku dan diri ini adalah milikmu"ujar bian membuat senyum bella mengembang dengan pipi memerah
"Kok pipinya merah,pake pemerah pipi yah"tanya bian berniat menjahili gadisnya
"Ihhh ian jangan gitu"rengek bella membuat bian terkekeh dan kembali memeluk bella tanpa memperdulikan tatapan orang orang yang melihat mereka gemas dan tak sedikit melotot kaget melihat seorang tuan Allaric tersenyum
***
Skip sekarang bella dan bian berada di depan mansion bella"Yok masuk"ujar bella menarik tangan bian dengan tangan satu lagi membuka pintu mansion
"Ar- eh kamukan cowo lelaki yang tadi nolongin saya"ujar momy melinda melihat kehadiran bian
"Siapa sayang?"tanya januarta yang menuruni tangga
"Ini pah laki laki yang di gedung tadi ada di sini"jawab melinda membuat januartha segera menghampiri mereka
"Hallo tuan Allaric sungguh kehormatan bagi saya atas kedatangan anda di kediaman saya"ujar januartha yang hanya di balas anggukan oleh bian
"Dady kok formal banget sih sama ian santai aja kalik"ujar bella dengan tangan memukul lengan bian
"Ara jaga sikapmu dia adalah orang paling penting di perusa!!haan dady"jawab sedikit marah pada bella
"Jangan memarahi gadis saya"ujar bian menatap tajam pada januartha
"Gadis anda?"ujar januartha tak mengerti
"Jadi dedy ara pacarnya ian,bwahahah nanti ara kuras harta ian terus apa lagi yah,taulah pokoknya ian punya ara"ujar bella memeluk pinggang bian dengan tidak tau malunya
"Kuras habis hartaku babe"ujar bian membalas pelukan bella
"Nggak papa kalau ara matre?"tanyanya
"Tidak ada wanita gila harta di dunia ini babe, hanya prianya saja yang tak bisa memenuhi keinginan wanitanya"jwaba bian membuat bella mengencangkan pelukannya dengan senyuman manis dan sepasang suami istri inilah yang menjadi nyamuk
"Ada afa nih"ujar vano yang tiba tiba datang bersama varo di belakangnya
"Aduh momy pegelnih kaki ara berdiri sini terus"keluh bella yang cape berdiri
"Astaga momy lupa maaf yah,yok duduk momy siapin camilan sama minuman dulu"ujar melinda pergi ke arah dapur sedangkan yang lain sudah berada di ruang keluarga
"Sejak kapan?"ujar dingin varo menatap bian yang juga ikut menatapnya tak kalah dingin
"Apasih kak biannya ngga-"
"Sudah lama dia menjadi milikku"ujar bian memotong ucapan bella dan mendapat tatapan lebih tajam dari varo
"Varo berhentilah bertingkah"ujar januartha pada anknya ini
"Menyakitinya sedikit saja maka berurusan sama gw"ujar varo langsung meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya
"Sosoan mau lawan ian yang ada lo yang di blacklist dari bumi"batin bella menatap punggung varo yang mulai mengecil dari pandangannya
"Berhenti menatapnya babe"ujar posesif bian menutup mata bella dengan telapak tangannya
"Ekhem,pocecip banget cihhh"ujar vano dengan nada yang minta di kuliti
Setelah itu datanglah melinda membawa minuman dan camilan lalu mereka berbincang dengan bian yang hanya menyimak dan bella menjadi yang paling heboh
~~~
Hellowwww gays gimana gimana nggak bosan kan sama cerita akuh💖💖💖
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
KING AND QUEEN DEVIL (HIATUS)
Teen FictionYANG NGGAK VOTE MASUK NERAKA JALUR VVIP 😘😘😘 _____________________________________ Ashana Arabella Belvina Florenza,gadis 18 tahun yang tak pernah takut pada bahaya yang selalu datang menghampirinya dan bahkan menjadi hiburan untuknya Wanita yang...