Perasaan yang tidak terkendali

100 10 0
                                    

Setelah Pertekaran ku dengan dara tadi membuat ku sangat emosi aku harus mendesak papa untuk segera melangsungkan pernikahan ini aku takut dara akan terlepas dari ku

Setelah kami pulang dari rumah dara aku langsung berbicara pada papa

" Pah Theo mau pernikahan ini di adakan Minggu depan Theo gak mau menunggu lagi pah " ujar ku pada papa

" Lah tadi kamu bilang tunggu kalian siap ini kamu minta pernikahan di langsungkan Minggu depan papa sih gak masalah semua bakal siap tapi bagaimana dengan orang tua dara dan daranya sendiri kamu udah bicara sama dara ?" Ujar papa pada ku

" Kalau masalah orang tua dara pasti setuju pah kan kita tau sendiri papa dara sangat menyetujui perjodohan pasti mereka bakal bahagia pah, aku mohon pah pernikahan ini harus berlangsung Minggu depan " ujar ku pada papa

" Yaudah kalau mau begitu papa bakal hubungi keluarga dara " ujar papa

" Makasih pah " aku langsung memeluk papa

Kamu gak bakal bisa lepas dari aku dara kamu bakal milik aku seutuhnya apapun cara akan aku lakukan untuk mendapatkan mu.

POV dara

Pagi pun tiba aku bangun dan merapikan kasur ku lalu aku masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri hari ini ada jadwal pemeriksaan pasien, setelah selesai membersihkan diri aku mulai mengenakan pakaian lalu skincare dan makeup sedikit biar tidak terlalu pucat saat sudah selesai aku pun turun menuju ruang makan

" Pagi pah mah "

" Pagi dara sini sarapan dulu sebelum ke rumah sakit " jawab mama

" Iya mah "

" Papa mau bicara sama mau dara ini akan membuat kamu sedikit terkejut tapi papa juga harus menjelaskan ini pada mu, pernikahan mu akan di laksanakan Minggu depan " sontak saja penjelasan papa membuat ku emosi

" Apa-apaan ini pah kan udah di bilang semalam tunggu aku siap dan Theo pun menyetujuinya tapi kenapa sekarang kalian malah mempercepatnya kenapa pah " tanpa terasa air mata ku pun mulai jatuh

" Tapi ini permintaan keluarga Theo dara papa mohon untuk mengerti dara "

" Seharusnya papa menolak pah kami harus mengenal ke pribadian masih-masing pah "

" Sudah lah dara gakpapa sayang mama juga setuju pernikahan mu di adakan Minggu depan kalian kan bisa saling mengenal satu sama lain setelah menikah dara " jelas mama pada ku

Aku hanya dia tidak mungkin aku melawan mama karena mama sedang sakit

" Terserah aku mau berangkat aja ke rumah sakit "

Aku pergi menuju rumah sakit perasaan ku sedang kacau sekali saat ini padahal aku belum ada menyentuh sarapan sama sekali tapi aku sudah tidak selera lagi mendengar penuturan papa

Di sisi lain Theo sangat bahagia mendengar keluar dara menerima pernikahan yang akan di laksanakan Minggu depan, tiba-tiba Khalifah mengejutkan ku

" Woi ngelamun aja ni sambil senyum-senyum ke sambet Lo ya " ujar Khalifah

" Gak Lo bisa gak Khal gak usah ganggu gue sehari aja " ujar ku

" Gak bisa mas gomy aku kan calon istri kamu " ujar Khalifah dengan Nada sok manja yang membuat ku geli

" Andai aja Fabiola liat Lo kayak gini bakal di putusin Lo " jelas ku pada Khalifah

" Dihhh temen durhaka tapi kenapa Lo senyum-senyum gitu kayak bahagia banget " tanya Khalifah

" Gakpapa Lo liat aja nanti " jawab ku pada Khalifah

" Terserah Lo lah bayy mau samperin Fabiola dulu males gue liat Lo aneh "

Khalifah pun langsung pergi aku hanya dia tidak menjawab karena mood ku sedang sangat bagus sekarang.























Bosan gak sih kalian sama cerita gak jelas aku ini? 😭😭😭😭 Kalau bosan bilang aja 🫠









Cinta Sepihak (Di Hentikan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang