Bab 8 : identitas yang bocor

105 70 4
                                    

Lalu Riko pun datang."Ada apa Ris?". Tanya Riko yang panik melihat Riska memegangi perut serta mukanya yang berkeringat pucat.
Ketika mengetahui bahwa Riska merasa kesakitan, Riko pun berinisiatif untuk segera membawa Riska ke rumah sakit.
__________________________________________________

"Maafin aku ya Ris, aku gak tau kalo kamu punya penyakit asam lambung." Ucap Riko meminta maaf, ia merasa sangat bersalah.

"Aku gak papa kok, itupun salahku juga karena maksain buat minum kopi." Ungkap Riska jujur.

"Tapi kan aku ngerasa gak enak, karena aku kamu jadi harus dirawat gini, orang tua kamu pasti cemas." Ucapnya gelisah, dalam hatinya Riko terus merasa bersalah."aku boleh pinjem hp kamu ?." Pintanya.

"Ini !." Riska pun memberikan handphonenya.

Riko melakukan sesuatu dihandphonya Riska."Kontak ibu atau ayah kamu kok gak ada disini ?!" Ucap Riko yang tak menemukan nama ibu atau ayah dikontraknya Riska.

Seketika Riska langsung merebut handphonenya dari genggaman Riko." Nggak usah !." Ucapnya gagu.

"Kenapa ?." Tanya Riko heran.

"Kamu pulang aja, aku gak papa kok sendirian disini, nanti aku minta ibu buat Dateng !." Cakap Riska, sikapnya sedikit aneh.

Riko bertanggung jawab dengan membayar biaya pengobatan Riska. Lalu setelah itu, dengan tak enak hati, Riko pun pergi meninggalkan Riska yang tengah sakit dirawat sendirian.

***

Malam ini dikediaman kluarga Osaka, sedang diadakannya sebuah acara pesta, yaitu pesta tradisi jepang yang diadakan khusus sebelum acar pernikahan.

Gerbang depan terbuka lebar, banyak tamu tamu terhormat yang mulai berdatangan untuk menghadiri acara itu. Terdengar suara irama musik klasik diputar di aula utama.

"Tuan, kluarga Choi sudah hampir tiba !." Ucap seseorang.

"Segera persiapkan !." Jawabnya.

Didalam mobil, diarea tempat parkir, Riko dan pak Ratman mendengarkan percakapan seseorang yang terekam oleh alat penyadap.

Pak Ratman menyimpan satu alat penyadap di aula utama, serta sebuah kamera tersembunyi untuk melihat situasi didalam. ia sudah mempersiapkannya saat menyamar menjadi pelayan.

Suara musik pun berhenti, terlihat dari balik kamera, Roger akan melakukan pidato didepan semua tamu undangan.

"Tes...!". Ucapnya.

"Para hadirin sekalian, pertama tama saya mewakili kluarga Osaka untuk mengucapkan terimakasih banyak atas kehadiran kalian. Dengan penuh hormat keluarga Osaka mengucapkan terimakasih kepada bapak Choi selaku kluarga besan, dan juga tuan Slevan, tuan Damian, dan semua para tamu undangan yang hadir dipesta malam ini !." Tutur Roger dalam pidatonya.

Terlihat ada seseorang yang datang, yaitu seorang pria paruh baya berkacamata, menggandeng seorang gadis yang nampak cantik mengenakan gaun.

"Mungkin itu ayahnya Kento dan juga kakaknya, pantas saja terlihat dari wajahnya pun seperti orang yang kejam." Umpat Riko ketika melihat pria itu.

***

Disisi lain kento sedang berdiam diri di sebuah bangunan kecil yang ada dihalaman belakang. Jarak bangunan itu agak jauh dari  halaman tempat pesta digelar.

Bangunan itu, terlihat seperti rumah pada umumnya. Didalamnya pun terdapat prabotan dan juga barang barang yang kelihatan seperti sudah usang, mungkin tempat itu adalah gudang.

Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka. Ternyata itu adalah Riska.

"Darimana aja Lo?." Tanya Kento. Saat itu ia cukup akrab berbicara dengan Riska.

Mission At School (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang