30 :: ❝ Si Penceroboh Panto ii ❞

1.1K 170 52
                                    

[name] memerjapkan matanya saat melihat seorang anak kecil berbadan pendek duduk di tengah lorong. "Yang benar saja?" batinnya, wajahnya tetap datar.

"Erk... budak kecik je?" ujar Kokoci, perlahan berjalan mendekat ke arah badut tuyul. "Dey, komander. Jangan terpedaye. Komander pun kecik kan?" celutuk Gopal, dengan gaya khasnya yang mampu membuat Kokoci naik darah.

Gopal, dengan lagak sok pemberani, melangkah menghampiri badut tuyul itu. "Budak kicik ke budak besar, mari sini kau!" Serunya, lalu berlari menuju badut tersebut, namun tiba-tiba ia menabrak sebuah tembok yang tak kasat mata.

Kaito yang menyaksikan adegan itu hanya bisa menahan tawa, sementara [name] menatapnya datar lalu mulai menganalisa anak itu.

Ochobot, yang kebingungan, bertanya, "Eee? Apa jadi??"

Boboiboy memperhatikan dengan raut bingung. Ia melangkah mendekat, tetapi kepalanya langsung terpentok dengan dinding tembus pandang itu. "Huh? Macam ada dinding," ujarnya, menoleh sekilas ke teman-temannya lalu perlahan meraba dinding tersebut.

"Ha'ah lah, macam ada dinding!" seru Duo Y, saling menatap sambil mengetok-ngetok dan meraba dinding yang tak kasat mata itu.

Boboiboy pun sampai di ujung dinding. "Huh... hah?" Ia langsung bertatapan dengan badut tersebut. Si badut pun terkejut, segera bangkit dan membuat suara-suara aneh sambil berlagak seperti pantomim dengan sesuatu yang tak terlihat.

"Hah, apekah?!" seru Boboiboy kebingungan. Badut itu mulai tampak bersiap-siap untuk menghidupkan mobil tak kasat matanya, menggunakan efek suara yang dihasilkan dari mulutnya. Sementara itu, para Kokotiam Gang menatap bingung, tak mengerti apa yang sedang terjadi.

[name], yang menyadari situasi itu, berseru, "Bodoh, kenapa kalian diam saja?! Dia itu membuat mobil!!" Sebelum si badut melesat kencang dengan mobil tak kasat matanya, [name] dengan cepat mengejar badut tersebut. Violetta muncul, memasuki cincinnya, dan memberikan energi ungu yang mengalir di kakinya. [name] pun melesat dengan cepat.

"Hah?! Kejar dia!" pinta Boboiboy, yang kemudian berubah menjadi Boboiboy Petir dan langsung menyusul [name] dalam pengejaran si badut. Diikuti oleh Yaya dan Ying dari bela mereka berdua.

Si badut melesat dengan cepat ke setiap sudut ruangan besar itu, melewati Papa Zola dan Cattus, sementara [name], Boboiboy, dan Duo Y mengejar dari belakang.

"Haa??!! Ketahyulan tuyul apakah ini?!" pekik Papa Zola, terkejut melihat kecepatan badut yang luar biasa.

Badut itu terus melaju, jujur saja [name] bingung mengapa Boboiboy dan Ying tidak bisa menyusulnya. Tiba tiba sebuah ide brilian muncul di benak gadis bermanik violet itu. Dengan mantap, ia mengambil jalur alternatif yang diyakininya akan dilalui oleh badut tersebut.

Boboiboy memperhatikan [name] yang melesat pergi, menyadari bahwa gadis itu memiliki strategi. "Kejar dia sampai dapat!!" seru Ying, berusaha keras untuk mengejar sambil meningkatkan kecepatan.

[name] melesat ke salah satu belokan, yakin bahwa badut itu pasti akan melewatinya. Saat badut tersebut memasuki area itu, [name] muncul dengan cepat di hadapan si badut. "Hay," sapanya sambil melambaikan tangan.

Si badut terkejut dan berusaha membelokkan mobilnya, tetapi ia kehilangan kendali, terhempas, dan menabrak dinding.

Dengan sigap, mereka semua berlari mendekati tempat si badut terhempas dan boboiboy berubah kembali menjadi wujud asalnya. Ketika debu di sekitar mereka mulai menghilang, terlihat si badut yang seolah-olah terjebak di udara.

"Eh? Adik tak apa-apa ke?" tanya Yaya, khawatir. Si badut tersentak, berjuang melepaskan sabuk pengamannya. Sayangnya, ia terjatuh dari mobilnya dan menamplok di lantai. Tak mau menyerah, si badut segera berdiri tegap, merangkai sesuatu yang tak kasat mata untuk memanjat ke atas.

𝗲𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻𝘀 ( REVISI ) || ʙᴏʙᴏɪʙᴏʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang