"Lo jadi pacar gua ya?"
"Tiba-tiba? Bentar, Njun baru bangun. Gimana gimana?"
Renjun baru saja membuka matanya karena telfon dari Haechan dan tiba-tiba saja Haechan mengucapkan kata-kata itu?
"Lo jadi pacar gua ya, Njun?"
"Be-bentar... Eee... Njun dipanggil Ibun, nanti ya Echan." Renjun mematikan telfon dan kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Dia kenapa? Sepagi ini? AAAA IBUNNN."
"Heh, kenapa teriak?" Tanya Ibun yang langsung menghampiri kamar Renjun karena teriakan anaknya itu.
"Ga tau ga tau, Njun ga tauu."
"Kenapa sayang?"
"Engga, eh itu Echan, eh engga, ga tau maksudnya."
"Kamu kenapa? Ya ampun, sepagi ini kamu buat Ibun bingung."
"Gaaa gapapa Ibunn, loh? Ibun mau kemana?" Renjun langsung mendudukkan badannya dan menatap Ibun.
"Ada urusan ke rumah ayahmu."
"Sendiri? Gapapa kalo Njun ga ikut?"
"Gapapa, katanya mau ada sesuatu yang di bicarain berdua. Baik-baik dirumah, kalo ga berani sendiri suruh Haechan kesini, Ibun pergi dulu sayang."
Ibun memeluk erat anaknya dan mengecup dahi Renjun sekilas, lalu Ibun pergi menuju ke lokasi yang beritahukan mantan suaminya itu.
"Sendiri di rumah, mau telfon Echan tapi..."
Renjun mengintip ke ponselnya yang terus berdering, ternyata Haechan terus menelfonnya sampai ada 50 panggilan tak terjawan dari Haechan.
"Nelfon apa nelfon?" Renjun mengambil hp nya dan terus menatap kearah layar hpnya.
"Jawab atau engga? Masalahnya Njun gugup kalo gitu."
"Jawab deh,"
Renjun mengambil hp nya lagi dan mengangkat telfon dari Haechan.
"Diangkat juga akhirnya, gua ke rumah ya, bentar otw."
"Loh, Echan?"
Sambungan sudah dimatikan terlebih dahulu oleh Haechan, dan ia bergegas untuk pergi ke rumah Renjun. Faktanya ia belum mandi, tapi demi ketemu pujaan hati.
Cuma modal sikat gigi sama cuci muka pake parfum. Hanya butuh beberapa menit, Haechan sampai di rumah Renjun.
Efek sudah seperti rumah sendiri Haechan langsung masuk tanpa permisi, ia menuju ke kamar Renjun.
"Pagi cantiknya Echan," Sapa Haechan dengan senyuman manisnya.
"LIAT-LIAT DULU LAH ECHANN, LAGI PAKE BAJUU."
"Eh, sorry sorry." Haechan kembali menutup pintu kamar Renjun.
Ya tadi Haechan tidak sengaja melihat sedikit, tidak sengajanya gess. Haechan ga tau kalo Renjun lagi pake baju.
"Loh, kok muka lo merah gitu?"
"Ga tau."
"Hehe, maap Njun, ya kan gua ga tau."
"Ya.
"Jangan ngambek, ayo nanti jajan."
"Udah punya jajan."
"Ayo lah Njunn, jangan ngambek, maapan ya?"
"Ga."
"Dimaapin atau gua kokop?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Childhood (Hyuckren) [END]
Losowe"Lo jadi pacar gua ya?" "Tiba-tiba?" Karena pertemanan dari kecil hingga besar, Haechan memiliki perasaan pada Renjun. Begitu pula sebaliknya, namun Renjun malu untuk mengungkapkannya. #Hyuckren #BxB #hword Shaahcx