Bruk!
Anna meringis merasakan punggungnya membentur dinding cukup keras. Ares benar-benar kejam dan kasar.
"Sekarang apa lagi?"
Berapa kali Anna memberontak dan berakhir dalam kungkungan tubuh jangkung Ares di antara dinding.
"Apa lagi? Ini yang kau maukan, tidak menjadi pusat perhatian."
Dengan kesabaran setipis tisu, Anna menahan mulutnya agar tidak mengumpat sekarang.
"Ok, untuk soal kemarin, aku tidak ingin hubungan palsu ini terus berlanjut karena aku memiliki kehidupanku sendiri."
Sorot Ares tak berhenti memperhatikan gadis di hadapannya sekarang. Bagaimana gadisnya menahan gugup, iris sebening air itu berkeliaran menghindari tatapanya.
"Aku mengaku salah dan tolong akhiri ini semua dengan cepat, Ares."
Sayangnya tidak semudah itu. Ini lebih rumit dari apa yang Anna bayangkan. Bagi Ares ini adalah sesuatu yang tidak akan pernh bisa berakhir, karena ini baru permulaan.
Ares terkekeh pelan lalu berkata. "Sayangnya ini tidak bisa berakhir, kau akan tetap menjadi milikku Joanna Kim..."
"...Aku membutuhkan energimu untuk kemurnian."
Anna tahu ini seperti lelucon disiang bolong, tetapi respon tubuhnya benar-benar berlebihan. Ia bergetar, atmosfer disekitarnya mendadak dingin. Sekian detik Anna mulai mendorong dada Ares untuk menjauh.
"A-ares, jangan bercanda karena ini sama sekali tidak lucu."
Ares masih dalam posisinya, tidak membiarkan gadis itu melarikan diri. Mata elangnya menelisik Anna dari ujung kepala hingga kaki, disusul smirik menyebalkan.
"Menurutmu, pertemuan kita ini hanya kebetulan? Dunia ini tidak sesederhana yang kau pikirkan. Ada banyak rahasia yang tidak perlu diketahui."
Anna hanya bisa mematung. Pikiranya goyah. Perkataan Ares terdengar aneh.
"Sampai bertemu besok, untuk ujian selanjutnya," bisik Ares sebelum pergi dengan meninggalkan teka teki.
◇◇◇◇◇◇◇◇◇
"Hai jalang murahan!"
Langkah kaki Anna terhenti. Kelasnya sudah berakhir beberapa menit yang lalu namun gangguan itu terus bertubi-tubi menimpanya. Setelah insiden rooftop, sekarang semua orang menjulukinya jalang.
Anna mencoba menghadapinya dengan kepala dingin. Berbalik badan setenang mungkin agar tak merobek mulut sosok di depanya.
Mi Lan gadis yang tergila-gila pada Ares. Gadis yang suka menebar fitnah.
Parasnya saja yang cantik layaknya Athena namun nyatanya seperti jelmaan medusa."Kurasa, mulutmu perlu aku ajari tata krama agar tidak kurang ajar," timpal Anna.
Kemudian terdengar tawa keras dari Milan dan kedua temannya yang lain.
"Kurang ajar kau bilang? Justru kau yang memulai mencari masalah." Suara Milan semakin mengema.
Masalah itu lagi itu lagi. Anna benar-benar muak. Mau sampai kapan berita itu akan lenyap, ia kesal selalu menjadi sasaran kesalahan yang sebenarnya adalah ketidak sengajaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/374651893-288-k102858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK WHISPER
FanfictionDi tengah gemerlap dan hiruk-pikuk kota Shanghai yang modern, tersembunyi kisah legendaris tentang seorang iblis dari siluman rubah yang hidup abadi. Dulu, ia adalah makhluk mistis yang ditakuti dan dipuja, kini beradaptasi dengan dunia modern untuk...