6

1.8K 49 0
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa follow dan vote ya tod

-

Ini benar-benar akan menjadi hari yang sangat panjang. Keringatnya bercucuran membasahi sprei, ini pertama kalinya ada yang mengganjal dibagian bawahnya. Masuk, keluar, dan perlahan-lahan bergerak sangat cepat.

"Papa eughh..."

"Ahh kamu banyak sekali cum nya, apa ini sangat enak, hm?"

"A-aku gak bisa napas hahhh."

Jleb

"ARGHH!!"

"Bernapaslah," bisik Damian.

Ini gila, hentakan tiga jari Damian di hole nya membuatnya semakin sesak. Tarikan napas Ia ambil, Damian seolah kehilangan kendalinya. Han juga tidak bisa pergi kemana pun.

Tubuhnya sangat lemas karena aroma lavender dari tubuh Damian. Ini seperti feromon dalam cerita Alpha dan Omega yang pernah dibaca Han di ponselnya.

"Bagaimana ini, Papa mu sudah 'tak tahan. Boleh aku masukan?" tanya Damian.

Wajahnya sangat dekat dengan Han. Mendengar ucapan Papanya itu wajah Han langsung memerah padam. Lama-lama Han bisa terhanyut oleh keadaan ini.

"P-pelan-pelan," ucap Han dengan suara kecil.

Itu sangat menggemaskan, untung saja Damian tidak mudah mimisan. Ketika Han mengatakan itu, Damian langsung mengeluarkan dick nya dan memposisikan ke dekat hole Han.

"I'll put it in," bisik Damian.

Perlahan Ia memasukkan miliknya ke dalam, baru sedikit yang masuk tapi Han terlihat sangat kesakitan.

"Eughh— AHHH ITU SAKIT! ARRHHH KE-KELUARIN!"

"Sungguh? Kamu akan terbiasa, tenanglah aku akan memasukkan nya lebih dalam," ucap Damian.

"Ahh ahh s-sakit," gumam Han sambil menggigit tangannya sendiri.

Damian yang melihat itu pun langsung memberikan tangannya. "Jangan lukai tangan mu, lukai saja aku sesuka mu," ucapnya.

"Tapi—"

JLEB

"AHHHH!!!"

Dalam satu hentakan, kontol Damian langsung tertanam dalam lubang anak itu, bersamaan dengan cum yang keluar dari milik Han. Air mata Han menetes, tubuhnya seolah dibelah dua.

Pikirannya benar-benar kacau, rasa sakit yang menjalar ditubuhnya membuatnya mati rasa.

Damian menciumi bibir Han yang meleleh karena tusukan itu. Han tidak bisa bernapas, perut nya terasa sangat penuh.

"Papa eughh sakit."

Cup

"Maaf, di sini terasa sangat enak. Aku akan bergerak."

Damian memundurkan pinggulnya dan dengan pelan memaju mundurkan kontolnya. Erangan manis yang keluar dari mulut Han tidak bisa terkontrol.

"Ahhh ahhh ahhh Papahhhh!!!"

"Hm? Lubangmu sangat ketat, dia seperti akan memotong milikku, ahh."

"AHHH BERHENTI BICARA EUGHH~"

"Ahhh hahhh t-terlalu cepahhhh!!!"

Hentakan yang diberikan Damian semakin detik semakin cepat. Tentu saja Han yang menerima semua tusukan itu menggila. Rasanya sakit, tapi entah kenapa Han merasakan nikmat setelah cukup lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Big Papa (1821+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang