Becky pov
Aku sedikit terkejut ketika sepasang langkahku memasuki apartemen freen,bukan mewah lagi bahkan menurutku ini sangatlah mewah. Mataku tertuju kepada lukisan yang berasal dari tangan seniman london tersebut,aku dapat mengetahui asalnya dari tanda tangan di ujung bawah pada lukisan indah ini.
Freen menarikku menuju ke sebuah lorong menuju ruangan di ujung sana,tepat di depan mataku. "Apa itu kamarmu?!" Tanyaku padanya.
"Apa kau sudah tidak dapat menahannya?!" Freen menyeringai kecil dengan sedikit menggodaku,aku mencubit pinggang sampingnya dan dia berlari menghindariku. Kini kami tepat di depan pintu kamarnya,aku bisa merasakan sedikit kegugupan di dalam diriku,keringat dingin seperti telah berhasil membasahi seluruh tubuhku yang ku balut dengan jaket hitam polos.
Freen membuka pintunya dan aku memasukinya,aku terkejut dua kali lipat jika di bandingkan dengan awal aku memasuki apartemen mewahnya ketika aku melihat hampir satu ruangan ini penuh dengan coretan krayon di dinding kamarnya.
"Apa kau membawa gadis kecil itu ke dalam kamarmu,dinding kamarmu sungguh berantakan freen".
" Kau tak seharusnya cemburu kepadanya rebecca,ia bukan sainganmu. Semua ini adalah hasil karya chan". Aku sedikit terkejut dan aku bisa melihat senyum indahnya ketika ia menceritakan tentang putra kami. "Apa kau serius,kapan kau membawanya ke sini?!" Tanyaku penasaran.
"Dulu saat awal kita bertemu". Dia menarik lenganku untuk lebih dekat dengannya,aku kembali tersadar dengan tujuan utamaku kesini,oh tuhan kenapa jantungku berdegup sangat kencang sekarang.
Kami sama-sama duduk bersandar di atas kasurnya yang berwarna abu tua tersebut,freen memelukku dan sesekali membelai rambutku. Perlakuan lembutnya mampu membuatku terjatuh dan terjatuh lagi untuk yang kesekian kali dalam pesonanya.
"Apa kau menginginkannya?!". Ia berbisik di telingaku,suara lembutnya mampu membuatku bergidik ngeri. Aku menatap mata indahnya,begitu sayu dan penuh cinta.
Belum sempat aku mengucapkan sepatah kata tapi aku bisa merasakan lembut bibirnya di bibirku,dia memainkannya sangat lembut bahkan perlakuannya selalu berhasil membuatku gila. Ia memegang tanganku dan mengarahkannya ke atas penisnya yang masih berada di dalam celana kasualya. Tanpa banyak biacara aku membuka kancing dan resletingnya,aku mengeluarkan penisnya yang menegang.
"Penismu masih tetap indah seperti dulu". Ucapku melepaskan ciuman kami,aku bisa melihat freen yang tersipu malu dengan ucapanku.ia terlihat semakin tampan.
Kami kembali berciuman dan freen membaringkanku,aku bisa merasakan betapa lembutnya sprei dan wangi harum elegant di ruangan ini. Aroma tubuh freen yang selama ini aku rindukan akhirnya aku bisa menciumnya kembali,masih tetap sama tak ada yang berubah.aku terkesiap ketika freen menghisap payudaraku,aku melepaskan jaket yang ku pakai untuk memudahkan freen menjangkaunya.
"Kau sangat cantik rebecca". Ucapnya di iringi dengan tangannya yang melepas seluruh kancing kemejanya,aku benar-benar tidak bisa bernafas sekarang. Tubuhnya sangat sexi,semakin terlihat sexi ketika aku melihat tato di bawah perutnya yang bertuliskan rebecca armstrong.
Dia membuka kakiku,memasukkan jari tengahnya ke dalam vaginaku. Aku mengerang dan aku menjilat bibirku karena rasa nikmat yang kudapatkan,ia terus bermain di sana. Aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya,aku memintanya untuk segera memasukkan penisnya. Seringaian di bibirnya terlihat jelas menunjukkan tanda kemenangan untukknya.
Ia menarik tangannya dan segera di ganti dengan penisnya yang indah,tepat berada di depan pintu masuk vaginaku. Aku bisa merasakan ia sedikit memainkan penisnya di bibir vaginaku sebelum akhirnya mendorongnya secara perlahan dan ini sangat sakit. Ini kedua kalinya aku merasakan penisnya setelah kegagalan kami malam itu. "Apa kau sudah lebih tenang?!". Tanyanya kepadaku seperti menunggu kode dariku untuk terus melakukannya,aku mengangguk perlahan ketika ia terus berusaha mendorong penisnya.
Oh tuhan ini sangat nikmat..
Freen memasukkan semua penisnya ke dalam vaginaku,aku membuka mulut karena semua terasa begitu nikmat,sakit dan sesak.ini begitu sesak bagiku dan ini pertama kalinya setelah 8th kami tidak melakukan hubungan intim.Dorongan demi dorongan yang freen berikan mampu membuatku ingin berteriak,semakin cepat dan cepat. Aku sedikit menahan perutnya dengan tangan kananku agar ia memberiku jeda untuk beristirahat tapi freen mengabaikanku,ia memegang kedua tanganku dan mengarahkannya ke atas kepalaku. Mata kami bertemu dan wajahnya tepat berada di atas wajahku,ia mencium bibirku sesekali.
Freen memberiku kode untuk membuka mulut,aku membukanya dan aku melihat ia menjatuhkan ludahnya ke dalam mulutku,aku segera menelannya. Aku mengangkat kepalaku ke atas untuk meraih bibir indahnya saat kedua tanganku masih freen pegangi dengan erat.
Aku menjerit ketikan freen mendorongnya lebih keras lagi dan lagi,aku benar-benar tidak bisa mengimbangi permainannya. "Apa kau menikmatinya rebecca?!". Aku tidak mampu menjawabnya dengan rasa nikmat yang sedang menjelajahi seluruh tubuhku.
" Apa vaginamu begitu merindukan penisku hmm?!" . Freen sangat brengsek,kata-
Kata kotornya mampu membuatku semakin bergairah,aku berteriak dan aku keluar.
Airku mambasahi seluruh dada dan perut freen,freen memasukkan kembali penisnya ketika melihatku sudah sedikit tenang.Ia menciumiku dengan sangat kasar,memberikan tanda di seluruh dadaku.
Benar-benar tak memberiku sedikit rasa kasihan ketika ia terus mendorongnya dengan tempo cepat. "Aku sudah memperingatkanmu bahwa kau mungkin akan sedikit kwalahan jika aku sedang liar". Ucapnya dengan lembut di telingaku.Aku memeluk lehernya begitu ia melepaskan tanganku.aku mendengarkan desahan sexinya ketika ia sudah hampir tiba,melepaas penisnya yang basah karena cairanku dan memasukkannya ke dalam mulutku,mendorongnya dengan cepat di dalam mulutku. Aroma sex yang begitu membuatku candu.
Ia mengeluarkan sperma kentalnya di dalam mulutku "kau harus mencoba menelannya". Ia memberikan perintah yang tidak bisa ku tolak.
Kami kelelahan,kami tertidur dan terbangun kembali.
Dan malam itu kami bercinta berulang kali.
Ketika cahaya pagi menyinari kamar tidur freen melalui kaca dan lapisan gorden berwarna putih membuatku bangun dan tersadar bahwa aku harus segera pulang untuk menemui chan yang ku titipkan pada merly,aku mencium kening freen yang masih tertidur pulas.
Aku menyiapkan beberapa menu sarapan dan membuatkan susu hangat untuk freen makan setelah bangun nanti. Aku meninggalkan apartemen freen dengan langkah tergesa-gesa karena aku tahu bahwa merly akan pergi bekerja di setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE (Gip) END
Romancefreen(futa) di mana ia menikahi wanita yang lebih tua darinya dan mempunyai putri seorang gadis remaja.