BAB 15

17 11 0
                                    


دورك هو دور الخادم فقط ولكن سلوكك وكأنك تملك العالم
❛❛ pᧉ𝗋ɑnmυ һɑnyɑ sᧉbɑtɑs һɑmbɑ tɑpꪱ tꪱn𝗀kɑһmυ sᧉ𐐫Iɑһ-𐐫Iɑһ sᧉpᧉ𝗋tꪱ yɑn𝗀 pυnyɑ ⅾυnꪱɑ. ❛❛














" Kukruyukk.. Kukkkryukk "

Suara Ayam mulai bersahutan, menandakan waktu subuh telah tiba, bersamaan dengan suara itu, Seluruh Masjid yang Ada di sekitar pondok pesantren Al-Hidayah berkumandang, mengangungkan nama Allah, mengajak para Kaum Muslim untuk melaksanakan kewajibannya.

Seluruh santri Al-Hidayah berbondong-bondong berjalan menuju masjid, meninggalkan tidur nyenyaknya demi menghadap kepada sang penguasa  bumi.

" Asya buruan! " Haya sedikit berteriak dari luar Asrama terdengar dari nada gadis itu, bahwa ia sedang menahan kekesalannya kepada Asya, bagaimana tidak? Setiap kali hendak menuju shalat, pasti yang menjadi pusat keterlambatan mereka adalah Asya, dan itu bukan hanya terjadi satu atau dua kali,tapi berkali-kali dan itulah yang membuat mereka kadang-kadang kesal kepada Asya.

" Iya tunggu" Asya ikut berteriak dari dalam Asrama membuat haya kembali berdecak kecil, Rifqah, jihan dan Maryam hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah kedua temannya, satu gampang emosian dan satu lagi Suka membuat keributan.

" Lama banget sih!? Dia ngapain aja didalem? " Tanya Jihan yang juga mulai jengah menunggu Asya

" Gak tau " Balas Maryam, nampak Acuh.

Hingga seorang yang ditunggu-tunggu keluar dari sarang dengan tampang watadosnya,Asya berjalan menghampiri keempat temannya seakan tidak Memiliki beban sama sekali, lain halnya dengan Haya, ia menatap jengah kearah Asya yang tentunya tidak di sadari oleh gadis itu.

" Kalau kita terlambat, kamu yang aku salahkan! " Ucap Haya dengan mata sedikit melolot kearah Asya

" Kok aku? " Tanya Asya sedikit bingung,ia merasa tidak melakukan sebuah kesalahan.

" Yah kamulah, siapa suruh lama banget, kamu Niatnya pake kerudung apa pake Kostum Badut sih?Lama tau gak! " Tutur Haya mencebik kesal
Asya hanya bisa menggaruk Tengkuknya yang tidak gatal, jangan lupakan raut wajah yang terlihat meringis, mungkin ia sedikit merasa bersalah

" Ya udah aku minta maaf " Cicit Asya

" Huft.. Lebih baik kita kemesjid, bentar lagi Iqomah, kalau nunggu kalian selesai bertengkar yang Ada kita kena hukuman " Ucap Jihan mencoba melerai mereka

" Benar kata Jihan, yuk kita kemesjid " Lanjut Maryam, ia berjalan duluan mendahului teman-temannya.

Dibelakang sana, hanya tinggal Rifqah, ia berjalan dibagian belakang teman-temannya, langkahnya sedikit cepat, takut Masbuk. Hingga sampai ditangga masjid, kakinya mulai menapakkan di anak tangga masjid, namun belum sempurna Pijakannya, sebuah gumpalan kertas mengenai Bahunya, Rifqah lantas menoleh dan mendapati sebuah gumpalan kertas disana, Matanya menatap ke sekeliling namun ia tidak mendapati siapa-siapa disana, hanya dirinya yang berdiri dianak tangga.

Awalnya Rifqah nampak Acuh dengan Kejadian itu, ia bahkan hendak melangkah kembali memasuki masjid, namun entah kenapa rasa penasarannya cukup besar sekarang, Dengan Sedikit cepat Rifqah mengambil kertas itu dan membawanya masuk kedalam masjid, ia berniat akan membacanya setelah ia melaksanakan shalat, ia tak ingin pikirannya terganggu ketika menghadap kepada Tuhannya.

𝐆𝐀𝐃𝐈𝐒 𝐀𝐒𝐒𝐀𝐊𝐑𝐀𝐍 ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang