TUKANG OJEK -part 3

137 115 11
                                    

HALOOOO

HARI INI UPDATE LAGIII!

Jangan lupa vote, komen and share ya!

LOVE YOUUU❤️❤️❤️

happy reading!❤️

"Kita ngga akan pernah bisa bertahan hidup tanpa adanya topeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita ngga akan pernah bisa bertahan hidup tanpa adanya topeng. Jadi jangan pernah mencoba membuka topeng seseorang kalau bukan orang itu sendiri yang ingin membuka topengnya."

DEVAR ALGINO

••••••••••

Anggota inti Wravens berjalan melewati sepanjang koridor sekolah menuju parkiran. Namun teriakan dari Jinovy membuat langkah mereka terhenti dan berbalik badan menatap dirinya.

"ABASS!!" teriaknya, ia segera berlari kecil untuk menghampiri Abasya.

Abasya hanya menaikkan satu alisnya menatap Jinovy, seakan akan ia mengatakan 'ada apa?'

Jinovy merogoh saku bajunya dan mengeluarkan uang dengan nominal dua puluh ribu rupiah. "Nih yang ongkos tadi pagi" ucapnya, ia memasukan uang itu kedalam saku baju Abasya dan langsung pergi meninggalkan mereka.

"KALAUUU KURANGG BILANG GUE YA BASS!!! THANK YOUU!" teriak Jinovy yang sudah pergi lumayan jauh.

Teman-teman Abasya mencoba menahan tawanya melihat kelakuan Jinovy. Ini serius ketua Wravens diginiin?.

"HAHAHAHAHA BAS BAS, TUKANG OJEK LO TERNYATA!" ucap Aldi yang tertawanya sudah tak tertahan lagi.

"Nih Bas, kalau kurang bilang ya." timpal Devar yang menirukan ucapan Jinovy pada Abasya tadi.

Abasya merogoh saku dan meraih uang yang tadi diberikan oleh Jinovy. Ia meremas uang itu dan melemparkannya ke arah muka Aldi.

"Bacot anjing." kesalnya, ia segera berjalan meninggalkan mereka yang masih terus menggodanya.

Abasya mengeluarkan kunci motor dari tas dan menaiki motornya. Ia terdiam memikirkan perlakuan yang dilakukan Jinovy tadi.

"Apa muka gue mirip kang ojek?" batinnya yang terus memikirkan hal itu.

"Ngga usah dipikirin kali Bas. Sing tenang mas e" ucap Devar yang baru saja sampai di parkiran bersama yang lain.

Gema tersenyum miring melihat Abasya, ia menaiki motor miliknya, memakai helm dan bersiap menancapkan gas untuk segera pulang. "Gue duluan." ujarnya pada yang lain, ia menancapkan gas motornya dan pergi meninggalkan mereka.

"Heran gue, ada gitu orang kaya Gema cok." cibir Aldi yang baru saja memperhatikan Gema pergi.

"Gue juga heran, ada gitu orang kaya lo yang kerjaannya heran mulu Bang." ucap Dika yang menimpali cibiran Aldi.

About; ABASYA LINGGA PRATAMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang