Inget pasword update lagi wkwkw
[Gak usah dengerin lagunya!
Aku lagi suka aja ☺]
-
-
-
-
-"Gak ah males! "
Pharita dengan tegas menolak, usai So Hyun menyampaikan bahwa Tuan Lee mengundang Pharita dan keluarganya makan malam bersama. Sebagai perayaan kecil, untuk menyambut putra sulung mereka yang baru saja kembali, setelah menyelesaikan study nya di Jerman.
"Pharita, jangan begitu. Daddy tidak enak jika mengabaikan undangan Tuan Lee. "
"Aku tidak meminta daddy untuk mengabaikan nya. Daddy kan bisa datang sendiri dengan mommy atau Junghwan oppa. Kenapa harus mengajakku? " Pharita memutar bola matanya malas, rasanya buang-buang waktu saja jikalau dia harus ikut hadir. Terlebih lagi ia merasa ada maksud tersembunyi dari undangan tersebut.
"Tapi Tuan Lee sangat berharap kamu bisa hadir, Rita..... " So Hyun masih berusaha membujuk putrinya dengan penuh harap.
"Kenapa? "
Kenapa Tuan Lee berharap Pharita bisa hadir. Jika hanya sekedar ingin bertemu, bukannya mereka juga sudah sering bertemu. Apalagi Rora, putri bungsu mereka juga sering main ke rumahnya.
"Apa kau tidak merindukan Jay?"
Pharita tersenyum getir atas pertanyaan daddy nya. Membuktikan bahwa dugaannya benar adanya. Tidak di dalam film, tidak di dalam kehidupannya, penyakit keluarga kaya memang sama saja. Mereka pasti akan berusaha menjodohkan anak-anak mereka dengan relasi atau teman terdekat mereka. Agar hubungan diantara kedua belah pihak semakin dekat ,serta bisnis mereka bisa berkembang menjadi lebih besar dan kuat.
"Bukankah kalian sangat dekat semasa sekolah? " Sambung So Hyun, yang lagi-lagi mengundang tawa kecil Pharita. Tidak,itu lebih terdengar seperti sarkas.
"Dia baru saja kembali dari Jerman,setelah 4 tahun.Apa kau tidak ingin menyambutnya? "
"Memangnya dia habis pulang dari perang ,sampai perlu disambut segala? Lagipula kita juga tidak terlalu dekat.Dia nya aja yang kegatelan."
"Rita! " So Hyun sedikit menggertak atas ucapan putrinya.
"Dengar ya, dad. Aku bukan anak kecil lagi, dan aku mengerti apa yang ada dipikiran kalian para orang tua."
So Hyun mengeratkan giginya.Berusaha menjaga pandangannya yang mulai gelisah untuk tetap fokus. Menyadari putrinya seolah mengerti, ada maksud tersembunyi dalam undangan Tuan Lee tersebut. Meski begitu ia tetap tidak bisa mengelak.
"Apa? " Ujarnya meninggi, seolah menunjukkan pemikiran putrinya itu salah, dan terkesan sok tau.
Pharita berdecak, melirik sinis. "Awalnya kalian emang minta kita untuk sekedar ketemu,lalu perlahan kalian coba buat kita semakin dekat. Bla..bla..bla.... Dan ujung-ujungnya kalian bakal merencanakan pernikahan kita berdua. Iyakan? "
So Hyun membelalakkan matanya. Itu benar, putrinya tidak salah sama sekali. Tapi ia masih terus menyangkalnya. "Sok tau! "
"Daddy cuma mau kita semua bisa hadir Rita,tolong hargai undangan Tuan Lee. Dia sudah banyak membantu dalam bisnis daddy. " Sambungnya memelas.
"Iya membantu daddy, bukan membantuku. Jadi gak ada urusannya sama aku kan? "
"Rita! " Suara So Hyun kembali meninggi. Sedikit kesal dengan ucapannya anaknya yang terkesan tidak sopan terhadap orang tua.
"Kalo tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku permisi dad. Ada urusan penting. " Kata Pharita, seraya berjalan keluar ruangan. Tanpa menunggu jawaban dari So Hyun.