6

55 5 0
                                    

Di sebuah ruangan yang bernuasan emas yang indah, terlihat seorang pria parubaya yang menggunakan jubah mahal dengan seorang wanita yang duduk menatap sendu Kearah bunga diatas meja.

"Saya memberi salam kepada raja dan ratu, semoga dewa dan dewi selalu memberkati kalian. " Mozen mengangkat gaun pink-nya dengan anggun, raja Romney mengangkat tangannya seolah-olah menerima salam dari mozen.

"Apa yang kau ingin kan? Dan siapa kau? " Tanya raja Romney keinti-nya.

"Izin Menjawab yang mulia raja, nama saya mozen bintaria, saya kesini karena sebuah sayembara yang Anda buat yang mulia, izin kan saya untuk mencoba membuat teh dari bunga yang diinginkan oleh yang mulia ratu. "

Yang ratu Elis langsung memusatkan dirinya kearah mozen, dia bisa merasakan aura yang berbeda dari orang-orang yang datang untuk mencoba membuat kan dirinya teh dari bunga kesukaannya, namun semuanya gagal.

Dan berakhir mati.

Itulah yang membuat orang orang takut untuk mengikuti sayembara, kecuali orang yang sok bisa aja.

"Jika kau gagal apa kau tau, apa yang akan terjadi? "

Mozen menghela nafas lalu meangguk dengan serius, terlihat dari mata ratu Elis menatap mozen dengan tatapan percaya.

"Baiklah, jika kamu bisa aku akan  memberikan satu keinginan mu. "

Jawaban sang mulia membuat Elis tersenyum senang, dia membungkuk.

"Baik yang mulia raja dan ratu, dimana letak dapur untuk membuatkan teh dari bunga camellia? " Tanya mozen.

Yang mulia raja Romney pun ingin berkata namun dihentikan oleh sang ratu, ratu Elis bangkit dari singgasana nya, dengan melangkah anggun mendekati mozen.

"Yang mulia raja, izinkan saya yang akan mengantar nya, " Ratu Elis mengangkat gaun-nya dengan membungkukkan badannya.

Yang mulia raja menghela nafas dia meangguk, "baiklah, ratu. "

*****

Terlihat dia orang wanita yang berbeda umur berdiri didepan sebuah dapur yang besar, wanita yang membawa bunga camellia itu pun menaruhnya diatas meja.

"Aku harap kamu tidak mengecewakan aku lady... "

Bisa didengar dari kata sang ratu bahwa dia mengatakan dirinya percaya pada mozen, dan juga kata menekan di akhir kalimat.

"Maaf yang mulia ratu, tapi saya bukan seorang wanita bangsawan. "

"Silahkan duduk di kursi ini ratu, biarkan saya mengerjakan semuannya, anda hanya melihat nya saja, " Lanjut mozen dia menarik sebuah bangku lalu meminta sang ratu untuk duduk.

Mozen membungkukkan dirinya.

Mozen Dengan lembut, ia memetik kelopak-kelopak bunga berwarna cerah itu, memperhatikan setiap detail keindahan yang ada.

Setelah membersihkan kelopak tersebut, ia memasukkannya ke dalam panci berisi air mendidih, menyaksikan warna dan aroma yang menawan mulai terlepas ke dalam cairan. Sambil mengaduk perlahan, ia menambahkan sedikit madu untuk memberi sentuhan manis alami.

Wangi segar yang dihasilkan mengisi ruangan, menghadirkan suasana damai dan menenangkan. Dengan senyuman puas, wanita itu menuangkan minuman ke dalam gelas cantik, siap untuk dinikmati.

Ia membawa cangkir yang berisi teh bunga camellia kepada sang ratu, mozen menaruhnya diatas meja, ratu Elis menatap kearah teh bunga camellia yang dibuat oleh mozen, dari hidung tajamnya dia dapat mencium aroma manis dari teh itu.

"Maaf yang mulia ratu, apakah anda ingin mencobanya bersama yang mulia raja di aula? " Yang mulia ratu pun meangguk, ia meminta mozen untuk membawakannya ke aula.

*****

Para pelayan dan para pekerja disana menatap kearah raja dan ratu yang mulai meminum teh buatan mozen, mereka menunggu reaksi raja dan ratu, dan apakah akan sama seperti yang lain? Dipenggal karena tidak bisa membuat teh camellia?

"Rasanya manis, dan aku menyukainya. Apakah kamu bisa membuatkan nya lagi? " Tanya yang mulia ratu Elis dengan wajah berbinar, dia bangkit lalu memegang tangan mozzen dengan wajah memohon.

"Dan bagaimana kamu tau cara seperti ini? " Tanya raja Romney kepada mozen, dia meenghirup aroma manis madu diteh camellia.

Mozen tersenyum, " Izin menjawab pertanyaan kalian yang mulia raja dan ratu, saya tentu saja bisa membuatkan anda setiap hari yang mulia ratu. Tapi maaf, saya juga memiliki hal yang penting. "

"Saya akan membuatkan dua cangkir setiap hari, untuk pagi hari dan sore hari? Bagaimana yang mulia ratu? " Tanya mozen.

"Hem! Aku setuju! " Ucap ratu Elis dengan senang.

Mozen meangguk, ia mengalihkan pandangan nya kearah sang raja.

"Izin menjawab pertanyaan Anda yang mulia raja,dulunya saat saya remaja, saya menyukai hal-hal yang baru, saat saya melihat bunga camellia yang ada didesa kami, aku pun mengambil nya dan mencoba membuatnya, dan iya! Rasanya manis sekali. "

Yang mulia terdiam, desa? Berarti wanita didepan nya ini dari desa?.

"Kamu dari desa mana? "

"Maaf yang mulia raja, saya lupa. Tapi... Sekarang yang tinggal diliwayah tuan marquess kepercayaan anda, " Ucap mozen dengan senyum tipis.

"Di hutan? " Mozen meangguk.

"Benar yang mulia, ehm, yang mulia raja apakah anda akan menepati ucapan anda untuk memberikan saya satu permintaan? "

Yang mulia raja Romney bangkit dari duduknya dia menganggukkan kepalanya.

"Saya ingin anda menjadikan saya seorang Baroness yang mulia raja, saya ingin itu saja. " Ucap mozen dengan menunduk.

"Hanya itu saja? Saya akan menambahkannya anda sebuah mension dan kereta kuda. " Ucap ratu Elis dengan senyum tipisnya.

"Terimakasih atas kemurahan hati anda yang mulia ratu, tapi apa anda tidak berlebihan? Saya tidak ingin menjadi orang serakah ratu. "

"Tidak! Siapa yang bilang kamu serakah? Mulai hari ini kamu lah yang akan menjadi tamu spesial sekaligus teman ku, " Ucap ratu Elis dengan memeluk mozen.

Enter into the kingdom novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang