Rami mengikuti langkah Pharita dan juga Yeonjun yang entah mau kemana, sebenarnya dia enggan untuk melakukan ini tapi ayah dari gadis Lee itu sudah meminta padanya untuk menjaga gadis itu.
"Aku sudah terlihat seperti seorang penguntit sekarang."
Rami mengikuti keduanya yang menaiki tangga menuju rooftop.
"Rooftop? Untuk apa mereka kesana?"
"Rami!"
Rami terkejut saat seseorang menepuk pundaknya, dia pun berbalik melihat orang yang memanggilnya tadi, matanya menatap datar orang yang memanggilnya.
"Apa?"
Sarang menggelengkan kepalanya dia menarik tangan Rami tapi Rami tidak bergerak sedikit pun, dia malah menghempaskan cekalan tangan sarang pada tangannya.
Rami menatap datar dan juga tajam pada Sarang "Jangan menyentuh ku!"
"Tapi Rami..."
Rami segera melangkah pergi dari sana tanpa mendengar lanjutan dari ucapan Sarang, dia pergi menuju kantin dia akan kembali ke teman-temannya.
Sarang menghentak-hentakkan kakinya karena Rami tidak mau mendengar ucapannya.
"Kenapa sekarang kau susah sekali untuk aku dekati Rami?"
🐼🌸
Rami dengan santai duduk disamping Minji saat teman-temannya itu sedang asik bercanda, dia hanya diam memperhatikan mereka yang masih belum menyadari keberadaannya.
"Rami?! Sejak kapan kau disini?!!" tanya Ahyeon dengan suara terkejutnya.
"Sejak tadi."
"Tuh kan! Apa aku bilang" seru Ruka sambil memukul lengan Asa "Teman mu ini seperti makhluk halus yang suka tiba-tiba hilang dan tiba-tiba muncul."
Asa mengusap-ngusap lengan yang sedikit sakit "Sakit bodoh!" dorong Asa pada kening temannya.
"hehe..."
"Kau habis darimana?" tepuk Minji pada tangan Rami.
"Menjadi penguntit."
"Pharita?" Rami mengangguk.
"Tapi sampai kapan kau akan menjadi bodyguard untuk Pharita?"
Rami menggelengkan kepalanya "Tidak tahu."
"Awas berawal dari bodyguard berujung jadi pasangan." celetuk Ruka dengan santainya.
Rami mendengus dia melempar botol minum milik Minji kepada Ruka hingga mengenai wajah jelek temannya.
"Anjing!!"
"Ruka."
"Dia duluan Ahyeon-ah."
Asa dengan cepat menangkup wajah Ruka "cup cup cup jangan nangis yaa, masa iya siluman berkaki ganjil nangis."
"hahaha."
Minji dan juga Ahyeon langsung tertawa mendengar perkataan Asa tadi, sedangkan Rami dia eee... Dia masih setia memasang wajah datar sambil bersedekap dada, dia sekali tidak berminat untuk tertawa dengan candaan teman-temannya.
Ruka meraup wajahnya Asa dan mendorongnya, dia mengaitkan leher Asa dan memukuli kening teman jahanamnya.
"Dasar manusia sialan!! Menyebalkan!! Enyah kau dari muka bumi iihhhh...!!!"
"aduhh ampun Ruka, sakit akkhhh...!!"
Tidak ada yang membantu Asa sama sekali, Ahyeon dan Minji masih setia tertawa melihat nasib Asa sedangkan Rami dia hanya tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (Phami)
Fanfiction"Kau itu galak dan menyebalkan." - Pharita "Kau itu gila dan merepotkan." - Rami