Panik

107 8 6
                                    

"Ergh, hoam." Fang bangun dari tidurnya.

"Hmm, pagi yang cerah." Ujar Fang.

Fang mengambil handphonenya yang berada di atas meja di samping ranjang kasurnya. Alangkah terkejutnya saat Fang membaca chat di grup Maba (Mahasiswa Baru).

"Apa?!!"

"Gimana ini, aku aja belum nyari kost dan aku juga masih ada di rumah."

Fang berlari menuju kamar kakaknya dan membuka pintu kamar Kaizo.

"kakak!" jerit Fang.

"Ergh hoam, kenapa Fang?" tanya Kaizo sembari mengusap wajahnya.

Fang naik ke kasur Kaizo dan langsung memijat tangan kekar sang kakak. (Hmm, pasti ada maunya tuh haha).

"Mau apa?" tanya Kaizo yang peka.

"Hehe, kakak."

"Iya?"

"Lihat ini!" Fang langsung memberikan handphone miliknya.

"Ha? tidak salah ni?"

"Gak kak."

"Kenapa mendadak sekali ya?"

"Aku juga gak tau."

Kaizo langsung menelpon temannya yang kebetulan berkuliah di tempat yang sama dengan Fang.

"Halo."

"Halo juga Kai, kenapa ya?"

"Kamu ngekost kan?"

"Iya."

"Boleh tidak Fang sekost dengan kamu?"

"Boleh banget."

"Rencananya hari ini aku bakal nganter Fang ke kostan kmu."

"Iya ya."

"Udah ya, jumpa lagi."

"Iya, jumpa lagi."

Kaizo mematikan telepon itu. "Cepat kemasi barang-barangmu Fang!"

"Siap kak!"

Fang sudah memasukkan barang-barang yang ingin dia bawa ke kost dan kini mereka sedang dalam perjalanan ke kostan.

Sesampainya di kost:

"Erazu!" panggil Kaizo.

"Iya bentar!" jerit Erazu.

Erazu membuka pintu kost dan menyapa mereka. "Eh kalian sudah sampai aja, silakan masuk."

"Iya, terima kasih ya."

"Aelah kek bukan sama temen aja."

"Terima kasih."

"Sama-sama Kai."

"Eh btw kok kalian mendadak bet ke sini?"

"Infonya mendadak jadi tadi agak panik, mana jauh lagi."

"Haha memang gitu kok, suka ngasih kejutan."

"Kejutan sih kejutan."

Kaizo dan Erazu mengobrol sedangkan Fang menyusun barang-barangnya.

Beberapa menit kemudian, "Aku pamit ya, aku titip adikku."

"Iya tapi, kok kamu cepet banget pulang?"

"Masih ada kerjaan, kalo di sini jauh banget jaraknya."

"Iya juga."

"Fang."

"Iya kak?"

"Jaga dirimu ya."

"Iya." Ucap Fang sembari tersenyum.

Kaizo menuju mobilnya dan memasuki mobil itu. "Nanti kalau ada waktu kakak ke sini." ucap Kaizo.

"Iya/iya kak."

Perlahan mobil Kaizo pun tak terlihat lagi di persimpangan jalan. "Ayo Fang masuk, udah malam juga."

"Iya kak."

"Kamu udah makan?"

"Udah."

"Minum?"

"Udah juga."

"Mandi?"

"Udah kakak!"

"Haha iya-iya deh."

Fang merebahkan tubuhnya di atas kasur sementara Erazu memasak lauk untuk dimakan. Fang membuka handphonenya dan menekan nomor yang ia beri nama "Kakak tersayang."

Iya menekan chat dan mulai mengetik, "Kakak udah pulang belum?" setelah mengetik kata-kata itu, Fang menunggu sembari menonton film di handphonenya.

"Fang, tidurlah udah malam nih."

"Iya kak." Fang pun mematikan handphonenya.

Keesokannya
Pukul 07:12

Fang mendapat notif dari Kaizo.
"Kakak udah pulang Fang."

"Fang sedang apa sekarang?"

Lalu, Fang membalas pesan kakaknya.
"Fang lagi santai aja sambil chatingan sama kakak."

"Fang, katanya mau ngumpul berkas ya?"

"Iya kak Erazu."

"Yaudah ayo, sekalian belanja."

"Oke kak."

Fang kembali ngechat Kaizo, "Kakak, Fang mau nganter berkas ya."

"Iya Fang."

Lalu, Fang mengirim stiker love untuk kakaknya dan dibalas dengan stiker love juga.















-Walau sesulit apapun,
kamu pasti bisa menjalaninya-















Bersambung....
Jangan lupa divote yaa^_^
Terima kasih 🌼

BALUTAN KESEMPURNAAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang