Freen pov
"Apa kau mau lagi?" Tanyaku pada chan yang sedang asik dengan buah anggur di tangannya. Aku membawanya kembali ke kebun anggurku yang di kelola oleh mr.parkle dan ms.reen istrinya,karena sekarang adalah waktu yang tepat untuk memanen buah anggur yang sudah hampir sembilan puluh persen memerah. "Daddy kita harus membawakan ibu anggur-anggur ini". Ucapnya dengan mulut yang penuh,aku tersenyum menatapnya. Aku tak menyangka bahwa aku akan memiliki jagoan yang sudah hampir setinggi perutku,aku merasa bersalah karena tak menemani rebecca dalam kehamilannya dan membesarkan chan sendirian selama ini.
"Tentu saja,kau boleh membawakan ibumu anggur sebanyak mungkin".
" Terima kasih daddy". Ia menghamburkan tubuhnya ke arahku,tangan kecilnya memeluk leherku,menciumi sisi kiri dan kanan pipiku,aku dapat merasakan ludahnya yang sedikit menempel. Aku menggelitiknya,ia berlari dari pelukanku dan aku segera mengejarnya mengelilingi para pegawai dan mr.parkle yang sedang sibuk memetik anggur. Oh shiit ternyata bahagiaku se simple ini.
Aku hanya memandangi sekeliling di bawah pohon rindang sambil menikmati rokokku,mengawasi chan dari kejauhan yang sedang asyik bermain dengan pistol mainannya. Sebelum akhirnya seseorang menghampiriku,berpakaian elegant dengan rambut yang ia sanggul,dan healls mewahnya cukup menandakan bahwa ia bukan orang biasa.
Aku bisa melihat raut wajah terkejutnya setelah jarak kami berpaut beberapa langkah.
"Permisi Tn. Apakah aku boleh membeli anggurmu,hanya sedikit saja untuk putriku.ia ingin memakan anggur langsung dari kebunnya". Ucapnya sedikit gugup dengan menunjuk putrinya yang berada di dalam mobil.
Aku tersenyum " Apakah dia putrimu?!".
"Iya". Ia membalas senyumku " Aku mengenal putrimu,fleurin.gadis kecil yang aku temui beberapa waktu yang lalu di dekat danau".
"Oh benarkah,apa aku harus memanggilnya?!".
" Tidak perlu nyonya,tunggu sebentar aku akan kembali dengan anggur pesananmu". Aku berlalu meninggalkannya,menemui mr.Parkle dan memintanya untuk membungkus beberapa anggur yang telah di petik. Aku menyerahkannya dan aku menolak ketika ia ingin membayar "tidak perlu,ini untuk fleurin". Ucapku dengan menatap flew di dalam mobil yang sedang sibuk dengan ipad nya.
" Aku sangat berterimakasih padamu tuan,semoga kita bisa bertemu di lain waktu aku akan membalas kebaikanmu".
"Tidak perlu repot-repot,trimakasih". Ia berlalu dengan mobil hitamnya yang mewah.
Getaran dalam sakuku mengejutkanku,aku melihat leo meneleponku. " Hallo leo,ada apa?". Tanyaku,lumayan lama tidak ada suara apapun dari seberang telepon sana,aku dapat merasakan jawabannya sedikit ragu.
"Freen besok pagi kau ada jadwal tambahan,bertemu dengan seorang investor yang ingin berpartisipasi untuk proyek pembangunanmu di paris".
" Baiklah,jam berapa aku harus pergi?!".
"Jam 8 tapii...".
Suaranya berhenti,seolah ia tak ingin meneruskan " Apa?". Tanyaku
"Kau akan tahu sendiri besok,aku harus menutupnya karena banyak pekerjaanmu yang harus aku kerjakan".
" Kau memang selalu bisa aku andalkan".aku menutup telepon secara sepihak,aku tak ingin ambil pusing dengan apapun yang di khawatirkan leo di telepon.
Aku memarkirkan mobilku di basement apartemen rebecca untuk mengantarkan chan,tak perlu mengetuk pintu ketika kami tiba di depan pintu apartemen karena aku hafal dengan kata sandinya,aku memasuki apartemennya yang sangat sepi,bahkan aku tak mendengar apapun di sini. "Apa ibumu belum pulang?". Tanyaku dengan melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 19.45 tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE (Gip) END
Romancefreen(futa) di mana ia menikahi wanita yang lebih tua darinya dan mempunyai putri seorang gadis remaja.