587 59 1
                                    

|
|
|
|

Malam hari yang gelap, angin dingin berhembus menembus kulit. Sepi dan sunyi bahkan suara air mengalir dapat terdengar dari kejauhan. Banyak orang yang tengah tertidur di rumah mereka masing masing, berbeda dengan sosok hanfu hitam itu. Dirinya sedang bertapa sembari memejamkan kedua matanya.

Bulan di langit menggambarkan bulan purnama, bulan keramat bagi masyarakat tionghoa. Mereka harus menutup rapat2 rumah mereka, jendela, pintu rumah bahkan terdapat jimat. Alih alih untuk menangkal ilmu jahat yang masuk ke rumah mereka.

Disisi lain terlihat beberapa murid sekte wei shang tengah berpatroli di sekeliling kampung, guna berjaga jaga. Karena bulan purnama adalah waktu paling tepat untuk menangkap roh2 jahat yang berkeliaran untuk memangsa para penduduk desa. Biasanya roh2 tersebut tidak segan untuk membunuh para warga desa.

Xiyu tengah duduk di atas ranjang sembari memejamkan kedua matanya. Terlihat sekeliling tubuhnya terdapat banyak aura hitam yang mengelilingi dirinya. Tiba2 kedua matanya melotot, kedua bola matanya berwarna merah. Dan wajahnya yang kian pucat semakin pucat bak mayat hidup.
Dalam sekejap dirinya menghilang bak kabut hitam.

"Jangan bunuh aku... tolong lepaskan aku..hikss.."ucap seorang gadis yang merangkak mundur menatap sosok di depannya.

Tanpa aba aba sosok tersebut mencekik gadis itu, gadis tersebut meronta ronta mencoba memukul sosok di depannya. Namun genggaman pada lehernya semakin kuat, perlahan gadis itu tak lagi melawan. Sosok tersebut menggigit lehernya dan menghisap semua darah yang ada dalam dirinya.

Tanpa dia sadari ada seorang pria yang melihat kejadian tersebut, pria itu berlari dan menusuk perutnya. Dia menoleh mengelap sedikit darah di bibirnya, melihat seseorang yang ada di depannya tengah memegang sebuah pisau dan menikam tubuhnya. Pria itu gemetar sebab tak ada efek dari tusuka nnya barusan, sosok itu geram lalu menarik pisau tersebut dari perut nya dan menusuk tubuh pria di hadapannya. Seketika pria di depannya mati tak bernyawa.

Sosok tersebut menyium bau darahnya dan menghisap sedikit sebagian darah, menurutnya darah seorang gadis lebih lezat dari pada darah seorang pria.

Yu fei berjaga malam ini, dirinya dan beberapa murid lain dari sektenya mereka di tugaskan untuk berpatroli di sebuah kampung kecil masuk ke pedalaman hutan. Tiba lah mereka di depan desa tersebut, mereka berpencar tapi tidak menemukan satupun kejanggalan. Sampai salah satu dari mereka menemukan seorang
pria terkapar lemas di atas tanah.

Buru buru pria itu memanggil rekannya "hey kalian lihat lah ini"ucapnya melambaikan tangan. Mendengar hal tersebut yu fei berlari kearahnya dengan beberapa teman di belakang.

Yu fei terkejut mendapati siapa sosok orang yang tak berdaya itu, orang yang ia temui pagi tadi. Walau samar2 tertutup oleh penutup kepala tapi bayangan wajah nya masih terlihat jelas. Sesegera yu fei menggendong pria tersebut di dalam dekapannya. Masih terlihat jelas wajah pria yang ia gendong sangat lah pucat.

"Cepat! Kita bawa dia ke sekte" seru yu fei terhadap rekan rekannya. Teman2nya menggaguk lalu berlari menyusul yu fei di belakang.

Sekitar 10 menit akhirnya mereka sampai, yu fei sesegera turun dari kereta kuda. Lalu berlari ke arah ruangan tabib.
Penjaga yang melihat hal tersebut mengangkat satu alisnya "apa yang terjadi dengan yu fei? tidak biasa - biasanya dia panik dan berlari seperti itu" ucap para penjaga.

Xiyu tengah berbaring sembari di periksa oleh tabib. Lama yu fei menunggu bersama dengan teman nya di luar. Dan munculah pemimpin sekte yang baru saja mendengar berita tersebut " apa yang terjadi yu fei?" tanya nya.

Belum sempat menjawab tabib itu keluar dari ruangan "pasien baik baik saja, luka di tubuhnya di sebabkan oleh pisau yang menusuk nya . Jangan khawatir dia akan siuman setelah beberapa saat"ucap sang tabib.

"Kalo begitu saya pamit"

Mereka semua bergegas melihatnya. Banyak dari para murid sekte wei shang terkagum2 melihat sosok di depannya. Walupun sedang tertidur terlihat jelas wajahnya begitu indah terlebih lagi ia adalah seorang pria. Wajahnya yang pucat tidak menutupi keindahan di balik wajahnya itu.

"Ekhmm.."yu fei berdekhem mencoba memperingati teman temanya. Yi cheng tersenyum mendengar suara yang ia dengar dari mulut sang murid tercintanya. Yi cheng kemudian pergi dan menarik semua muridnya terkecuali yu fei. Teman taman nya mendesis kesal melihat gurunya, membiarkan yu fei melihat sosok itu.

Yu fei kemudian mendudukan dirinya di atas kasur, wajahnya mendekat kearah xiyu yang sedang terbaring. Dia mengamati semua inci wajah xiyu. Dia akui wajahnya terlalu indah dan cantik untuk seorang pria, tidak hanya itu rangahnya dan juga bibirnya sama persis seperti seorang wanita. Hanya saja tubuhnya yang dominan seperti seorang laki2 lain halnya dengan wajahnya.

"Ini kah alasanmu memakai penutup kepala?"gumam yu fei masih menatap xiyu.

Xiyu membukak kedua bola matanya, samar2 dirinya melihat seorang laki2 yang berdiri tak jauh darinya. Pria tersebut menoleh kearahnya lalu berjalan mendekatinya. Dengan perlahan pria itu membantu dirinya duduk dan mengambilkannya air.

"Dimana aku? Dan siapa kau? Bagaimana aku bisa ada disini?" Pertanyaan pertanyaan yang xiyu lontarkan bertubi tubi untuknya.
Yu fei tersenyum tipis lalu berbalik memberikan segelas air putih.

"Tanya lah satu persatu, aku jadi bingung harus menjawab yang mana dulu" balas nya menatap xiyu. Xiyu yang menyadari bahwa seseorang di depannya adalah orang yang dia cari. Xiyu meneguk perlahan, lalu kembali menatap pria di depannya.

"Hăo, jadi dimana aku sekarang?"tanya xiyu dengan wajah polosnya menatap yu fei. Melihat kepolosan seorang di depannya membuat hatinya seolah olah meledak ingin sekali dirinya tertawa. Terlebih lagi melihat wajahnya kian menampakan mata besarnya, namun sekuat tenaga yu fei mencoba menutupi ekspresi tersebut.

"Kau berada di sekte wei shang"balas yu fei lembut namun yaa terkesan dingin. Xiyu terdiam melihat sekitar 'sekte wei shang, jadi ini sekte tempat fang ge pertama kali jatuh cinta? Tapi kenapa aku harus..' lamunan xiyu terbuyar ketika mendengar pria di depanya bertanya.

"Siapa namamu?" tanya yu fei berjalan kearahnya sembari membawa semangkuk bubur di tangan kanannya.

"Xi yu, kau bisa memanggilku xiaoxi" balas xiyu menatap nya beralih menatap mangkok yang ia bawa. Yu fei menyerahkan mangkok tersebut pada xiyu "dan aku zhang yu fei, ini makanlah" ucap yu fei. Xiyu hanya memandangi bubur itu tidak ada niatan untuk memakannya sama sekali.

Melihat bubur di tangan xiyu sama sekali tidak berkurang dirinya menghela nasfas "kenapa? Apa kamu ingin aku suapi" ujarnya mengambil alih mangkok berisi bubur. Xiyu berniat menggeleng namun bubur sudah di sodorkan ke depan mulutnya. Dengan terpaksa xiyu memakan bubur tersebut, ini baru pertama kali ia memakan makanan seperti ini. Dirinya terbiasa meminum darah manusia atau pun darah hewan.







|
|
|
|

再见。。。
Janlup vote yg banyak ya sekian babay

Secretly Like You  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang