Pria dewasa meraup wajahnya sendiri dengan kesal, dia beberapa kali menghela nafasnya karna tingkah laku anaknya yang di luar nurul semua.
"Pharita, sebenarnya apa yang ada di pikiran mu saat ini?"
Pharita hanya menundukkan kepalanya saat ayahnya itu memarahi dirinya, gadis yang memiliki nama lengkap Pharita Lee hanya terduduk lemas mendengar ucapan ayahnya.
"Kau lihat ini! Surat panggilan orang tua selalu aku dapatkan setiap minggunya, apa kau tidak lelah dengan perilaku mu sendiri hah?!"
"Maaf ayah."
Lee Jeno selaku ayah dari Pharita Lee hanya bisa menghela nafasnya, dia sudah cukup pusing dengan tingkah laku anaknya yang selalu saja membuatnya marah.
"Sekarang kau pergi! Masuk kamar dan renungi kesalahan mu." ujar Jeno dengan amarah yang tertahan.
Pharita mengangguk dia segera bangkit lalu berjalan melewati ibunya menuju kamar, dan tak lupa mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.
"Sudahlah Jeno-ya, jangan terus marah-marah. Tenangkan dirimu."
Jeno menghempaskan tubuhnya pada sofa "Anak mu itu Rina haishh..."
Karina mengangguk.
"Iya aku tau, sabar lah."
"Dia selalu bolos sekolah bersama kekasihnya itu, siapa namanya? Yeonjun! Ah ya Yeonjun. Nilainya hancur, sering bolos sekolah, sering membuat kekacauan di sekolah, memalak bahkan membully para siswa, lalu sekarang dia ketahuan merokok!"
Jeno meremat sebungkus rokok milik putrinya "Sebenarnya apa yang ada di pikiran anak mu itu?!" ujar Jeno sambil membanting bungkus rokok yang sudah tak berbentuk.
Karina mengusap-ngusap lengan suaminya dengan lembut "Tenang lah, maafkan dia. Aku akan menasihatinya nanti.
"Seberapa banyak apa pun kalimat yang kau lontarkan padanya, dia tidak akan mendengarkannya!"
Jeno segera bangkit dari duduknya, dia menarik nafasnya berkali-kali "Aku butuh seseorang untuk menjaga pergaulan Pharita, yang tidak segan untuk memarahinya jika dia melakukan kesalahan."
Karina menatap bingung "Lagi? Kau ingin seseorang untuk menjaga anak mu?"
Jeno mengangguk.
"Apa kau ingat jika beberapa bulan yang lalu sudah lebih dari 5 orang yang kau tugaskan untuk menjaga Pharita? Tapi apa? Dia malah membuat mereka semua tak nyaman, ada yang masuk rumah sakit, ada yang masuk hutan, bahkan ada yang sampai masuk ICU."
"Dan itu semua karena ulah anak mu, Pharita! Apa kau tidak ingat itu semua Jeno?"
Jeno mengangguk "Aku ingat itu, tapi kali ini berbeda. Aku yakin dia akan membuat Pharita di siplin dan jauh lebih baik."
"Siapa orangnya?"
Jeno tersenyum dia memegang kedua pundak istrinya "Kau akan mengetahuinya nanti, dan aku yakin kau akan setuju dengan usulan ku."
Karina memutar matanya malas "Terserah kau saja."
🐼🌸
Pharita membanting tas sekolah miliknya ke kasur, dia melepas sepatunya lalu melemparnya dengan asal.
"Dasar orang tua, bisanya hanya marah-marah saja!"
Pharita membanting tubuhnya ke atas kasur memejamkan matanya untuk tidur, lagi pula untuk apa dia menuruti perintah ayahnya yang memintanya untuk merenungi kesalahannya? Cih, tidak berguna!
Ting!
Pharita mengambil ponsel yang ada di saku seragamnya, dia melihat ada notif pesan dari kekasihnya. Senyum Pharita merekah dia segera membuka pesan itu lalu membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (Phami)
Fanfic"Kau itu galak dan menyebalkan." - Pharita "Kau itu gila dan merepotkan." - Rami