Chapter 7

68 21 19
                                    

•••
HAPPY READING
_____________________

Tak terasa empat bulan sudah berlalu tetapi antara Lea dan Athar masih sama. Lea yang secara ugal-ugalan mengejar Athar dan Athar yang selalu menghindari Lea.


"Lo yakin Le ga mau ngejar lagi kak Athar?" tanya Sella

Lea mengedikkan bahunya lalu berkata "Mungkin iya, ini hari terakhir gue ngejar kak Athar kan? Kesepakatan kita cuma sampai empat bulan dan ya lo liat aja masih seperti sebelumnya, dia selalu ngehindar dari gue"

"Kalo dipikir-pikir lo buang-buang waktu selama empat bulan ini" ujar Bella

"Ya makanya ini juga mau berhenti" sahut Lea

"Kalo ga sama kak Athar kak Lingga juga bisa kali" ucap Floryn dengan menaik turunkan alisnya

"Kak Lingga tuh udah kaya kakak sendiri, jadi ga mungkin lah" ujar Lea

"Lo ada-ada aja Flo, masa kak Lingga sih" kata Sella dan menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan ucapan Floryn

"Masih banyak kali cowo yang lain" sahut Bella

"Udahlah mending kita pulang yu, gue udah cape banget" ajak Lea

"Lo mau pulang bareng gue?" tanya Floryn

"Engga, gue udah dijemput kok" jawab Lea

"Tapi kenapa jam segini belum dateng yang ngejemput lo" ujar Sella

"Lagi di jalan mungkin sebentar lagi nyampe" ucap Lea

"Kalo gitu kita duluan ya" pamit ketiga temannya dan mereka pun perlahan mulai menjauh meninggalkan Lea sendiri

Setelah beberapa menit menunggu jemputan hingga langitpun menggelap dan tanpa di duga hujan pun turun Lea pun terpaksa harus kembali ke sekolah dan duduk disana

"Ini kemana sih kok belum datang juga, mana udah sepi hujan lagi" ujar Lea

Dan ponsel Lea pun berdering menandakan ada yang menelponnya lalu Lea dengan cepat mengangkatnya.

Setelah menerima panggilan Lea bingung harus pulang dengan siapa, karna tadi sopir mengabarkan bahwa mobil yang dikendarainya mogok dan sekarang sudah hampir magrib. Sedangkan teman-temannya sudah pulang semua, sambil menunggu Lea pun ingin menghubungi Ayahnya tapi sial nya ponsel Lea kehabisan baterai dan hujan pun bukannya mereda tapi semakin deras.

"Gimana pulangnya ini, lama-lama gue takut" gumamnya

"Ini beneran udah ga ada orang" lirihnya

Pada pukul 18.30 hujan mulai mereda tapi disekolah tampak sangat sepi, sunyi dan gelap. Tiba-tiba ada langkah seseorang yang mendekat lalu berkata "Ngapain lo masih disini?" Dan dia adalah Athar

"Sopir yang jemput gue mobilnya mogok, gue nunggu hujan reda, lo sendiri?" tanya Lea

"Ketiduran" jawab Athar

"Lo mau pulang kak?" Lea kembali bertanya

"Iya" kata Athar dengan cueknya

"Anterin gue dong" pinta Lea

"Lo bisa naik angkutan umum" ujar Athar

"Gue cewe gue takut ini udah mallam, jadi anterin gue ya" ucap Lea dengan nada memohon

Athar sama sekali tidak menanggapi ucapan Lea, dia melangkah meninggalkan Lea. Tapi sesampainya di parkiran Athar mendapat telpon dari seseorang dan setelah mengakhiri panggilan Athar kembali menemui Lea.

Menyodorkan helm dan hoodie nya kepada Lea lalu berkata "Kalo lo mau pulang bareng gue, ini pake dulu"

Lea terbengong tetapi sedetik kemudian langsung menerimanya dan Lea pun berjalan mengikuti Athar

***

Sesampainya dirumah Lea pun mengembalikan helm nya kepada Athar "Nih kak helm lo tapi kalo hoodie nya gue cuci dulu ya, makasih lo mau anterin gue sampe rumah"

"Sama-sama" ucap Athar lalu melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata

"Buset ga takut apa ini udah mallam mana jalanan pasti licin habis hujan" ujar Lea dengan gelengan kepala lalu Lea pun masuk kedalam rumahnya.

"Bun, bunda" Lea memanggil Bundanya

"Salam dulu" ucap Bundanya

"Iya, Assalamualaikum Bunda" Lea mengucapkan salam dan mencium tangan Bundanya

"Kenapa baru pulang jam segini" tanya Bunda

"Mobilnya mogok jadi aku nunggu hujan reda untungnya ada kakak kelas aku yang mau nganterin pulang" jawab Lea

"Kenapa kamu ga telpon Bunda atau Ayah" Bunda kembali bertanya

"Ponsel aku habis baterai nya Bun" ucap Lea di iringi dengan cengiran

"Kebiasaan kamu tuh, sekarang cepat kamu mandi terus sholat, kamu belum sholatkan? Terus makan dan istirahat" titah Bundanya dan Lea pun langsung saja berlari ke kamarnya

***

"Untung besok libur jadi waktu istirahat gue lumayan banyak, terus bisa nyuci dulu hoodie nya kak Athar nah pas sekolah gue balikin ke yang punya" ucap Lea

"Duhh tapi tadi kenapa kak Athar mau aja ya nganterin gue, apa dia udah mulai suka sama gue atau cuma kasian" tanyanya

"Mungkin cuma kasian" nanya sendiri jawab sendiri inimah

"Gue ga mau nyerah gue akan lebih ugal-ugalan lagi ngejar kak Athar" ucapnya dengan penuh semangat

Lalu Lea pun melakukan video call dengan teman-temannya dan menceritakan kejadian dia waktu menunggu hujan reda sampai dianterin kak Athar

"Guys sumpah gue ga jadi nyerah, gue akan terus ngejar kak Athar secara ugal-ugalan" ucap Lea dengan sangat yakin

"Setau gue ya kak Athar itu belum pernah loh nganterin cewe pulang walau keadaan semendesak apapun" ujar Sella

"Apa lagi minjemin hoodie nya jir" sahut Bella

"Tuh kan aneh" timpal Floryn

"Pengen cepet-cepet sekolah deh rasanya kangen kak Athar terus" ujar Lea

"Idih geli gue" ucap Sella

"Tapi menurut gue jangan terlalu berharap ya, takutnya jatuh terus sakit" kata Bella

"Engga, kalo pun kak Athar ga jadi milik gue seenggaknya gue deket sama dia aja udah seneng" jelas Lea

Dan mereka pun kembali bercerita dan saling mengingatkan satu sama lain, semakin mallam ya pasti semakin random hingga rasa kantuk menyerang baru mereka mematikan panggilan.



See you di chapter selanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AtharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang