CASA ── .✦ 3. CROMULENT

1 1 0
                                    

Anya dan Althea berjalan santai menuju kantin, bel istirahat baru berbunyi tepat setelah kedua kaki mereka melangkah keluar kelas. Mulut keduanya masing-masing sibuk memakan lolipop, jangan ditanya siapa yang membawa karena sudah jelas Anya pelakunya.

Anya sudah menceritakan bahwa dirinya semalam resmi menjadi kekasih Davendra Dexter kepada Althea, jelas saja Althea senang bukan main mendengar kabar itu, bagimana tidak? Mereka saling mengenal sudah 3 tahun, dan sudah dari kelas 10 Althea diberitahu oleh Aryan bahwasanya Dave suka pada Anya, namun tak kunjung menyatakan cintanya itu.

"Dave beberapa bulan yang lalu sempet nanya ke gue lo sukanya apa, padahal gampang ya, lo pake kalung, gelang, anting, jelas-jelas suka perhiasan," jelas Althea menarik lolipopnya keluar.

Anya terkekeh, "Cowo kebanyakan emang gak peka, Al."

Mereka berjalan menuju stand milik Bik Jum, memesan 2 porsi ayam geprek, hari ini entah mengapa mereka berdua merasa sangat lapar.

Kantin ramai namun tidak sampai susah untuknya menemukan tempat duduk, 5 sekawan bilang tidak bisa menyusul ke kantin. Bu Rik menggabungkan semua jam pelajarannya hingga istirahat jam kedua nanti.

Bik Jum mengantarkan pesanan Anya dan Althea, saat tengah menikmati ayam gepreknya mereka tak sadar bahwa ada dua orang siswi yang berjalan mendekati meja mereka.

"Permisi, Kak," ucap salah satunya.

Althea yang mulutnya masih penuh pun tak merespon.

Anya berujar ramah, "Iya? Ada perlu apa, ya?"

Kedua gadis itu saling mendorong guna melimpahkan tugas untuk mengutarakan maksud mereka. Akhirnya si rambut pendek yang belum membuka suara pun membuka mulutnya sembari menyodorkan sebuah paper bag.

"Eum, mau titip ini buat Kak Aryan. Dari tadi ditungguin di kantin tapi nggak keliatan. Kakak-kakak ini temennya, kan?" tanyanya dengan raut polos.

Althea yang mendengar itu langsung tersedak, Anya bergegas menyodorkan minuman miliknya saat minum milik Althea sudah kandas duluan.

Anya menerima paper bag itu sembari tersenyum kaku, sedangkan dua siswi tadi menatap Althea sedikit terkejut.

"Kak Althea gapapa?" tanya salah satu dari mereka.

"Gapapa, dia biasa kalo makan suka nggak hati-hati, makasih ya, nanti saya sampaikan ke Aryan." Bukan Althea yang menjawab melainkan Anya.

Dua gadis itu berlalu pergi setelah berpamitan, Althea merebut paper bag itu dengan kasar.

"Eh ... eh ... jangan di sini bego!" peringat Anya saat Althea ingin membukanya.

"Ck." Althea meletakkan paper bag itu ke atas meja dengan tak santai.

"Nasib lo ini mah, mau marah ke cewek tadi juga nggak bisa."

"Aryan kalo liat lo yang lagi begini pasti seneng," ucap Anya meneruskan makannya.

Althea tak merespon. Ia ikut melanjutkan makannya yang sempat tertunda akibat ulah dua adik kelas itu.

-ˋˏ✄┈┈┈┈

"Di mana?" tanya Althea pada orang yang sedang ditelponnya.

Dirinya sekarang tengah berjalan keluar gerbang karena jam pulang sekolah sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu.

"TB. Kenapa?"

Althea mengernyit. "Hah? TB apaan?"

"Tempat biasa. Kenapa?" ulang Aryan di sebrang sana.

"Di sana lagi rame nggak?"

"Enggak. Cuma berlima."

"Aku ke sana." Althea langsung mematikan sambungan telepon begitu saja.

CASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang