6.Alderich?

603 48 2
                                    

Alandro Murka setelah mengetahui perbuatan Joana, dia bergegas dari lantai bawah hanya untuk melihat putrinya sudah dipapah oleh pelayan dengan kondisi  tangan putrinya meneteskan darah.

“Xeira, Xeira.., Apakah sakit?, Panggil Ambulans segera!”Teriaknya pada pelayan.

Melihat seseorang akan menghubungi Ambulans, Xeira menopang dahinya “Ayah, ini hanya Luka kecil.. ayolah”

“Dimana kecil?, aku melihat darahmu keluar banyak, cepat!, apa yang kau tunggu! Ayo lebih baik Ayah saja yang mengantarmu ke rumah sakit”Alandro menarik tangan Xeira Lembut seakan sedang memegang barang berharga.

“Ayah Tenang sebentar, aku hanya tergores, ini baik baik saja setelah dibalut oke?”

Akhirnya Alandro ditenangkan oleh beberapa perkataan Putrinya, sementara itu para pelayan juga tidak bisa tidak menghela nafas lega setelah melihat hal itu.

...
Saat Xeira ingin Tidur, sebuah Nomor tidak dikenal menelponnya, dia dengan ragu menekan tombol jawab “Hallo?”

“Turun kebawah”

Suaranya singkat Namun familiar, Xeira Tertegun sebentar sebelum berbegas kebawah tanpa berpikir panjang.

Sebuah Bantley Hitam mengkilat terparkir didepan Rumah, Seseorang yang memiliki wajah sangat Tampan itu melirik kearahnya, Mata yang awalnya dingin berubah hangat.

Sylus melihat gadis itu berjalan dengan ponsel ditangannya, dan sebuah balutan putih mencolok ditangan yang membuat alisnya berkerut.

Dia membuka Pintu untuknya dan menarik gadis itu ke pangkuannya. Melihatnya tidak melawan membuatnya senang “Aku merindukanmu”

Dia memeluk gadis itu, tubuhnya Ramping sementara Rambutnya yang panjang menjuntai dipinggang dan membuat tangannya gatal, dia segera mengelusnya dengan lembut.

“Aku juga merindukanmu”

Xeira dapat merasakan Tubuh yang memeluknya seketika kaku setelah dia mengatakan hal itu, dia tersenyum dan semakin bersandar diceruk lehernya.

Aroma seorang gadis menyapu hidungnya dan membuatnya kecanduan, dia tidak bisa tidak menghirupnya lebih banyak lagi, apalagi saat ini tubuh lembut itu begitu patuh dipelukannya, membuatnya jantungnya berdetak semakin cepat.

“Xeira..”

“hm?”Gumam Xeira menarik kepalanya dari leher pria itu, bertanya dengan tatapannya.

Matanya yang mempesona, beriak dengan pantulan bayangannya dari matanya membuatnya(Sylus) terpana dan kemudian mengusap mata itu.

“Kau sangat cantik dan membuatku gila”

Setelah mengatakan itu, Xeira dicengkram dan mulutnya disumbat  dengan ciuman yang Arogan dan mendominasi.

Xeira tidak dapat menahan badannya melengkung Akibat Arogansi Itu, bulu matanya bergetar dan bergumam kecil.

Setelah Sylus akhirnya melepaskannya, Xeira merasa bibirnya mati rasa dan bengkak. Sylus juga melihatnya, Apalagi matanya yang kini berair saat dia menatapnya.

Sylus mengusap bibir gadis itu dan menyeringai senang. Hatinya semakin meluap meluap seakan-akan ingin keluar dan itu terasa penuh, dia dapat merasakan ketertarikannya padanya semakin Kuat dan dia tanpa Sadar mencengkram pinggang ramping itu.

“Katakan padaku, Apakah kamu dibuat hanya untukku ha?”

Pertanyaan Absurd itu membuat Xeira tertawa “Aku gila jika menjawabnya, Oh, Hei jangan mencubit pinggangku”Dia merasa geli dan menepuk dada pria itu Protes.

Rebirth for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang