4.bajingan

604 46 3
                                    

Sosok itu menaiki tangga. Air mengalir membasahi tubuhnya yang sempurna, dan menetes pada permukaan lantai. Para pelayan menundukkan kepala tak berani melihat. Sylus mengambil handuk dan menyeka rambutnya "Obert..”

Obert mengambil Langkah maju “Tuan"serunya.

"bagaimana hasilnya?"Sylus melirik sedikit.

Obert mengeluarkan iPad dan berkata "Semua sesuai dengan tebakan anda Tuan, Joana berada dibalik kecelakaan ini. hanya saja orang yang dibayar Joana salah memasuki ruangan dan Hasil penyelidikan mengatakan jika angka kamar terbalik, yang seharusnya 9 menjadi 6"

"Aku seharusnya berada diruang 9?"

Obert mengangguk "benar bos, pelayan Bar juga mengatakan mereka lupa mengubah arah nomor. Apa anda harus mengurus pelayan ini?"

"Tidak.."Ada sedikit senyuman disudut bibir sylus dan dia segera menatap obert penuh arti "Ini takdirku dengannya"

menghadapi mata sombong bosnya, Obert tak berdaya. bergumam kecil “ jika itu orang lain yang tidur bersama tuannya, dia yakin tindakan bossnya akan berbeda”

"apa anda ingin melihat rekamannya Tuan?"tanya obert.

Sylus berwajah dingin "Tidak"

"lalu, apa rekaman ini perlu dibagikan pada nona Xeira Tuan?"

Sylus tampak berpikir sebentar sebelum berkata tidak setuju "Xeira sangat mempercayai pelayannya itu. Dia mungkin tidak akan percaya"membayangkan saja, dia tidak berani. Xeiranya tidak boleh menangis!

Obert juga punya pemikiran yang sama. sayang sekali nona Xeira harus memiliki pelayan yang menusuk majikannya sendiri "kalau begitu, bagaimana dengan mengirimkannya pada ayah nona Xeira Tuan?. Saya dengar mereka tengah menyelidiki kasus ini. hanya saja saya mendapatkannya lebih dulu"

"Ya, kirimkan saja, dan oh kamu juga mendapatkan bonus bulan ini"setelah mengatakan itu, Sylus pergi.

Obert terpana.

Dia buru-buru mengikuti punggung Tuannya itu dengan wajah yang penuh kebahagiaan. Bosnya murah hati!

Dunia menjadi indah bila Bos jatuh cinta!

...

Malam ini Xeira membuatkan segelas susu untuk ayahnya. Mengingat kondisi ayahnya yang memburuk dimasa depan akibat terlalu banyak begadang. Xeira tidak ingin itu terulang kembali sehingga dia secara khusus mengingatkan ayahnya untuk lebih menjaga kesehatan.

Alandro juga sadar jika akhir-akhir ini dia kurang tidur. Tapi tidak menyangka putrinya mengetahui ini, Alandro sedikit malu "Mungkin ayah akan menguranginya kedepannya"

Xeira tersenyum dan dengan patuh memijat bahu ayahnya. Setelah kejadian pagi itu, dia tidak mendengar tanda-tanda Ayahnya mengusir Joana.

"Aku belum melihat Joana malam ini ayah. Dimana dia?"

Ekspresi wajah Alandro tidak bersahabat setelah mendengar ini. Sayangnya Xeira tidak bisa melihat ini kalau tidak, dia tidak akan berpikiran bahwa ayahnya memaafkan joana.

Akhirnya Alandro berkata dengan nada acuh "Dia menemui ibunya"

Malam ini?. Haruskah terburu-buru?. Xeira mencibir, Joana sangat cepat dalam memikirkan cara mengatasinya. Sayang sekali, dia tidak akan membiarkannya berhasil!

"kenapa kamu tidak tidur saja?. Ayah Masi harus mengurus ini dan tidur setelahnya"Alandro menyentuh tangan Xeira dan mendesah ringan "Andai saja ibumu Masi ada. Mungkin dialah yang menemani ayah saat ini"katanya sambil tersenyum kecut.

Sosok ibu tercinta terlintas dibenak Xeira. Andai saja dia dilahirkan kembali ketika ibunya Masi hidup. Mungkin dendamnya tidak akan terlalu dalam seperti saat ini. Karena dengan ibunya disisinya, hati Xeira terasa tenang dan nyaman.

Rebirth for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang