Watanabe Haruto, seorang pemuda yang baru berumur 23 tahun dan haruto sangat cantik dan manis, tetapi haruto egois dan keras kepala, dia sering berkeliaran di malam hari, pergi ke bar dan mabuk-mabukan.
Sampai saat ibunya memberikan pengawal untuk menjaga haruto, haruto sangat kesal karena ia tidak membutuhkan bodyguard untuk menjaga dirinya, bodyguard itu bernama Park Jeongwoo, dia selalu mengikuti haruto kemanapun ia pergi, bahkan saat ia bertemu dengan temannya.
Ia sangat kesal jika Jeongwoo terus mengikutinya, haruto bahkan pernah menamparnya tapi dia tetap diam dan hanya menatap sosok kecil haruto saja.
────────────
Suatu malam haruto berada di bar sambil minum wiski sampai mabuk, sedangkan Jeongwoo menunggu di luar bar sambil memainkan ponselnya dengan wajah datar, saat haruto sedang acak-acakan, ia berdiri dari kursinya untuk membuang sampah.
Awalnya haruto tidak sadar kalau ia sedang diikuti oleh seseorang yang sedang mabuk berat, sesaat kemudian haruto menoleh ke belakang dan melihat orang itu sedang tersenyum jahat, matanya terbelalak kaget dan haruto langsung berlari keluar bar di dalam.
Arah dimana Jeongwoo berada, dan pria itu masih mengikutinya. Saat ia sudah berada di dekat Jeongwoo, haruto langsung memeluknya, Jeongwoo tentu saja kaget saat haruto memeluknya
"Ada apa? Kenapa kamu teriak-teriak?" katanya khawatir.
"Kau harus membantuku, ada makhluk aneh yang tadi mengejar ku!" Haruto membalas, beberapa saat kemudian laki-laki yang mengejar haruto tadi datang dan berkata pada Jeongwoo.
"Apa kau akan membaginya? Maksudku, aku yang melihatnya terlebih dahulu bukan?" ucap seseorang itu sambil tersenyum jahat.
"Berbagi?" Jeongwoo berkata dan siap beraksi, jika orang asing itu melakukan sesuatu yang buruk, orang asing itu ingin mendekat pada haruto kembali.
Jeongwoo yang melihat itu pun mengeluarkan pistol dari saku celananya dan mengarahkannya pada orang asing itu, dan menatapnya tajam dan menakutkan.
"Satu langkah lagi, dan aku akan menembak kepalamu, mengerti?" ucap Jeongwoo lalu menoleh ke arah haruto, dia menyeringai dan menatap wajahnya, membuat haruto terlihat malu.
"Tidak butuh bantuanku ya?" katanya sambil membelai pipi haruto dengan lembut dan menempelkan dahinya pada dahi haruto.
Secara refleks haruto mendorong Jeongwoo untuk menjauh.
"T-tadi hanya kebetulan saja aku butuh bantuanmu!! Dan hentikan tatapan mesum mu itu!!" bentak haruto.
Sungguh, ia sangat-sangat malu saat ini!!
Tolong tenggelamkan haruto ke laut!!
Sementara Jeongwoo yang melihat haruto salah tingkah hanya terkekeh kecil.
"Baiklah tuan putri, saya salah.." kata yang manis, tapi bagi haruto justru terdengar menggelikan.
Haruto menatap Jeongwoo di depannya dengan heran. "Jangan bersikap manis, menjijikkan kau tau?"
Jeongwoo yang dihina olehnya hanya diam dan menatap wajah manis haruto dengan lekat.
Sementara yang ditatap balik menatap dengan tatapan yang sama lekatnya.
Pelan namun pasti, Jeongwoo mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan.
Haruto hanya diam tanda menerima, Jeongwoo yang mendapat lampu hijau langsung saja memiringkan kepalanya.
Dekat, dan semakin dekat....
Sedikit lagi...
Dug
Akhh
Haruto dengan tidak berkemanusiannya langsung menendang selangkangan Jeongwoo yang baru saja akan menciumnya.
Hey! Kalian berharap apa pada bottom tsundere macam haruto?!
Ia bahkan langsung saja mendorong Jeongwoo menjauh, ia memperlihatkan wajah tanpa dosa yang membuat Jeongwoo ingin langsung memperkosa haruto saja rasanya.
Haruto berjalan dengan santai tanpa peduli Jeongwoo yang sibuk meringis.
Ia menoleh sebentar sebelum berkata.
"Hey kau! Jangan berbuat mesum disini!
Kalau memang mau makan ayo pergi ke apartemenku sekarang."
Eh?
EH?
EHHHHH?!?!?!!
Jeongwoo terdiam dan mengerjapkan matanya berulang kali.
Haruto menghela nafas saat Jeongwoo justru sibuk melamun disana.
"Hey sialan! Kau sebenarnya mau atau tidak?!" sentak haruto yang hilang ke sabaran.
Yang di umpati langsung saja melesat kearah haruto, ia langsung melingkarkan tangannya pada pinggang ramping haruto.
Ia mendekat sebelum membisikkan sesuatu pada haruto.
"Kamu sangat cantik hari ini Haru...-
Tentu saja, haruto memang selalu cantik everytime everywhere.
-tapi tentu akan lebih cantik jika kamu mendesahkan namaku dibawahku."
Langsung saja haruto kembali memukul Jeongwoo. Kali ini pada perut, tentu saja membuat Jeongwoo meringis kecil.
"Kucing manis tidak boleh memukul sayang... Jadilah kekasih yang baik malam ini sweetie..."
Yahhh, aku lupa mengatakan.
Bahwa selain majikan dan bodyguard, mereka juga adalah sepasang tunangan.
Biarlah haruto melakukan tugasnya sementara itu.
𓃰
Keesokan harinya....
Sinar matahari tampak malu-malu menampakkan diri melewati Jendela yang tertutup gorden besar.
Bahkan hal itu tampak tidak mempengaruhi sepasang muda-mudi yang sedang berpelukan dengan nyaman di ranjang yang terlihat berantakan.
Salah satu dari kedua pemuda itu tampak mulai mengerjapkan matanya dengan pelan.
"Enghhh-shh, aduhh sakitt"
Pemuda itu tampak meringis kecil, hingga pemuda disampingnya ikut terbangun.
"Ughh, kenapa sweetie? Apakah masih sakit?" kata pemuda disebelahnya dengan suara yang terdengar serak.
Pemuda manis yang ditanyai justru kembali merebahkan tubuhnya, kemudian mendusal didada bidang pemuda tampan disampingnya.
"Kenapa hmm? Apa sangat sakit?" pemuda itu, Park Jeongwoo mengelus pelan punggung telanjang harutonya.
Haruto mulai terisak pelan.
"Sakit... Kau bermain terlalu kasar..."
Jeongwoo yang disampingnya tersentak kecil. Benarkah ia terlalu kasar? Padahal menurutnya kemarin lumayan lembut lohh
Tidak tahu saja Park tidak peka Jeongwoo itu, bahwa yang disebut lumayan lembut itu sangatlah kasar.
Mana ada orang yang bermain dengan lembut menjambak dan melempar pasangannya?!
Orang gila!!
Tapi Jeongwoo hanya mengangguk paham, ia nurut saja daripada harus mogok jatah.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐢𝐚𝐫𝐲 𝐎𝐟 𝐉𝐞𝐨𝐧𝐠𝐇𝐚𝐫𝐮 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲
Teen Fiction𝐎𝐧𝐞𝐬𝐡𝐨𝐭/𝐓𝐰𝐨-𝐬𝐡𝐨𝐭 𝐁𝐱𝐁 𝐀𝐫𝐞𝐚‼️ •Hanya cerita fiksi!! •Berdasarkan rekayasa author!! •Mohon tidak membawa pada real life •Dilarang plagiat tanpa izin!! 🌻🌹