Part 6

1.6K 262 31
                                    

Adel baru saja mematikan mesin motornya di area parkiran, membuka helm dan langsung berjalan masuk ke area butik.

Decakan kagum langsung keluar dari mulut Adel saat melihat sekeliling butik yang penuh dengan pakaian-pakaian mewah dengan harga selangit.

Mata gadis itu mengitari seisi butik untuk mencari keberadaan Azizi yang ternyata ada di bagian kiri, tempat banyaknya terpanjang gaun-gaun cantik.

Dengan perlahan Adel mendekat ke arah Azizi yang belum menyadari keberadaan gadis manis itu.

"Hei," sapa Adel pelan dengan punggung yang berhadapan dengan punggungnya Azizi, mereka saling membelakangi, "Udah lama?" Tanyanya yang berusaha terlihat tak mencurigakan.

Azizi tampak mengangguk sekilas dengan mata yang masih menatap gaun-gaun di hadapannya, "Menurut kamu bagusan yang biru atau yang putih Del?" Tanyanya sambil memutar posisi.

Sehingga sekarang Adel lah yang menghadap ke arah gaun-gaun itu, "kayaknya yang biru cantik deh," ucapnya sambil berusaha melihat dengan seksama kedua gaun itu. "Eh, tapi yang coklat cantik, Zee," Lanjutnya saat menemukan satu gaun yang dipajang di hadapan gadis manis itu.

"Emang iya? Coba aku liat dulu," Ucap Azizi dan setelah itu, posisi kami berganti lagi, menjadi seperti semula.

Adel tersenyum tipis, mencoba untuk menekan rasa harap yang timbul dalam dada. Awalnya gadis manis itu kira, ini akan menjadi kencan pertama mereka setelah mengetahui perasaan masing-masing.

Tapi nyatanya, tidak begitu.

Azizi masih sangat takut untuk menunjukkan interaksi terlalu jauh dengan gadis manis itu.

Jadi, dia meminta untuk meminimalisir interaksi dengan cara, ketika mereka berdua pergi ke suatu tempat seperti ini, mereka saling membelakangi. Bukan wajah yang saling berhadapan, tapi punggung.

Azizi mengatakan jika hal seperti itu sudah menjadi tradisi turun temurun oleh ex-member ataupun yang masih menjadi member JKT48 ketika bertemu dengan pasangan mereka masing-masing. Agar tak disadari oleh mata fans yang nyatanya ada di mana-mana.

"Gimana?" Tanyanya saat beberapa detik masih belum ada reaksi dari Azizi tentang gaun berwarna Coklat yang Adel maksud.

Bukannya menjawab, gadis cantik itu malah menyatukan punggungnya dengan punggung milik Adel, kemudian berbisik pelan, "bagus, aku suka. Aku mau yang ini aja deh, kamu tunggu disini ya aku mau coba pake dulu."

Adel mengangguk tak sabar. Karena membayangkan Azizi memakai gaun itu pasti terlihat sangat cantik. Sambil menunggu, gadis manis itu melihat sekeliling dan ketika melihat harga yang menggantung di setiap bajunya, Adel langsung mengelus dada.

Astaghfirullah.

Nyali gadis manis itu langsung menciut. Azizi dan segala hal mewah yang mengelilinginya selalu berhasil membuat Adel menelan saliva dengan kasar. Harus makin rajin nabung nih kayaknya biar bisa menyeimbangkan diri dengan Azizi.

Beberapa menit kemudian satu notifikasi muncul, membuat Adel refleks membuka ponsel dan mengernyitkan dahi saat melihat nama pengirimnya adalah Azizi.

Tapi kebingungan itu langsung berganti dengan senyuman lebar ketika melihat foto dia yang sedang mengenakan gaun berwarna Coklat pilihan pemuda itu.

Adel langsung meneleponnya dan berkata, "bagus banget, kamu cantik. Aku suka."

Gadis cantik itu diam sebentar baru setelahnya membuka suara, "aku juga suka," ucapnya seperti menahan sesuatu, "suka sama kamu maksudnya hehe," lanjutnya sambil terkekeh malu.

Jika sedang berada di kamar apartemennya, pastilah Adel akan tantrum karena terlalu salting, namun gadis manis itu ingat, jika saat ini sedang berada di salah satu butik mahal di Jakarta.

IDOL AND FANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang