bab 9

1.2K 86 0
                                    

*shani dan Christy akan menginap di sebuah apartemen shani tidak akan memberi tahu chika bahwa ia tinggal disana beberapa hari sampai chika sadar atas kesalahan nya*

"mah.... " panggil Christy melihat shani yang duduk di sofa sembari memegang leptop.

"ehh anak mama udah bangun, sini sayang" ucap shani, Christy pun menghampiri.

"mahh... aku mau ngomong boleh ga" ucap Christy.

"boleh sayang mau ngomong apa" ucap shani mengelus rambut Christy.

"sampai kapan kita disini?" tanya Christy.

"sampai bunda kamu benar benar merenungi semua kesalahan nya de" ucap shani

"tapi bunda ga salah mah, yang salah itu aku, aku udah hadir di dunia ini dan bunda juga ga nerima aku" lirih Christy.

"dedeee.. liat mamh" ucap shani. Christy pun melihat wajah shani.

"gaboleh bilang seperti itu sayang. ada  dan tiada nya dede, ini semua bukan salah kamu, dan kamu jangan merasa kamu salah deee, mama suruh bunda renungi semua kesalahan nya itu harus dee, karena bunda kamu harus berpikir apa yang telah dia perbuat sama kamu itu gabaik sayang"ucap shani.

*Christy memeluk shani*

"mahh... hiks... hiks... aku sayangg mamah hiks... hiks... makasii ya mah udah hadir di kehidupan aku hiks... hiks..." lirih Christy.

"sama sama sayang... " ucap shani mencium kening Christy.

"kapan yaa bunda sayang aku mah" ucap Christy.

"secepat mungkin sayang, pasti waktu itu akan tiba" ucap shani.

*dikediaman chika banyak teman chika yang datang menemui chika karena ia menyuruh mereka tuk datang ke rumah nya. di antaranya (jinan, ashel, dan gita*

"ahahahh ngakak bangett pada botak" ucap ashel menonton TV.

"iyaa lagi,mirip samaa bapa lo shel" ucap gita memakan snack.

"enak aja huuu" ucap ashel.

"ahaahaha bapa ashel botak" ucap chika mereka pun tertawa.

"chik anak lo mana, kok rumah sepi ya" ucap gita.

"iya chik, biasanya ada 3orang ni rumah kok sepi ya" ucap jinan.

"owh itu, mereka pergi" ucap chika santai.

"apa!! pergi?" kaget gita.

"iya pergi" ucap chika

"pergi kemana woii, maksudnya pergi jalan jalan?" tanya ashel.

"kabur" ucap chika.

"apa! kabur!!? " ucap ashel

"ck ishhhh berisik bangett lo pada, biasa aja dong tuh muka" ucap chika.

"tapi kenapa mereka pergi chik?" tanya jinan.

"gatau, biarin deh biar gw bebas ga sama anak itu biar hati gw ga selalu panas" ucap chika.

"chik lo masih mau menyalahkan dia" tanya gita.

"emang salah dia" ucap chika mengambil roti dan memakan nya.

"duhh chika chika.... emang keras kepala banget nih orang" ucap gita.

"mereka kabur terus lo santai santai aja disini? gila lo" ucap ashel.

"dih masa bodo mereka yang mau pergi ngapain gw harus nyari" ucap chika.

"tapi chik, emang lo ga ngerasa sepi di rumah segede ini sendirian? lo disini cuma sama pembantu lo" ucap gita

"sepi si tapi yaudah lah. ck ngapain bahas mereka sii udah deh gausah di bahas" ucap chika.

"ni anak bener bener kaka sama anak nya kabur malah santai aja disini ditanya apa masalah nya pasti ga dijawab" ucap jinan.

"gausah nguruss.udah kita santai santai aja bila perlu kalian nginep deh di rumah gw" ucap chika.

"gw ga bisa nginep chik nanti adik gw sendirian, lo tau kan mama papa gw di luar negri" ucap jinan.

"gw jugaa pasti ga dibolehin ibu gw" ucap ashel.

"kalo gw sii boleh boleh aja yaa cumaa males aja nih ketemu ibu ibu" ucap gita.

"apa lo bilang gw ibu ibu" ucap chika menjewer telinga gita.

"eh chik ampun chik" lirih gita. chika pun melepaskan.

"dasarr udah punya anak gamau disebut ibu ibu" ucap gita memegang telinga nya.

"bukan ibu ibu yaa" ucap chika.

"terserah chika aja deh aku ngalah"

kapan bunda sayang aku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang