5 tahun yang lalu.Ruka bersama keempat temannya diam-diam menyelinap masuk dengan memanjat tembok belakang sekolah, karena terlambat. Dan pintu gerbang sudah ditutup.
Haruto dan Jihoon sebagai pria sejati, membantu Ruka dan Minji terlebih dulu untuk memanjat tembok putih yang terbilang cukup tinggi itu. Keduanya menyatukan tangan mereka yang ditumpu kan pada lutut masing-masing.Sebagi pijakan, agar Ruka dan Minji dapat memanjat dengan mudah.
Ruka berhasil sampai duluan di atas,melewati tembok tersebut dan langsung melompat ke bawah dengan santainya. Mendarat ketanah sambil bergaya ala spiderman. Ia mengibaskan tangannya yang kotor.Merapikan seragamnya yang agak kusut. Tersenyum miring, merasa sangat keren dengan aksinya barusan.Memanjat tembok bukanlah apa-apa. Itu hal yang sangat mudah. Sebab dirinya sudah seringkali memanjat pohon saat masih kecil.
Sedangkan dibalik tembok sana. Minji masih terdiam,nampak ragu-ragu untuk naik. Jihoon segera menegurnya untuk bergerak lebih cepat sebelum ketahuan.
"Minji buruan! "
Haruto langsung menyusul Ruka usai membantunya. Meninggalkan Jihoon dan Minji berdua.
"Tutup matamu dulu, aku tidak pakai celana pendek! " Kata Minji. Ia takut sekaligus malu. Bagaimana kalau Jihoon melihat warna celana dalamnya dari bawah rok.
"Iya ya, buruan!" Jihoon langsung menutup matanya. Membiarkan Minji naik ke atasnya.
"Jangan mengintip!" Peringat Minji, mulai menginjakkan kakinya diatas telapak tangan Jihoon.
"Gak aduh.. Cepetan. " Jihoon kian merapatkan matanya,bersumpah dalam hati. Ia tidak memiliki niat sedikitpun untuk mengintip. Walau tampangnya seperti preman. Ia tetap memilki sopan santun.
Minji lantas naik, dengan perasaan was-was. Pandangannya tak luput dari Jihoon.Mengawasi nya, awas saja jika dia mengintip sedikit saja. Akan langsung Minji injak kepalanya.
"Sudah?" Jihoon bertanya, masih memejamkan matanya.
"Sudah. " Minji yang sudah berada dibalik tembok menjawab setenang mungkin agar tidak berisik.
Jihoon membuka matanya, kemudian segera melompat dan memanjat tembok menyusul teman-teman nya.
Keempatnya nampak sedang mengintip dari balik tembok gedung.Mengamati sekitar sekolah yang mulai sepi. Hanya terlihat beberapa siswa yang masih diluar, berjalan menuju kelasnya. Memastikan situasi aman, keempatnya saling memperingatkan terlebih dahulu sebelum pergi dari sana. Untuk bersikap biasa saja,santai.Berjalan dengan tenang, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Ayo." Ruka menginstruksi, dengan mengangkat satu tangannya. Yang diangguki kompak oleh temannya.
Baru selangkah mereka hendak keluar. Tiba-tiba, "ekhem!" Suara deheman yang terdengar berat, menyita perhatian mereka. Lalu serempak menoleh kebelakang. Jihoon seketika melotot kaget, Haruto menganga dengan mulut lebar. Ruka dan Minji mengeratkan gigi hingga sukar menelan saliva nya. Keempatnya dibuat sangat terkejut dengan kehadiran satpam sekolah itu. Bagaimana dia bisa tiba-tiba muncul di sana?
"Ehehe.. " Ruka tertawa garing,menggaruk tengkuknya. Berusaha menutupi kegugupan dan rasa takutnya. "Eh bapak, selamat pagi pak ehe... "
"Selamat pagi pak hehe... " Haruto Jihoon dan Minji mengikuti Ruka. Tertawa garing, dan menyapa satpam tersebut seperti biasa. Seolah tidak terjadi apa-apa.
Satpam dengan badan tinggi dan gagah tersebut hanya diam. Menatap tajam keempat bocah SMA di hadapan nya itu. Lagi-lagi mereka biang keroknya.
"Ehee.. Selamat pagi. " Satpam tersebut balas tertawa kecut,bicara dengan nada sarkas. Sambil memukul-mukul kan tongkat di telapak tangannya. Nampak seperti siap menggeprek habis keempat murid di hadapan nya itu.