15

978 136 8
                                    

Becky pov

Setelah kejadian malam itu aku tak lagi melihatnya hingga kini,aku tahu bagaimana rasanya menjadi freen. Aku selalu bertanya kepada chan apakah ia melihat daddynya,jawabannya Ya. Chan selalu bercerita bahwa dia selalu di antar daddynya ketika pulang sekolah di depan toko,tetapi ia tak ada niat untuk menemuiku sedikitpun.

Aku merasa bersalah dengan apa yang telah terjadi tapi aku juga mempunyai alasan untuk itu.

"Ibu kapan kita akan pulang,aku sudah mengantuk". Chan menyapaku dengan terus menguap,berhasil membuyarkan lamunanku tentangnya.

" Ibu akan menutup toko sebentar lagi,kau boleh tidur lebih dulu di dalam sayang nanti ibu akan membangunkanmu,jangan lupa sikat gigimu terlebih dahulu". Ucapku mendorongnya memasuki ruangan istirahat kami di toko ini.

"Baik bu". Chan selalu menurut apapun yang ku katakan.

Tak lama kemudian seseorang memasuki toko roti yang akan segera aku tutup,ia membalikkan papan tulisan yang bertuliskan open menjadi close,mengunci pintu dan mematikan lampu. Ya, Freen datang menemuiku. Masih dengan tatapan penuh amarah ia berjalan menuju ke arahku,aku bisa melihat dengan jelas matanya memerah,punggung tangan kanannya penuh dengan luka.

Dia mendekat,bahkan sangat dekat. Aku dapat merasakan nafasnya berhembus di wajahku,aroma rokok dan alkohol bercampur menjadi satu. "Siapa chan?!". Ia bertanya tentang chan,salah satu hal yamg sangat aku sadari bahwa ini akan terjadi dan sekarang mungkin saatnya. " Anakmu?! Kenapa kau memberi nama belakangku pada nama belakangnya?!". Tambahnya,pertanyaan demi pertanyaan ia lontarkan dengan terus menatapku. Aku tahu tak ada ketenangan dalam tatapan itu melainkan hanya amarah.

"Freen tolong pelankan suaramu,chan sedang tidur di dalam". Aku harap freen mau menurutiku,aku tak ingin sampai chan mengetahui obrolan kami.

" Chan adalah putraku dan juga,,putramu". Aku bisa melihat wajahnya yang sedikit terkejut tapi ia berusaha tetap tenang dan sangat berwibawa.

"Benarkah,lantas kenapa kau tak memberitahuku. Bahkan kau menjauhkanku darinya". Aku bisa melihatnya dengan jelas air mata itu jatuh dari mata indahnya,ketenangannya dalam berbicara menghancurkanku dari dalam.

Aku menyentuh dadanya tapi ia menepis tanganku. "Freen aku tahu aku salah tapi tidak ada sedikitpun niat untuk menjauhkanmu darinya".ia terus menatapku dengan air matanya yang masih menetes.

" Lantas?!"

"Freen kau tahu,aku tidak ingin merusak hubunganmu dengan mommy". Dia tersenyum remeh mendengar jawabanku.

" Tapi sayangnya ibumu sendiri yang merusak hubungan kami".

"Aku tahu,freen aku tidak pernah menyembunyikan identitasmu di depan chan,kau tetap daddynya sampai kapanpun".

" Cukup untuk menjadikanku pengecut di hadapannya rebecca".

"Maaf".aku menundukkan kepalaku,aku merasa hancur melihatnya seperti ini.

" Jangan pernah merasa sendiri karena dari awal ada aku di sini,kau membuatku merasa menjadi pengecut selama delapan tahun terakhir". Aku masih bisa mendengar berat suaranya.

Dia menghindari tatapan mata denganku kali ini,tapi aku masih bisa menangkap kemarahan di matanya. "Sekali lagi aku minta maaf padamu freen". Dia sama sekali tak menjawabku sebelum akhirnya chan keluar dengan tangan yang sibuk mengucek matanya. Terlihat jelas raut wajahnya ketika melihat daddynya.

" Daddy kau di sini?". Teriak chan membuat freen menoleh ke arahnya,raut wajahnya seketika berubah begitu cepat jika berhadapan dengan chan.

"Apakah daddy menjemput kami?"

FORBIDDEN LOVE (Gip) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang