Part 18

37 5 2
                                    

"Eungghh.."

Terdengar suara erangan lembut dari YN yang baru saja terbangun dari pingsannya. Rasa nyeri terasa di punggung telapak tangan YN karena jarum infus yang menancap di sana.

"Kau sudah bangun?" Ucap seseorang dari samping brankarnya.

Suara itu, bukankah suara itu yang sangat ia rindukan? Terdengar menenangkan. Seketika gadis itu membuka matanya dengan sempurna lalu menoleh kearah pria yang sedang duduk di samping brankarnya dan terlihat wajahnya penuh kekhawatiran.

"A-ahjussi?"

Namjoon mengerutkan dahinya saat dirinya di panggil dengan sebutan Ahjussi.

"Bukankah Hoseok bilang wanita ini istriku? Bagaimana bisa seorang istri memanggil suaminya dengan sebutan ahjussi?" Batinnya.

Jangan lupa, bahwa Namjoon hanya mengingat kenangan-kenangan lama dan melupakan memori barunya. Bisa dibilang dia melupakan kejadian dari awal pertama ia bertemu YN. Maka dari itu dia masih mengenal Hoseok dengan baik.

Tanpa pikir panjang gadis itu berhamburan memeluk pria itu dengan sangat erat. Namjoon yang kebingungan hanya bisa diam dan membiarkan YN memeluk dirinya.

"Ahjussi hiks, bogoshippo." Ujarnya dengan masih memeluk Namjoon.

Merasa jika tidak ada sahutan apapun dari Namjoon, seketika YN melepaskan pelukannya dan menatap Namjoon intens.

"Kau tidak melupakan istrimu ini kan?" Tanya YN menatap pria itu yang terlihat jelas kebingungan dari raut wajahnya.

"Maaf." Jawab Namjoon menundukkan kepalanya.

Mendengar jawaban itu, YN mengeratkan pejaman matanya sambil menggigit bibir bawahnya menahan sakit atas jawaban itu. Yang menunjukkan kalau apa yang ia pikirkan benar terjadi, bahwa suaminya ini tidak mengingatnya.

Bulir bening mulai jatuh tanpa seizinnya. YN menatap kembali Namjoon yang saat ini juga menatapnya dalam kebingungan. Ia masih ragu-ragu jika gadis di hadapannya ini adalah istrinya.

"Baiklah, apa kau bisa membantuku untuk mengingat semuanya? Aku juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengingatnya, mungkin butuh waktu lama." Namjoon menggenggam tangan kiri YN untuk menguatkan.

"Tanpa kau suruh pun aku akan membantumu. Melihatmu selamat dan ada disini sudah lebih dari cukup. Sisanya aku akan usahakan membantu mengembalikan ingatanmu." Tangis YN.

.....

Sedangkan Hoseok Jiah dan juga Hye Yoon duduk di depan ruang rawat inap YN. Jiah yang duduk di tengah menceritakan tentang awal mula Jiah menemukan Namjoon yang hanyut di sungai, karena Hoseok sendiri meminta penjelasan dari Jiah.

"Aku sebenarnya ingin sekali membawa Namjoon ke rumah sakit sejak awal menukannya. Tapi kau tau sendiri, biaya rumah sakit sangat mahal dan aku sendiri tidak punya uang sebanyak itu untuk biaya pengobatannya." Jiah menarik nafasnya dalam sebelum melanjutkan. "Jadi aku merawat luka-lukanya dengan seadanya saja, dengan sedikit bantuan ayahku. Sekali lagi maafkan aku." Ucap Jiah menunduk. Jiah tahu betul jika lawan bicaranya itu adalah seorang polisi. Jadi ia sedikit gugup dan takut bercampur menjadi satu.

"Hey kenapa kau terus meminta maaf? Justru aku sangat berterima kasih padamu karena sudah berbesar hati menolong temanku." Balas Hoseok yang membuat Jiah menatapnya tak percaya. "Melihat temanku masih hidup membuatku sangat bersyukur, ya meskipun dia kehilangan separuh ingatannya itu tidak jadi masalah besar."

"Tapi, apakah setelah ini kalian akan membawanya kembali?" Tanya Jiah hati-hati. "Maksudku, keadaannya belum cukup baik jika dia harus menempuh perjalanan jauh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little Wife || KIM NAMJOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang