BAB 11

32 14 0
                                    

" semuanya akan berubah jika waktunya telah tiba "

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Ustadz Syarif!! "

" ASTAGHFIRULLAH "

seorang gadis berlari kecil dengan senyum Manis yang tercetak jelas diwajahnya, siapa lagi kalau bukan Asya, sedangkan laki-laki yang mengucap istigfar tidak lain adalah Ustadz Syarif.

" Huh.. "

" Ada apa!? " Tanya Syarif to the point, mendengar kalimat jutek Syarif membuat Asya berkerut sinis.

" Ck! Ustadz kenapa sih jutek mulu kalau sama Asya, Gak baik loh jutek-jutek sama calon istri! " Celetuk Asya tanpa beban

" Dih, ngarep sekali kamu" Sinis Syarif

" Dih, emang benner kok! Ustadz Syarif tuh bentar lagi bakal jadi suami asya, jadi harus baik-baik sama Asya, lagian asya dateng kesini cuman mau kasih ini... " Asya menyodorkan sebuah kantong plastik hitam yang Ia sendiri tak tau isinya apa

" Tidak usah " Balas Syarif tanpa berniat Mengambil Kantong plastik itu

" eits, asya gak suka penolakan! " Ucap Asya dengan satu tangan yang berkacak pinggang, dan satu tangannya lagi masih memegang kantong plastik.

" Kalau saya tidak mau jangan maksa! "Geram Syarif yang berusaha untuk sabar dengan kelakuan santrinya itu

" Asya gak maksa loh, asya cuman mau Ustadz ambil ini, itu aja " Jawab asya bela diri

" Sama saja"

" Udah ah, ambil nih "

" Ck, saya bilang tidak usah Asya!"

" Bawel banget, tinggal ambil doang apa susahnya sih?! "

" Astaghfirullah asya!! "

Syarif terpekik mengucapkan istighfar bagaimana tidak, Asya langsung memegang tangannya dan menyimpan kantong plastik itu di Tangannya.

" Nah udah kan? Ustadz sih ribet banget kalau dibilangin! " Ucap asya sinis, jangan tanyakan bagaimana ekspresi Syarif sekarang, mukanya sudah merah padam, bahkan sampai ketelinganya ikut memerah pertanda ia sedang menahan amarah.

" Asyaaaa!!! "

" Upsss, kayaknya Singa jantan udah bangun deh, kaburrrrr ! "

Asya berlari terbirit-birit menjauhi Syarif yang sudah mulai meledakkan emosinya, melihat Asya yang perlahan sudah berlari membuat Syarif ikut mengejarnya, entah apa yang sedang dipikirkan kaki-laki itu, ia hanya ingin memberi pelajaran kepada gadis nakal itu.

" Kalau saya mendapatkan kamu, saya tidak akan memaafkan kamu Asya! "Teriak Syarif

" Ustadz gak akan bisa tangkep asya!! " Teriak asya balik

𝐆𝐀𝐃𝐈𝐒 𝐀𝐒𝐒𝐀𝐊𝐑𝐀𝐍 ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang