L.O.V.E adalah kisah yang menggambarkan perjalanan cinta remaja yang penuh warna. Maudy Graciendiy, a girl who just returned to Jakarta, finds herself caught in complicated feelings when she meets Bima Khael, a charming guy who captures her attentio...
Keesokan paginya, Maudy terbangun dari tidur nyenyaknya dengan masih mengenakan hoodie putih yang Bima pinjamkan semalam. Wangi parfum Bima masih tercium jelas, membawa Maudy kembali ke momen-momen manis semalam. Dengan senyum kecil di wajahnya, dia meraih ponselnya yang terletak di nakas dekat tempat tidurnya. Saat membuka layar, beberapa pesan masuk terlihat, salah satunya dari Hanin.
Haninduy ^^ hmm... serius masih belum ada tanda-tanda naksir sama Bima nih?
Maudy terkekeh pelan sebelum mengetik balasan. Rasanya memang sulit untuk mengelak dari perasaannya yang mulai tumbuh terhadap Bima.
Maudy ... i think I LOST i think i'm really smitten by him, nduy ;——; no only is he handsome, but HE'S REALLY A GLOWING GUY! he... he lent me his hoodie i'm feel like I'M FLOATING, NDUY T——T
Haninduy ^^ WKWKWKWKWKW Gotcha! kok bisa di pinjemin hoodie gimana ceritanya? IH KOK KALIAN LEBIH ROMANTIS DARIPADA GUE SAMA DITO SIH?!?!
Maudy ADADEH besok gue ceritain btw... gue sempet paparazzi-in dia PLEASE DON'T TEASE ME ;——;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haninduy ^^ CIEEEEEEEEE that's fine! crushing on someone is normal, Ody!
Maudy STOPPPP!!! i think i'm only 00,09% into him for now, since i don't really know him that well yet.
Haninduy ^^ WHATEVER, the important thing is YOU LIKE BIMA :D!!!!€£¥€£
Maudy menatap layar ponselnya sambil tersenyum lebar. Hanin benar, perasaannya pada Bima memang baru mulai tumbuh, tapi ada sesuatu yang menarik dari cowok itu. Tanpa bisa menahan diri, Maudy meraih hoodie yang masih dia pakai dan menghirup aromanya lagi, merasa hatinya semakin hangat setiap kali dia mengingat kejadian semalam.
Hari ini mungkin akan menjadi hari yang panjang, tetapi Maudy merasa semangat untuk menghadapinya. Bima mungkin hanya sedikit lebih dari seorang kenalan sekarang, tapi Maudy tidak sabar untuk melihat ke mana perasaan ini akan membawanya.
Setelah membaca pesan-pesan itu, Maudy bangkit dari tempat tidurnya. Ia melepas hoodie Bima dengan hati-hati, lalu menggantungnya di hanger sebelum menggantinya dengan pakaian biasa. Setelah siap, ia turun ke dapur untuk sarapan.
Di tengah jalan menuju dapur, Maudy berpapasan dengan Bi Inah. "Bi, Bibi enggak bilang ke Mama kan kalo semalam Ody pulang dianterin cowok?" tanyanya dengan setengah berbisik. Bi Inah mengangguk sambil meniru gerakan mulut yang seperti dikunci dengan resleting.
"Oke deh kalo gitu, jangan bilang Mama ya, Bi," kata Maudy lega. Ia kemudian melanjutkan langkahnya ke meja makan, di mana kedua orang tuanya sudah menunggu.