Chapter 2

4 0 0
                                    

1 tahun sudah berlalu sejak kelahiran ku. Yah, bisa dibilang kehidupanku ini cukup menarik. Karena meski di dunia modern, dunia ini memiliki sihir dan dan senjata tradisional.

Alasannya, karena bencana 300 tahun yang lalu dimana monster yang tiba-tiba muncul di dunia ini. Manusia mengalami kekalahan telak karena menggunakan senjata konvensional yang bisa dibilang tidak bisa diliputi oleh mana. Karena mana mentah yang digunakan tidak bisa dilepaskan oleh penyihir dari jarak yang jauh.

Dalam 30 tahun berikutnya, manusia selalu mencoba untuk mengatasi masalah tersebut seperti menekan mana hingga dipadatkan, hingga menyalurkan peluru dengan mana lalu merubah mana itu menjadi beberapa elemen.

Namun hasilnya nihil. dalam berbagai percobaan, senjata selalu meledak karena tidak kuat dengan kepadatan mana didalam rongga senjata itu. Dalam kasus terburuk, senjata itu meledak dan membakar penggunanya saat menggunakan sihir elemen api.

Lalu, seorang sage bernama Joy Haimer berhasil menemukan suatu penemuan, dimana peluru itu sudah dicampur oleh rune yang berisi berbagai sihir. Namun, karena tidak semua orang dapat menulis rune, mereka tidak bisa memproduksi peluru itu secara massal. Lalu saat dijual pun harganya akan menjadi sangat mahal karena bahan dan cara pembuatannya yang sangat sulit.

Oleh karena itu, manusia meninggalkan senjata konvensional dan beralih ke senjata tradisional. Karena, selain bisa diperkuat oleh mana, senjata tradisional juga bisa dilapisi oleh sihir untuk menambahkan damage serangan pada lawan.

Namun, karena manusia sudah terlalu lama menggunakan senjata konvensional. Setiap pertempuran yang manusia hadapi selalu memakan banyak korban jiwa. Oleh karena itu setiap negara membangun akademi untuk mendidik mereka. Mereka didik langsung oleh penyihir dan ahli beladiri yang beraliran senjata di setiap bidangnya.

Setelah pertempuran yang memakan waktu hampir 50 tahun, manusia berhasil memenangkan pertempuran tersebut sehingga bisa hidup dengan damai. Namun bukan berarti semua monster itu telah musnah, beberapa dari mereka telah membangun sarang dan membangun sarang nya di berbagai tempat. Dan dari sanalah awal mula dungeon muncul.

Yah itulah sejarah yang telah ku baca di perpustakaan keluarga Grandville secara diam-diam disetiap malam selama 2 bulan ini. Awalnya aku khawatir tentang huruf didunia ini berbeda dengan duniaku sebelumnya. Namun beruntungnya aku bahwa huruf didunia ini adalah alfabet.

Jadi, meski tidak mengetahui secara menyeluruh, aku sudah mengetahui sejarah dasar didunia ini. Juga, ini adalah suatu peningkatan bagiku. Karena mempunyai motivasi untuk belajar. Kurasa karena aku adalah orang yang menyukai tema fantasy, jadi jiwa kekanakan ku muncul seketika. Yah sesampah apapun diriku, ini adalah hal yang baru setelah 5 tahun tidak melakukan apapun.

"Tuan muda, anda dimana?"

Sial, sudah waktunya ya? Saking asyiknya di perpustakaan aku sampai lupa dengan keberadaan gadis itu.

-kreeek

Saat hendak pergi keluar, pintu sudah terbuka. Dan yang membuka pintu itu adalah gadis jahat yang sedari tadi mencariku.

"Anda bermain di perpustakaan lagi? Apakah anda sangat menyukai buku? Tapi sekarang waktunya makan, jadi kita pergi dulu ya?"

Gadis jahat ini menggendongku dengan lembut. Lalu membawa ku pergi dari perpustakaan. Gadis ini adalah pengurus ku yang telah bersama keluarga kami sejak 13 tahun yang lalu. Gadis ini sudah dianggap ibuku sebagai adiknya sendiri.

Namanya adalah elen, salah satu korban perang yang terjadi 13 tahun yang lalu. Peperangan itu terjadi karena perang kekuasaan wilayah antara keluarga Grondal dan keluarga Hansen. Dan saat itu, markas keluarga Hansen bisa dibilang sangat dekat dengan desa yang Elen tinggali sehingga saat serangan gerilya terjadi, pasukan keluarga Hansen diserang habis-habisan sehingga kemenangan perang itu di menangkan oleh keluarga Grundol.

Menjadi Karakter BuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang