29 :: ❝ Si Penceroboh Panto ❞

1.7K 184 89
                                    

dua hari setelah itu. . .

Tampak para anggota TAPOPS berdiri di depan penjara tempat Jokertu, yang masih berupa kartu, disimpan.

"Lepaskan dia sekarang," perintah Kokoci, yang segera diangguki oleh Cardbord. "Baik!" Dengan sigap, Cardbord pun menukar kembali Jokertu menjadi wujud aslinya.

Jokertu muncul dengan posisi tengkurap, melihat sekelilingnya dengan bingung sebelum akhirnya berdiri tegak. "Apa yang kau nak, ha?!" bentaknya, sebelum langsung melompat dan mengayunkan kepalan tangannya ke arah anggota TAPOPS lainnya.

Dengan cepat, Ying melesat ke depan Jokertu dan menggunakan kekuatan slow mo-nya untuk memperlambat gerakan Jokertu.

"Beri tahu aku, kenapa kau serang TAPOPS, ha?!" tanya Kokoci dengan segera.

"Ak...kuuuu... ta...k... na...k... ba...gi..." Jokertu, yang masih berada di bawah pengaruh slow mo milik Ying, menjawab dengan sangat lamban, membuat semua anggota menatapnya dengan tatapan datar.

"Dey, kasihlah dia cakap sikit," cibir Gopal sambil menoleh datar ke Ying.

"Yelah, yelah," jawab Ying sambil menghilangkan kubah slow mo-nya dari Jokertu. Seketika, badut gosong itu jatuh tersungkur ke lantai, "--bagi tahu apa apa--!!"

Boboiboy yang langsung menangkap apa yang Jokertu ingin sampaikan sejak tadi, membek, "Ha? Tak nak bagi tahu apa-apa?"

"Macam mana kau boleh tahu tentang penyamaran TAPOPS, ha?!" seru Kokoci sambil menyodorkan tongkat andalannya ke arah Jokertu. Namun, badut itu hanya menatapnya dengan pandangan kosong, enggan memberikan jawaban.

"Oh, kau nak main-main dengan aku, ye?" gumam Kokoci sambil memendekkan tongkatnya, lalu menoleh ke arah Fang. "Fang! Mulakan sekarang!" perintahnya.

"Baik! Jari bayang!!" seru Fang, mengeluarkan jari-jari bayangannya yang langsung mengikat Jokertu dan mulai menggelitikinya. Meski digelitik habis-habisan, Jokertu tetap keras kepala, enggan memberikan informasi kepada para anggota TAPOPS.

Scene gelitik-menggelitik itu pun berlangsung hingga satu jam kemudian...

"Haih, dah satu jam digelitik pun masih bertahan lagi?" ujar Ochobot yang terduduk lelah di samping Boboiboy.

"Dahlah, Komander, dia takkan mengalah ni," seru Boboiboy.

"Hm, kalaulah [Name] ada, tugas ini sudah lama selesai," ujar Gopal yang terbaring lelah di lantai.

"betul juga... di budak tuh?" lanjut Ochobot bertanya.

sementara itu..

Di tengah arena latihan stasiun TAPOPS, tampak seorang gadis dengan surai obsidian yang panjang berdiri tegar, siap menghadapi tantangan di hadapannya.

"Go, go, go! Ganbatte, [Name]-san!!" seru Kaito dengan semangat, sambil melompat-lompat dan menggoyangkan sarung tangan pompom ala cheerleader yang dikenakannya.

Namun, seruan riang Kaito segera diakhiri oleh sebuah tamparan hangat dari Katarina yang mendarat di kepalanya. "Berisik. [Name] tak akan fokus jika kau ribut seperti itu," tegurnya dengan tatapan datar.

Kaito, tidak terpengaruh, hanya mengeluarkan lidahnya sebagai tanda mengejek. "Yeeuuu~"

"Sialan satu ini!" geram Katarina, mengangkat papan kertas yang dipegangnya, siap melemparkannya ke arah Kaito. Namun, gerakannya terhenti ketika ia merasakan aura yang tidak menyenangkan dari belakang mereka. Kaito dan Katarina menoleh ke belakang, mendapati Vellyn yang menatap mereka dengan pandangan membunuh.

Vellyn menghela napas kasar sebelum menekan tombol di tabletnya. "Lepaskan para robot!" perintahnya dengan suara tegas, tepat saat pintu di dalam arena terbuka, menampakkan puluhan robot pemusnah yang segera berlari menuju [Name] yang masih berdiri tenang di tengah arena. Sebuah seringai tipis terukir di bibir pink-nya, sementara ia menutup matanya, memanggil Violetta yang siap memasuki cincinnya.

𝗲𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻𝘀 ( REVISI ) || ʙᴏʙᴏɪʙᴏʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang