Diberi kesempatan kedua, tentu saja tidak akan disia-siakan...
Kita akan melakukan hal yang akan membuat kita bahagia dan menjauhi segala hal yang membuat kita menderita...
Tapi apakah kamu tahu, dengan perubahan itu akan membuat takdirmu juga berub...
🔹️Orang jahat lahir dari orang baik yang terus disakiti dan dikecewakan🔹️
. . . . .
Ino menatap gerbang halaman rumah Hinata dengan takjub dan mulut menganga, tidak jauh berbeda dengan Choji juga Shikamaru yang terkesima.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Masuklah.." Hinata mengajak teman-temannya masuk kedalam kediamannya setelah gerbang besi rumah yang tingginya melebihi tinggi tubuh mereka terbuka.
"Waaahh... Hinata... rumahmu lebih mirip istana" Ino masih saja takjub setelah melewati pekarangan hijau yang banyak ditanami berbagai macam tanaman yang sedang berbunga, cantik sekali seperti di negeri dongeng.
"Ino ada aja.." ucap Hinata sambil berlalu.
Hinata meminta kepada salah satu pelayan yang ada di Mansionnya untuk mengarahkan teman-temannya ketempat mereka akan mengerjakan tugas dan menyiapkan beberapa cemilan.
Sedangkan Hinata, pamit sebentar ke lantai dua untuk mengganti seragamnya dengan pakaian rumah kepada teman-temannya.
Mereka diarahkan menuju gazebo belakang Mansion, karena baru pertama kali mereka datang ke kediaman Hinata. Sebagai dari keluarga yang berkecukupan tapi tidak bisa disebut kaya raya seperti Hinata, tetap saja membuat mereka takjub walaupun sedikit norak. Keuntungan buat mereka Hinata tidak malu berteman dengan mereka yang biasa-biasa saja dibandingkan Hinata.
"Kalau tempat belajarnya seperti ini, bisa-bisa aku mengantuk! Hinata memang terbaik!" Ino mengeluh tapi merasa senang juga menikmati suasana sejuk dan damai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
