18 - Mustahil, Sini Cium

1.9K 177 10
                                    

"Mana coba lihat hasilnya?"

Alina menatap video yang baru saja selesai di edit sedemikian rupa, wanita itu tersenyum lebar dengan tatapan puas. "Bagus! Kirim ke nomor saya langsung! Bayaran sudah di transfer kan?"

"Sudah, terima kasih, Nona."

"Hm!"

Alina pun pergi kembali ke dalam mobilnya, sebelum melajukan mobil, dia mengeluarkan ponselnya langsung mengunggah video tak senonoh yang baru selesai diedit menggunakan wajah Amelie tadi ke sosial media palsunya, semua sosial media yang dalam waktu singkat, video berdurasi 2 menit itu langsung mencuri perhatian semua orang.

Ramai-ramai mereka membicarakan tentang Amelie yang memang terkenal sebagai sekretaris dari pimpinan Alpha Gray. Sementara yang dibicarakan, tampak mendusel di depan dada bidang berbulu yang sangat nyaman untuknya bersandar mencari kenyamanan. "Sayang,"

"Kenapa, sayang?"

"Kita tidak menikah dalam waktu dekatkan?"

Kening Jarden berkerut, "Kenapa? Kamu mau kita menikah kapan, sayang?"

"Jangan sekarang, berita sedang panas tentang pembatalan pernikahanmu dengan Nona Beer. Jika ditimpa kabar pernikahan kita, berbagai rumor yang tidak aku suka akan bermunculan."

"Aku mengerti, baiklah, kita menikah bulan depan, mau?"

Amelie mengangguk saja, dia kembali menghirup aroma tubuh Jarden yang menyenangkan di indera penciumannya. "Aku mau ikut senam kegel,"

"Senam kegel? Apa itu, sayang?"

"Yang manfaatnya bisa buat itu rapat terus,"

Kening Jarden berkerut, "Itu? Apa itu yang rapat, sayang?"

"Ish! Ar! Jangan buat aku malu!"

Jarden tertawa, dia mengecup gemas puncak kepala Amelie. "Tanpa senam apa pun, bagi aku, kamu yang terbaik. Paling rapat, paling enak, paling-paling pokoknya."

"Ar!!"

"Apa, sayangku?"

Amelie mengerucutkan bibirnya, dia menaikkan posisi tubuhnya agar berhadapan dengan wajah Jarden, dia juga menaikkan selimut yang sempat turun ke perut. "Kamu kalau bercinta tidak pernah mau selesai cepat, aku takut tidak bisa memuaskan kamu sampai kita tua nanti."

"Kenapa harus takut, sayang? Aku akan selalu puas pada apa pun di diri kamu, tapi lakukanlah jika itu yang kamu mau dan lakukan tanpa paksaan. Jangan terlalu kelelahan juga ya, aku tidak mau kamu jatuh sakit."

"Siap, pacar!"

Jarden tertawa, dia mencium bibir Amelie dengan lembut. "Mau menikah saja dulu? Bulan depan, baru kita buat resepsi."

"Bulan depan saja sekalian, sayang."

"Baiklah, aku mengikuti kemauan kamu."

Tiba-tiba, Jarden mengukung tubuh Amelie kembali. "Sekali lagi ya, sayang. Setelah ini kita pulang ke kediamanku,"

"Ar, aku─"

***

"T-Tuan,"

"Ada apa?" Jarden menyugar rambut basahnya, dia duduk di kursi kebesarannya sedangkan asisten Matt duduk di hadapannya.

"Anda harus melihat ini,"

Dilihatnya tayangan yang asisten Matt berikan, dalam sekejap, sepasang mata yang sempat tenang kini berubah tajam layaknya mata elang di cakrawala. "Siapa yang berani bermain-main denganku? Apalagi, membawa wanitaku ikut campur!"

Kelahiran Kembali Amelie Elysia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang