Chapter 6

0 0 0
                                    

Di tempat latihan terdapat seorang anak yang bergerak dengan cepat. Anak itu menggunakan mana untuk mempercepat gerakannya
di segala arah.

-tap tap tap

Anak itu dengan cepat melompat tinggi dengan bantuan mana yang ia pusatkan pada kakinya.

Menggunakan kesempatan itu, si anak yang sudah terjun menuju lawannya mengayunkan pedangnya secara vertikal.

-cring

Dan tentu saja sang pria dewasa itu dengan mudah menangkis serangan sang anak dengan mudah.

Bukannya panik akan hal itu, sang anak yang memiliki mana yang melimpah menyelimuti pedangnya dengan mana.

"Jadi, ini akan menjadi kemenangan pertamaku bukan?"

"Haha....tidak, sudah kubilang kan? Jika kamu menyelimuti pedang mu dengan mana seperti itu tentu saja pedang mu akan hancur!"

-crack!

Pedang sang anak memang diselimuti mana yang tebal. Namun, karena mana yang ia berikan pada pedangnya itu masih berantakan, menyebabkan beberapa retakan pada pedangnya itu.

Tapi, sekali lagi sang anak tidak ketakutan. Dia menyeringai hingga membuat sang pria itu bingung untuk sesaat.

"Atli, sekarang!"

Si pria itu tersentak dengan ucapan yang ia dengar dari sang anak yang ada di hadapannya itu.

Pria itu mengangkat pedangnya hingga membuat si anak mundur kebelakang.

Dan setelah itu, pria itu bukannya segera melumpuhkan anak laki-laki itu, melainkan ia segera berlari untuk melumpuhkan seorang gadis yang sedang merapalkan mantra.

-cring

"Hei ayah, itu sangat menyakitkan karena kamu memperlakukan Atli dengan khusus seperti itu"

"....tentu saja, karena dia adalah anak gadisku yang berharga"

"Lalu, bagaimana denganku?"

"Kamu adalah bocah nakal kesayangan ku Aron"

Percakapan yang tidak berguna dengan beberapa ayunan pedang membuat ruang latihan terdengar berisik.

"Ice spear!"

Sang gadis telah selesai menyelesaikan pelafalan sihirnya. Memang membutuhkan waktu yang lama, namun untuk seorang anak berumur 7 tahun itu sudah termasuk hebat.

Ditambah, sihir yang dirapalkan oleh Attila hampir memenuhi seperempat ruang latihan.

Tentu saja, Alvar hanya bisa takjub karena memiliki anak yang hebat seperti Atli. Namun, hal ini juga yang menyebabkan semangat bertarungnya bangkit.

Dengan memasukan lebih banyak tenaga daripada sebelum nya, Alvar menghempaskan Aron dengan sangat jauh.

-bom...!

Aron terlempar jauh hingga membuat tembok yang menahannya hampir hancur. Pedangnya pun telah hancur berkeping-keping karena serangan itu.

Seandainya Aron tidak menyelimuti tubuhnya dengan mana, mungkin tulangnya akan hancur hingga membuatnya sekarat karena mengalami pendarahan yang hebat.

Tanpa memedulikan Aron, Alvar dengan segera berlari untuk melumpuhkan Atli.

Namun, Atli yang fokus pada Alvar juga segera melempar setiap tombak es yang ada di langit.

Serangannya tidaklah buruk. Namun karena pengendalian Atli masih buruk dan lawannya adalah pahlawan Nyveria era ini, membuat serangannya percuma karena Alvar dapat menghindarinya dengan mudah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menjadi Karakter BuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang