Universitas Impian

73 6 1
                                    

Kokotiam Tok Aba
Pukul 07:18

"Eh, kita kan udah lulus SMA nih. Kalian mau lanjut kuliah apa langsung kerja?" ucap Yaya.

"Kalo aku sih lanjut kuliah." Ucap Ying.

"Aku juga." Ucap Boboiboy, Fang dan Gopal.

"Ngomong-ngomong nih ye, universitas impian kalian apa?" tanya Yaya.

"Kalo aku Universitas Raya (ngasal namanya hehe)." Jawab Boboiboy.

"Eh kok sama ya? Universitas Raya juga universitas impianku haha." Jawab Ying.

"Lah aku juga haha, kok bisa sama ya?" ucap Gopal.

"Aku juga pengen kuliah di Universitas Raya." Ujar Fang.

"Kalo kamu Yaya?" tanya Ying.

"Aku juga sama kok." Jawab Yaya.

"Wah kalo gini kita bareng aja daftarnya." Ucap Ying.

"Okee, sepakat ya!" Ucap Yaya.

"Iya." Ucap semua kecuali Yaya.

______________________________________

Di rumah
Pukul 16:02

Mereka semua sepakat untuk mendaftarkan diri mereka ke Universitas Raya pada pukul 15:00 secara bersamaan.

Pukul 15:35 mereka semua sudah mendaftarkan diri dan tinggal menunggu saja apakah mereka lulus atau tidak.

Pada pukul 20.00, Fang mendapat notif dari Universitas Raya. Fang sangat terkejut dikarenakan Fang dinyatakan lulus.

"Yang bener aja, ini bukan mimpi kan?!"

"Aku harus kasih tahu kak Kaizo!"

Fang langsung berlari menuju kamar sang kakak.

"Kakak!" teriak Fang.

Fang membuka pintu kamar yang tak dikunci itu dan memasuki kamar sang kakak.

"Kenapa Fang?"

"FANG LULUS!!" jerit Fang dengan gembiranya.

"Wah, syukurlah Fang lulus di Universitas impian Fang."

"Hehe, iya kak."

"Kakak, Fang butuh ini (pernyataan untuk registrasi)."

"Oke, coba sini kakak lihat apa aja yang dibutuhkan."

"Ini." Fang memberikan handphonenya pada sang kakak, dan Kaizo mencari persyaratan untuk registrasi di dalam lemari serta lacinya.

Kaizo mengumpulkan persyaratan itu dalam satu map berwarna merah dan memberikan map serta handphone Fang kepada sang adik.

"Terima kasih kak."

"Sama-sama adikku."

"Oke, Fang akan langsung mengisi registrasinya." Ujar Fang.

"Iya Fang." Ucap Kaizo.

Beberapa menit kemudian, "Kakak, Fang sudah selesai registrasinya."

"Oh iya udah kalau gitu."

"Sekarang tinggal bayar UKTnya."

"Berapa UKTnya?"

"Lumayan murah sih kalo bagi kakak."

"Iya, berapa?"

"8,682,000 hehe"

"Disuruh bayar lewat apa?"

"Lewat Teller Bank."

"Oke, kakak pergi ke bank dulu ya."

"Mau ikut."

"Yaudah ayo!"

"Yey!"

Mereka pun pergi ke bank terdekat yang ada di kotanya. Setelah selesai membayar UKT Fang, Kaizo dan Fang keluar dari Bank itu "Kakak, kalau sudah bayar UKT tinggal tunggu info kapan masuk kuliah aja kan?"

"Iya tapi, biasanya kalian bakal ospek dulu."

"Ospek itu apa kak?"

"Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus."

"Oh, semacam MPLS?"

"Iya begitulah."

"Oh oke."

Mereka menuju mobil yang terparkir dan berlalu pergi meninggalkan Bank itu.

"Mau mampir ke mana nih?"

"Atau langsung pulang?"

"Hmm gak tau kak bingung, terserah kakak aja deh."

"Kalau kakak ingin langsung pulang dan berbaring di atas rerumputan di taman bunga." Ucap Kaizo.

"Sambil baca buku enak tuh." Ujar Kaizo.

"Sekalian piknik kak." Ucap Fang.

"Iya ya, oke deh kita langsung pulang." Ucap Kaizo.

"Iya kak." Ucap Fang.

-
.
🌼
.
.
-

Angin yang berhembus berhasil membuat tangkai bunga berayun-ayun. Bunga itu melepaskan serbuk sarinya, kupu-kupu mengitari mereka, sang kakak sedang membaca sebuah buku sembari menikmati waktu bersama sang adik.

Langit biru yang dihiasi awan putih, cahaya mentari yang memberikan kehangatan, udara yang segar, harum semerbak, dan para angin mengusap helaian demi helaian rambut.

"Hmm kakak mau ini gak?" Fang menawarkan buah mangga pada kakaknya.

"Tidak." Jawab Kaizo.

"Oke deh kalo gitu." Ucap Fang.

"Padahal cuma basa-basi aja haha." Batin Fang. (Emang agak laen ni anak).











-Lihat, bahagia sudah menanti-











Bersambung....
Jangan lupa divote yaa^_^
Terima kasih 🌼

BALUTAN KESEMPURNAAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang