Bab II

26 11 7
                                    

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan cerita (Typo)

DILARANG PLAGIAT!

Jangan lupa untuk dukungannya selalu.

· Vote

· Komen

· Follow

Jangan takut untuk memberi saran ya teman-teman.

*~Happy Reading~*

KASUS 2010 next target

Pagi ini Jane sudah disibukkan dengan peralatan dapurnya, karena seperti biasa dia harus menyiapkan sarapan untuk sang ayah. Tidak perlu lama-lama, hanya menghidangkan nasi goreng yang sudah biasa menjadi sarapan ayahnya setiap pagi.

"Bagaimana dengan kebutuhan sekolah?"

"Sudah siap semuanya pah," jawab Jane.

"Apakah kamu suka dengan kamarnya?" tanya sang ayah.

"Sure (Tentu), karena aku bisa melihat banyak foto Mama," balas Jane.

"Sewaktu kecil Mama kamu sering main ke sini bersama dengan nenek, karena itu ia dibuatkan kamar agar bisa sesekali menginap di sini," ujar ayah Jane memberikan penjelasan.

"Tidak heran jika hampir di setiap sudut rumah terdapat foto Papa dan Mama waktu kecil."

"Yah, hitung-hitung sebagai kenangan," balas sang ayah.

"Ahh, sudah jam 6.45. Sebaiknya kita berangkat sekarang." Setelah mendengar perkataan sang ayah, Jane pun segera beranjak dari tempat duduknya untuk membersihkan meja makan lalu mengambil tas miliknya di kamar.

Butuh waktu 30 menit untuk sampai di sekolah yang akan menjadi tempat Jane menuntut ilmu. Jane pun berpamitan kepada sang ayah sebelum akhirnya keluar dari dalam mobil.

"Jane, ingat perkataan Papa. Jaga diri kamu baik-baik," ujar sang ayah.

"Pah, Jane sudah besar!" ujar Jane kesal.

"Papa tau, lagian Papa hanya mengingatkan kamu saja," jawab Jackson.

"Ck, iya-iya."

"Ya udah, Papa pergi dulu." Jackson segera menjalankan mobilnya menuju tempat yang sudah ia janjikan dengan Antonius.

Setelah memastikan mobil milik ayahnya menghilang dari pandangannya, Jane melanjutkan langkah kakinya memasuki gerbang sekolah.

Banyak pasang mata yang menatapnya, bukan tatapan tidak suka melainkan tatapan kagum. Jane merupakan gadis remaja blasteran Indonesia Amerika, dikarenakan warna kulit dan wajahnya sangat terlihat seperti orang bule, ia pun sering ditatap oleh orang-orang di sekitarnya.

Nama lengkapnya adalah Jane Quella, putri dari seorang detektif terkenal di Amerika. Ibunya sudah lama meninggal ketika melahirkan dirinya, hidup tanpa adanya kasih sayang seorang ibu membuat Jane tumbuh menjadi gadis remaja yang cuek dan sulit bergaul dengan siapa pun, menjadi pribadi yang tertutup itulah Jane. Jane adalah gadis remaja pecinta musik dan sangat suka bermain gitar.

Sementara di ruang osis, telah terjadi keributan dikarenakan mereka yang sedang membahas kedatangan murid baru dari luar negeri yang pindah ke sekolah mereka. Siapa lagi jika bukan Jane.

"Lo serius, tuh anak baru hari ini masuk?" tanya seorang siswi.

"Iya lah, lagian semua anak baru juga hari ini kali masuk," balas si ketua osis.

Kasus 2010 { Next Target }Where stories live. Discover now