Rami dan Pharita telah sampai dikediaman keluarga Lee, Rami sedang merapihkan rambutnya yang terlihat berantakan menurutnya.
Brakk
Rami terlonjak kaget karena pintu mobil ditutup kuat oleh Pharita, dia menghembuskan napasnya.
"Bisa belah dua mobil gua njing!!"
Rami segera keluar dari mobil dan segera menyusul Pharita yang sudah berjalan jauh di depannya, Pharita hanya melirik malas pada Rami yang sudah berjalan disampingnya.
Pharita membuka pintu rumahnya lalu keduanya masuk, saat melewati ruang tamu mata Pharita terfokus pada televisi yang menyala dan seseorang yang sedang menonton televisi itu.
"Ningning unnie!!!"
Orang yang dipanggil Ningning itu lantas membalik badannya ke belakang, dia tersenyum senang dan segera berlari menghampiri adiknya. Keduanya langsung berpelukan, saling menyalurkan rasa rindu karena sudah lama tidak saling bertemu.
"Aku merindukan mu, uri Riri-ah."
Pharita mengangguk, dia semakin mengeratkan pelukannya "Aku juga merindukan mu unnie."
Ningning melepaskan pelukannya, dia menangkup wajah adiknya tapi dia malah melihat jika terdapat luka wajah adiknya.
"Ini kenapa sayang? Siapa yang melakukannya?!"
Pharita menggeleng lalu menatap Rami, Ningning mengikuti arah pandang adiknya dan jatuh pada gadis berperawakan tinggi.
"Dia yang melukai mu hah?!"
Rami terkejut saat namanya diseret, dia langsung menggeleng cepat sambil menggoyangkan tangannya.
"eh, eh, apaan nih? Apaan nih? Gua diem doang njing! Maen tuduh aja!!"
"Tidak-tidak!! Bukan aku!"
Pharita menahan tubuh kakaknya yang akan mengahajar Rami "Lepaskan Pharita! Aku ingin menghabisi orang yang sudah melukai mu!!"
"Unnie, unnie! Tenang bukan dia unnie, bukan Rami pelakunya."
Ningning menatap Pharita "Bukan dia?" Pharita menggeleng "Lalu siapa?!!"
"Yeonjun."
"Apa kau bilang?! Yeonjun hah?!!"
Pharita mengangguk.
"Apa aku bilang!! Dari awal aku memang tidak setuju jika kau memiliki hubungan dengannya!!"
Pharita langsung melepaskan pelukan pada Ningning, dia segera berlari ke arah Rami dan bersembunyi dibalik tubuh tinggi bodyguardnya itu.
"Kemari kau!!"
"Tidak mau!"
Tubuh Rami terus bergerak kesana-kemari untuk melindungi Pharita dari amarah kakaknya, dia melihat wajah anak pertama keluarga Lee yang terlihat menyeramkan.
"Maaf unnie, maaf."
"Tidak!"
Rami menghela nafasnya kasar.
"DIAM!!"
Dalam sekali bentakan dari Rami baik Ningning mau pun Pharita sama-sama terdiam, suara Rami begitu kuat saat mengenai indra pendengaran mereka.
"Duduk disana!"
Pharita segera melepaskan pelukannya pada pinggang Rami, dia menarik tangan kakaknya untuk menuju sofa.
"Cepatt!"
Pharita dan Ningning lantas berlari dan langsung duduk disofa, Rami kembali menghela nafas kasarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (Phami)
Фанфик"Kau itu galak dan menyebalkan." - Pharita "Kau itu gila dan merepotkan." - Rami