Bertemu

111 12 0
                                    

Selesai berdebat dengan Khalifah Theo pun langsung pergi dari hadapan Khalifah aku tidak perduli mau dia ngambek merajuk bentar lagi juga dia baikaan sendiri aku harus bersiap-siap untuk kerumah dara

Sesampainya aku di rumah orang tua ku

" Mah kita pergi ke rumah dara di percepat ajanya " ujar ku pada mama

" Ga bisa soalnya papa lagi di kantor kamu mikir lah Theo ini masih jam 5 sore mending sekarang kamu mandi siap-siap yakin kamu seperti ini bertemu dengan calon istri dan calon mertua " ujar mama pada ku

" Yaudah mah aku mandi terus siap-siap dulu "

Aku pun segera mandi, setelah selesai mandi memakai baju dan menyisir rambut ku agar terlihat rapi

" Memang pesona gue gak ada obat " menolong ku di depan cermin

Selesai menyisir aku pun keluar dari kamar ternyata papa sudah pulang dari kantor

" Papa udah pulang ternyata, yaudah sekarang kita ke rumah dara pah " paksa ku pada papa

" Kamu sabar sedikit kenapa sih Theo dari tadi sore Lo gak sabar amat sih kamu nak ketemu dara " cerocos mama pada ku

" Iya dong mah sekarang Theo sudah bucin kalau kata anak jaman sekarang hahahaha " papa ikut menimpali perkataan mama sambil tertawa dan membuat ku malu

" Udah ayo dong mah pah nanti ke buru malam " ujar ku pada orang tua ku

" Yaudah ayo" perintah papa

Segera aku menuju mobil dan masuk di dalam mobil kami membahas konsep pernikahan

" Gimana kalau teman pernikahan kalian nanti ward gold atau purpel gitu pasti bagus banget Theo " ujar mama pada ku

" Aku sih mah ikut aja mau apapun yang penting nikah sama dara " jawab ku pada mama

" Halah kamu ini bucin banget " ujar mama pada ku

Sesampainya kami di rumah dara kami langsung turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah dara papa dara pun keluar, papa dara pun langsung menyalami kedua orang tua dan aku juga

" Ayo masuk" suruh papa dara pada keluarga ku

Kami pun langsung masuk di dalam sudah ada mama dara yang menyiapkan teh dan makanan ringan

" DARA keluar sayang ini keluarga Theo udah datang " panggil mama dara

Sedangkan dara di kamar sedang menangis dalam diam dara sangat bingung bagaimana mengatakan pada keluarga Theo kalau dia sudah memiliki kekasih yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Amerika

" Aku harus gimana gak mungkin aku batalin perjodohan ini bisa-bisa mama drop aku takut banget " menolong ku pada diri sendiri

Akhirnya aku memutuskan keluar dan menyalami kedua orang tua Theo di saat aku sedang menyalami kedua orang Theo, ia melihat ku sambil tersenyum tanpa berpaling sedikit pun dari ku

" Dara kamu duduk di sebelah Theo sayang " ujar mama Theo

Aku pun dengan gugup dan ragu segera duduk di sebelah Theo

" Jadi kita mulai ajanya pernikahan kalian akan di laksanakan hari Sabtu untuk masalah konsep tema pernikahan semua itu gampang, dara kamu mau seperti apa nanti konsepnya kamu terserah mau gimana konsep dan tema pernikahan kamu dan Theo " ujar papa Theo pada ku

" S..saya terserah saja " jawab ku pada papa Theo karena aku merasa bingung harus menjawab apa pada papa Theo

" Kalau kamu Theo bagaimana sayang" tanya mama dara

" Saya ikut aja mana yang terbaik mah soalnya Theo pun kurang tau masalah Konsep dan tema pernikahan gitu apa yang mama papa pilihkan untuk aku akan terima mah "  jawab Theo pada mama dara

" Yaudah kelau begitu tema untuk warna ya purple dan gold perpaduan warna yang mewah " ujar mama Theo

" Bagus itu mama setuju " jawab mama dara

" Sekarang masalah konsep tema pernikahan udah selesai sekarang busana kalian besok kalian bakal mama bawa ke toko busana mama untuk fitting " ujar mama Theo

" Iya mah " jawab Theo

" Dara kenapa kamu tidak berbicara sedikit pun kenapa sayang ?" Tanya mama Theo

" S... Saya boleh berbicara bentar ? " Tanya ku

" Jelas boleh nak dara " jawab papa Theo

Aku harus berbicara pada mereka aku tau ini sangat mengecewakan orang tua ku tapi aku harus bagaimana aku tidak mau membuat kedua keluarga ini pecah setelah pernikahan ini terjadi

" J..jadi aku sudah memiliki kekasih aku sangat mencintainya dia sekarang sedang melanjutkan S3 di Amerika saat ini aku mohon untuk membatalkan perjodohan ini aku gak mau menyakiti perasaan kedua belah pihak keluarga terutama Theo " ujar dara sambil menitikkan air mata

Suasana pun menjadi hening tanpa suara satupun

Theo yang mendengarkan penuturan dara pun emosi ia mengepalkan kedua tangannya sampai pucat pasih

" Dara kami tidak tau perjodohan ini menyakiti mu kami kira kamu menerima perjodohan ini saat papa menelfon saya di situ saya sangat bahagia akhirnya saya punya anak perempuan secantik pintar dan baik, saya cukup terkejut mendengar penuturan mu tapi saya harap kamu menerima perjodohan ini " tutur papa dara

" Dara sayang belajar lah menerima sesuatu yang baru di hidup mu nak perlahan-lahan kalian akan saling mencintai sayang " sambung mama Theo

Aku hanya terdiam mulut ku keluh untuk mengeluarkan satu kata pun baik lah jika perjodohan ini tidak bisa di batalkan aku menerimanya bukan dasar cinta tapi ke dua orang tua ku terkhususnya mama yang sedang sakit saat ini.

" Baik lah jika perjodohan ini tidak bisa di batalkan aku menerimanya tapi bukan dasar cinta dan keinginan ku tapi karena kedua orang tua ku terkhususnya mama yang sedang sakit saat ini " pecah sudah air mata ku menetes dengan deras

" Baik lah lama- lama juga kalian akan saling mengenal satu sama lain " ujar mama theo

Kedua orang tua ku hanya diam dan menatap ku dengan tersenyum mama ku pun mulai mendekati ku dan memeluk dengan erat ia membisikkan

" Mama bangga pada mu sayang " ujar mama sambil mencium ku

Ku lihat Theo ia menatap ku sulit di artikan di tatapannya ada rasa kecewa bahagia dan juga emosi.





















Maafnya siap tadi aku gak up

Aku bom malam jadinya hehehe jangan bosan-bosannya sama cerita aku yang gaje ♥️😭

Cinta Sepihak (Di Hentikan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang