Nama yang indah

69 25 18
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh...
Bismillahirrahmanirrahim..
(Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad)

Budidayakan vote dan komen untuk menghargai karya ini!

Budidayakan vote dan komen untuk menghargai karya ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

πππ

"ahahaha, nama kamu itu kaya ibu-ibu."

"Ahahahahahahaha, betul, namanya emang kayak ibu-ibu."

Ahahahaha jande muda ahahaha

Suara tawa yang sangat keras dari ketiga anak laki-laki dengan memakai seragam merah putih. Di sisi lain, seorang anak gadis kecil dengan memakai seragam yang sama, serta memakai hijabnya untuk menutupi kepala. Ia hanya bisa menatap mereka dengan menampakkan wajah yang bercampur aduk. Antara kesal dan ingin menangis.

Bukan hanya sekali saja, namun, gadis itu sudah berkali-kali mendengar teman-temannya itu mengolok-olok dirinya hanya karena namanya yang konon seperti nama ibu-ibu bagi para bocah itu.

Semakin di biarkan, bukan malah semakin mereda, namun, suara kerasnya itu semakin menjadi saja. Sehingga membuat gadis kecil itu tidak tahan akan hinaan yang teman-temannya berikan lagi. Wajahnya kini sudah kian memerah, matanya pun sudah mulai mengeluarkan gumpalan air. Dan pada akhirnya, jadilah gadis itu menangis dengan kedua telapak tangan yang di letakkan pada wajah cantiknya itu.

Suara isakan tangis terdengar di telinga salah satu anak lelaki yang tengah berjalan tergesa-gesa menghampiri gadis kecil itu.

"Dek, kamu kenapa menangis?" Tanya lelaki itu.

"Hiks, hiks, itu kak. Mereka bilang nama aku kaya ibu-ibu. Padahal kan, itu nama pemberian abi, sama umi.. hiks, hiks," adu gadis kecil itu. Karena tidak tega melihat-nya, orang yang di panggil dengan sebutan 'kak' itupun beralih menatap para bocah yang sedari tadi hanya diam.

"Benar seperti itu?" Tanya lelaki itu.

Semuanya terdiam. Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan itu, mereka hanya menundukkan kepalanya saja dengan menampakkan wajah yang ketakutan.

"Jangan takut. Saya hanya bertanya kepada kalian. Benar apa yang di ucapkan adik saya ini?" Tanya lelaki itu lagi.

"I-iy-iya ka-k," jawab salah satu dari mereka dengan nada suara yang bergetar.

Terdengar suara helaan nafas. "Yasudah, jangan di ulangi lagi ya. Itu adalah perbuatan yang tidak baik, apalagi sampai menyakiti hati orang lain."

"Sekarang, kalian pulang ke rumah ya.. jangan sampai orang tua kalian mencari," suruh lelaki itu. Karena memang waktunya sudah menunjukkan untuk mengakhiri kegiatan di sekolah. Apalagi mereka masing menginjak usia sekolah dasar, bahaya jika mereka pergi keluyuran bermain entah kemana.

Arsha FathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang